(Minghui.org) Seorang warga berusia 76 tahun dari Kota Kunming, Provinsi Yunnan, dituntut karena memberitahu seorang pria yang mengalami cedera kaki bagaimana dia pulih dari patah tulang kominutif di kaki kanannya karena berlatih Falun Gong.
Setelah An Shunlian [wanita], yang ditempatkan sebagai tahanan rumah, mengambil dakwaannya di Pengadilan Distrik Xishan tanggal 20 Maret 2024, dia mengalami nyeri kaki parah dan tidak bisa berjalan. Setelah mendengar tentang kondisinya, hakim yang bertugas atas kasusnya berkata akan mengirim polisi untuk membawanya ke pengadilan tanggal 10 April untuk jadwal persidangan. Tidak jelas kapan persidangan berlangsung.
Ditangkap karena Memberitahu Seorang Pria tentang Falun Gong
An berlari ke arah seorang pria berusia 50-an di luar Rumah Sakit 902 Kota Kunming pada tanggal 10 Agustus 2023 jam 10 pagi. Melihat dua tongkat di sampingnya, An bertanya apa yang yang terjadi pada kaki pria tersebut. Dia memberitahu An bahwa dia jatuh dari sepeda enam bulan lalu, namun kakinya masih belum pulih. An menjelaskan bahwa dia dulunya menderita patah tulang kominutif di kaki kanannya akibat kecelakaan mobil tahun 2004, namun dia pulih dengan cepat setelah melafalkan frasa yang mengandung kebenaran “Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar adalah baik.”
Pria tersebut tampak ketakutan saat An menyebutkan Falun Gong dan menyuruhnya pergi. Tahu bahwa pria tersebut tertipu oleh propaganda fitnahan rezim komunis terhadap Falun Gong, An tidak berdebat dengannya dan pergi. Dalam waktu kurang dari lima menit, An ditangkap oleh empat petugas, yang juga menyita tasnya.
An awalnya dibawa ke Kantor Polisi Zongshuying. Satu jam kemudian, tujuh petugas membawanya ke rumah dan menggeledah rumahnya. Saat mereka membawanya kembali ke kantor polisi, polisi memerintahkannya untuk menunjuk barang yang mereka ambil dari rumahnya, dan memotretnya. Polisi memborgolnya selama penggeledahan dan interogasi, mereka tidak membuka borgolnya sampai pemeriksaan fisik pada jam 5 sore itu. An dinyatakan tidak sehat untuk ditahan namun polisi masih membawanya ke Pusat Penahanan Kota Kunming, yang menolak menerimanya. Dia tidak diperbolehkan melihat hasil pemeriksaannya.
Polisi menahan An di Departemen Polisi Distrik Xishan semalaman. Mereka menempatkannya sebagai tahanan rumah keesokan harinya dan memerintahkannya untuk melapor ke Kantor Polisi Haiyuan, yang ditugaskan untuk mengawasinya, sebelum membiarkannya pulang ke rumah bersama putranya.
Baik An maupun suaminya, Yang Nengwen, yang juga adalah praktisi Falun Gong, dipanggil ke Kantor Polisi Zongshuying tanggal 14 Agustus. Polisi kembali membawa mereka ke Kantor Polisi Haiyuan untuk memproses dokumen penahanan rumahnya. Sejak 15 Agustus 2023 jam 8 malam, seorang petugas dari Kantor Polisi Haiyuan dan dua pegawai lingkungan bergantian berjaga di luar rumah An sepanjang waktu. Mereka mengikutinya saat dia pergi. Seorang petugas menunggu di luar rumahnya untuk mengawasi apakah ada praktisi Falun Gong lain yang datang mengunjunginya. Tidak jelas berapa lama pengawasan 24/7 ini berlangsung.
Tanggal 9 Januari 2024, seorang petugas dari Kantor Polisi Zongshuying menelepon putra An, dan memerintahkan An serta suaminya untuk melapor ke kantor polisi. Saat mereka pergi ke sana keesokan harinya, petugas Luo Xiudong memberitahunya bahwa mereka berencana menyerahkan kasusnya ke kejaksaan bulan depan. An bersikeras dia tidak melanggar hukum apa pun dan tidak seharusnya didakwa.
Polisi memberitahu An tanggal 18 Januari bahwa mereka menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Xishan dan berencana menuntutnya.
Keluhan Terhadap Kepala Polisi
Tak lama kemudian, An mengajukan keluhan terhadap Li Hui, kepala Departemen Kepolisian Distrik Xishan. Dia menuduh Li dan anak buahnya memasuki kediamannya tanpa izin dan menggeledahnya. An menuntut agar Li menarik kasusnya dan mengembalikan barang yang disita dari rumahnya.
Dalam keluhannya An menulis bahwa sebelum dia berlarih Falun Gong pada April 1998, dan menderita berbagai jenis penyakit, termasuk penyakit perut parah, herniasi lumbal, gegar otak, dan hepatitis B. Dia menghabiskan banyak uang untuk pengobatan, namun penyakitnya semakin memburuk. Setelah mulai berlatih Falun Gong, dia dengan cepat pulih dan juga berubah dari orang yang mudah marah menjadi orang yang damai dan baik. An menikmati kedamaian melakukan latihan Falun Gong bersama praktisi lain sebelum penganiayaan dimulai. Menyaksikan perubahannya, suaminya juga mulai berlatih. Keluarga mereka sangat harmonis dan penuh harapan.
Pada September 2004, dia ditabrak truk saat menyeberangi jalan. Dia mengalami patah tulang kominutif di kaki kanan dan hidupnya dalam bahaya. Dokter berkata meskipun kakinya bisa dipertahankan, An tidak akan pernah bisa berjalan dengan normal. Dengan keyakinan kuatnya terhadap Falun Gong, An melafalkan frasa kebenaran “Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar adalah baik,” dan mendengarkan ceramah dari pencipta Falun Gong. Dia lalu bisa duduk, dan mulai melakukan latihan Falun Gong. Dalam waktu enam bulan, dia pulih sepenuhnya dan bisa berjalan tanpa menggunakan tongkat. Dia berharap orang lain bisa mendapat manfaat dari Falun Gong seperti dirinya. Itulah mengapa dia menggunakan setiap kesempatan yang ada untuk memberitahu orang-orang kisahnya.
Tidak jelas apakah dia pernah menerima tanggapan terkait keluhannya terhadap polisi.
Keluhan Terhadap Jaksa
Pada tanggal 17 Februari 2024, satu bulan setelah polisi menyerahkan kasus An ke Kejaksaan Distrik Xishan, jaksa Du Xiulian memanggilnya dan memerintahkannya untuk mengambil dokumen terkait kasusnya dalam waktu empat hari. An pergi ke sana tanggal 21 Februari dan memberi surat kepada jaksa Du, mendesaknya agar tidak mendakwa An. Du menolak menerimanya. Dia juga mencoba menjatuhkan An, yang menolak bekerja sama atau menandatangani file kasusnya.
An berniat meminta suami mewakilinya sebagai pembela keluarga non-pengacara, namun saat dia mendekati Du pada 29 Februari, Du menolak menerima pengajuannya dan mengancam akan menangkapnya.
An kembali ke Kejaksaan Distrik Xishan tanggal 5 Maret. Du tidak berada di kantor. Seorang anggota staf pria memberitahu An, bila dia masih bersikeras menyerahkan materinya, dia harus menyerahkannya ke Departemen Kepolisian Distrik Xishan. Dia memercayainya dan keesokan harinya pergi menemui Luo Xiudong yang bertugas atas kasusnya. Luo menolak materi tersebut dan memberitahunya karena mereka sudah menyerahkan kasusnya ke kejaksaan, kini tergantung kejaksaan akan mendakwanya atau tidak.
An menulis keluhan terhadap jaksa Du, setelah dia mendapati Du mendakwanya tanggal 5 Maret dan mengklaim sudah mempertimbangkan permohonan untuk membatalkan kasusnya.
An menerima panggilan telepon tanggal 14 Maret, menginformasikan agar dia mengambil dakwaannya. Namun penelepon menolak memberitahunya untuk pergi ke mana. Dia menutup telepon saat An meminta nomor identitasnya.
Saat An pergi ke kejaksaan tanggal 18 Maret untuk mengajukan keluhan terhadap jaksa Du, dia menolak menerimanya. An juga menghubungi pemerintah Distrik Xishan dan Kejaksaan Kota Kunming yang lebih tinggi, namun juga tidak membuahkan hasil.
Pada tanggal 18 Maret juga, Pengadilan Distrik Xishan memanggil putra An dan memerintahkannya membawa An ke sana. An pergi ke pengadilan tanggal 20 Maret dan diberikan salinan dakwaan serta informasi terkait hak hukumnya dan bagaimana cara mendapat perwakilan hukum, ini semua seharusnya diserahkan oleh jaksa Du. An menyerahkan keluhan terhadap jaksa Du ke Tian Mengxia, seorang staf dari kantor hakim yang bertugas Deng Rui. Tian tidak menerimanya dan tidak memperbolehkan An menjelaskan situasinya.
An menerima panggilan dari pengadilan tanggal 2 April untuk mengambil surat panggilan agar dia hadir di pengadilan tanggal 10 April. An menolak untuk bekerja sama. Pengadilan lalu menelepon putranya dan memerintahkannya untuk mendesak An. Tidak jelas apakah putra An bekerja sama dengan petugas maupun An pergi ke pengadilan untuk persidangan.
Penganiayaan Sebelumnya
Ini bukan pertama kalinya An ditargetkan karena keyakinannya.
Pemerasan Tahun 2004
Pada September 2004 saat An dirawat di rumah sakit karena cedera di kaki kanannya, pasien lain yang berbagi kamar dengan An melaporkannya karena memberitahu mereka tentang Falun Gong. Ma Bin dari Divisi Keamanan Domestik Distrik Wuhua mencoba menangkapnya, namun berubah pikiran saat melihat cederanya. Ma juga memerintahkan pengawas di tempat kerja An untuk datang ke rumah sakit dan memaksanya mentraktir Ma serta rekan petugasnya makan siang, menghadiahkan mereka cerutu mahal dan membayar 1.600 yuan sebagai jaminan pembebasannya.
Dana Pensiun Ditangguhkan dan Dipaksa Menandatangani Pernyataan yang Melepaskan Falun Gong Tahun 2005
An dan suaminya Yang berbicara dengan murid SD tentang Falun Gong pada 29 Mei 2005 saat sedang berjalan-jalan. Murid tersebut melaporkan mereka, membuat mereka ditangkap oleh petugas Kantor Polisi Gaoxin. Yang ditahan di Pusat Penahanan Pertama Kota Kunming selama satu bulan.
Sementara itu, Kantor 610 Distrik Wuhua, Komite Urusan Politik dan Hukum serta polisi setempat mencoba memaksa An untuk menulis pernyataan yang melepaskan Falun Gong melalui tempat kerjanya. Saat dia menolak bekerja sama, dana pensiunnya ditangguhkan selama dua bulan. Pihak berwenang juga menemukan putri serta putranya, petugas mengancam pekerjaan mereka bila anak-anak An gagal membujuknya menulis pernyataan yang melepaskan Falun Gong. Di bawah tekanan yang besar, putri serta putranya menulis pernyataan sendiri dan pergi ke rumah An. Sementara putrinya memegang pisau dan mengancam akan menyayat pergelangan tangannya sendiri, putranya memaksa An untuk menandatangani pernyataan tersebut.
Masa Hukuman Dua Tahun Kerja Paksa Tahun 2007
Ma Bin dari Divisi Keamanan Domestik Distrik Wuhua dan empat orang lainnya membobol masuk rumah An tanggal 26 April 2007 lalu menyita buku-buku Falun Gong serta materi informasi miliknya. Mereka menahannya di Pusat Penahanan Distrik Wuhua selama satu bulan dan memberinya hukuman dua tahun di Kamp Kerja Paksa Wanita Provinsi Yunnan. Pensiunannya ditangguhkan. Meski pembayarannya dilanjutkan lagi setelah dia dibebaskan, dana pensiunnya berkurang sebanyak 20%.
Karena disiksa di kamp kerja paksa, An menderita katarak dan kehilangan sebagian besar penglihatannya. Setelah operasi, dia mengalami peradangan retina dan dirawat selama satu bulan. Terlepas dari pengobatan tersebut, mata kanannya buta total.
Dia juga menderita bengkak parah dan rasa sakit di anggota tubuhnya. Dia sangat kesakitan sehingga tidak bisa berjalan maupun memegang mangkuk saat makan. Lepuh darah tampak di sekitar persendian tubuhnya. Saat penjaga membawanya ke rumah sakit, dokter curiga entah itu TBC tulang atau lupus, namun dia hanya bisa mengonfirmasinya melalui suntikan, yang menuntutnya untuk kembali ke rumah sakit melakukan diagnosis 24 jam kemudian. Penjaga menolak membawanya kembali dan membawa An kembali ke kamp kerja paksa tanpa diagnosa pasti. An meminta agar putrinya membawanya kembali ke rumah sakit, namun ditolak oleh penjaga. An melakukan latihan Falun Gong untuk meredakan rasa sakitnya dan akhirnya pulih.
Satu Bulan Penahanan di Tahun 2010
Tanggal 22 April 2010, setahun setelah An dibebaskan, direktur Ma mengganggunya dan suaminya. Saat pasangan tersebut menolak pergi bersamanya ke Kantor Polisi Gaoxin, Ma memerintahkan petugas untuk menggeledah rumah mereka dan menahan An di Pusat Penahanan Distrik Wuhua selama satu bulan.
Penangkapan Lainnya di Tahun 2011
An menyebarkan materi informasi Falun Gong di sebuah bus tanggal 15 Desember 2011, dan memberikan salah satunya kepada petugas berpakaian preman. Petugas menangkapnya dan menelepon Divisi Keamanan Domestik Distrik Wuhua. Direktur Ma memerintahkan petugas dari Kantor Polisi Macun untuk menggeledah rumahnya dan membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Dia didapati menderita tekanan darah tinggi yang sangat berbahaya, namun polisi masih membawanya ke Pusat Penahanan Distrik Wuhua. Saat pusat penahanan menolak menerimanya, barulah polisi menginformasikan putri serta putra An untuk menjemputnya.
Dua Hukuman Penjara Tahun 2016 dan 2020
An dan suaminya ditangkap lagi tanggal 24 April 2016 saat menyebarkan materi Falun Gong di pasar petani. Polisi menggeledah rumah mereka dan membebaskan mereka dengan jaminan. Jaksa Li Jun dari Kejaksaan Distrik Xishan mendakwa mereka satu tahun kemudian pada April 2017. Tanggal 4 November 2017, hakim Wu Zhaomin dari Pengadilan Distrik Xishan menghukum An satu tahun dengan dua tahun masa percobaan dan denda 2.000 yuan. Hakim Liu Xiaofang dan Zhang Aihua, serta asisten hakim Zhu Ting dan petugas pengadilan Peng Qian juga menandatangani surat putusan. Pasangan tersebut diperintahkan untuk berpartisipasi dalam program perbaikan komunitas selama masa percobaan mereka.
Pasangan tersebut dilaporkan oleh dua pemuda tanggal 15 April 2020 karena berbicara dengan mereka tentang Falun Gong. Mereka ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Wuhua, rumah mereka digeledah lalu dibebaskan dengan jaminan. Jaksa Wei Wei dan asistennya Zhang Yuelin dari Kejaksaan Distrik Wuhua mendakwa mereka pada akhir bulan Juli 2020. Hakim Li Zhongyuan dari Pengadilan Distrik Wuhua tanggal 17 Agustus 2020 menghukum An dua tahun dengan dua tahun masa percobaan dan denda 5.000 yuan serta Yang dihukum sembilan bulan dengan satu tahun masa percobaan dan denda 2.000 yuan. Mereka juga diperintahkan untuk berpartisipasi dalam program perbaikan komunitas selama masa percobaan mereka.
Laporan Terkait: