(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa mengadakan kegiatan di Hong Lim Park, Singapura pada tanggal 16 April 2024 untuk menandai peringatan 25 tahun permohonan damai 25 April.
Perwakilan Huang dari Himpunan Falun Dafa menjelaskan mengapa permohonan tanggal 25 April diadakan.
Latihan bersama di Hong Lim Park pada 16 April
Lukisan dari “Pameran Internasional Seni Sejati-Baik-Sabar” dipajang di sepanjang taman jalur pejalan kaki. Karya seni ini menggambarkan penganiayaan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Dafa, dan keberanian serta keteguhan hati praktisi Dafa dalam menghadapi penganiayaan.
Pejalan kaki melihat lukisan dan berbicara dengan praktisi untuk mengetahui lebih banyak tentang Falun Dafa.
Beberapa anak muda dari Tiongkok mengambil foto lukisan tersebut dan mendengarkan penjelasan praktisi. Meskipun mereka telah disesatkan oleh propaganda PKT, mereka memahami sifat sebenarnya dari Partai dan memutuskan untuk mundur dari keanggotaan mereka di PKT dan organisasi afiliasinya.
Dua gadis Tiongkok mendengarkan diskusi praktisi mengenai insiden bakar diri di Tiananmen yang direkayasa oleh PKT dan sejarah PKT. Praktisi menyarankan agar mereka membaca Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis. Dia juga menjelaskan latar belakang dua lukisan dan memberi tahu mereka mengapa praktisi di Tiongkok menyarankan orang-orang untuk mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya. Gadis-gadis itu memutuskan untuk mundur dari Liga Pemuda Komunis.
Sekelompok pelajar muda Tiongkok berhenti sejenak untuk mempelajari acara tersebut. Mereka memberi tahu seorang praktisi bahwa di buku teks di Tiongkok terdapat deskripsi insiden bakar diri di Tiananmen yang direkayasa oleh PKT untuk memfitnah Falun Dafa. Praktisi memberi tahu para pelajar tersebut bagaimana PKT menghindari pertempuran dengan penjajah Jepang pada Perang Dunia II, bagaimana PKT menyebabkan kelaparan besar di akhir tahun 1950-an, dan bagaimana PKT merekayasa insiden bakar diri di Tiananmen untuk menjebak Falun Dafa. Dia pun menjawab pertanyaan mereka. Dua pelajar tersebut memutuskan mundur dari Partai dan organisasi afiliasinya.
Meskipun hujan rintik-rintik, banyak penduduk setempat dan wisatawan tinggal dalam waktu lama untuk mempelajari tentang Falun Dafa dan penganiayaan. Beberapa orang tertarik pada pemandangan damai saat praktisi melakukan latihan, dan beberapa mengatakan mereka ingin mempelajarinya.
Laura, seorang remaja putri dari Australia, sedang bepergian ke Asia Tenggara. Dia berkata bahwa acara tersebut memberinya perasaan positif tentang Falun Dafa dan bahwa Falun Dafa adalah baik dan Sejati-Baik-Sabar adalah baik. Seorang praktisi menjelaskan lima perangkat latihan kepadanya, menyarankannya untuk mempelajarinya, dan memberi tahu dia bahwa Falun Dafa juga dilatih di Australia.
Seorang pria India yang telah bekerja di Singapura selama lebih dari tujuh tahun bertanya tentang lokasi latihan di dekat rumahnya. Dia belum pernah mendengar tentang Falun Dafa sebelumnya, dan mengatakan dia sedang mencari cara untuk meningkatkan karakter dirinya. Dia merasa bahwa beberapa masalah dalam hidup tidak dapat dijawab dengan agama, dan dia menghadapi beberapa masalah yang tidak dapat diselesaikan. Seorang praktisi memberi tahu dia lokasi tempat latihan dan tentang seminar sembilan hari Falun Dafa gratis, dan juga berbagi pengalaman latihannya sendiri.
Ida dari Malaysia mendengarkan seorang praktisi berbicara tentang pengalamannya berlatih Falun Dafa. Praktisi memberi tahu dia bahwa orang-orang dari kelompok etnis berbeda berlatih Falun Dafa di seluruh dunia. Ida mengatakan kepada praktisi bahwa setelah dia divaksinasi, dia merasa tidak enak badan dan pusing serta khawatir dengan kesehatannya.
Xiumei, yang berpartisipasi dalam permohonan awal tanggal 25 April di Beijing, mengatakan bahwa Falun Dafa bermanfaat bagi negara dan masyarakat, serta mengatakan dia menjadi sehat setelah mulai berlatih.
Dia berkata bahwa dia mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1996. Setelah berlatih selama lebih dari sebulan, dia merasa seperti terlahir kembali. Semua penyakitnya lenyap. Mengingat apa yang dia lihat pada tanggal 25 April 1999, Xiumei mengatakan dia masih sangat tersentuh oleh disiplin diri, kedamaian, tidak mementingkan diri sendiri, dan kebaikan yang ditunjukkan oleh praktisi pada hari itu.
“Setelah berlatih di pagi hari, saya mendengar beberapa praktisi telah ditangkap di Tianjin,” katanya. “Beberapa praktisi ingin melaporkan situasi ini kepada pemerintah pusat. Saya mendapat banyak manfaat dari berlatih Falun Dafa sehingga saya juga memutuskan untuk pergi ke pemerintah pusat.
“Kami berangkat ke sana langsung dari tempat latihan. Polisi menggiring massa ke Jalan Fuyou. Sudah banyak orang disana, lebih dari 10,000 orang. Tidak ada kekacauan sama sekali, dan lalu lintas lancar. Ada dua baris orang berdiri di depan. Ada juga orang yang bermeditasi dan membaca buku di belakang. Polisi hanya merokok dan mengobrol, suasananya sangat santai.”
Xiumei melanjutkan, “Saya tidak membawa apa pun. Ketika saya lapar saya membeli sepotong roti dan sebotol air. Pada malam harinya saya mendengar bahwa masalah tersebut telah terselesaikan dengan memuaskan, dan massa pun bubar. Suasana tenang dan teratur. Rasanya luar biasa dan saya tidak merasa lelah sama sekali hari itu.”
Xiumei, seperti banyak praktisi lainnya, telah secara damai memprotes penganiayaan selama 25 tahun. Dia berharap orang-orang dapat menggunakan hati nurani mereka untuk menilai masalah-masalah besar, mengetahui kebenaran, dan memilih masa depan yang lebih baik.