Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Adelaide: Peserta Tersentuh oleh Lukisan dalam Pameran Seni Zhen-Shan-Ren

23 Mei 2024 |   Oleh praktisi Falun Gong di Adelaide

(Minghui.org) Pameran Internasional Seni Zhen-Shan-Ren (Sejati-Baik-Sabar) diadakan di Galeri Black Diamond di Port Adelaide, Australia, selama dua minggu dari tanggal 6 April hingga 21 April 2024. Tiga puluh tujuh lukisan dari delapan seniman ditampilkan di pameran.

Claire Boan, Walikota Port Adelaide, berbicara pada peluncuran pameran. Dia memuji pencapaian para seniman dan mengatakan dia mengagumi keberanian yang mereka tunjukkan dalam menyebarkan kebenaran melalui karya seni ini. Pengunjung mengatakan lukisan itu menginspirasi dan menggerakkan mereka. Orang-orang mendaftar untuk kelas pengenalan Falun Gong secara gratis setelah menghadiri pameran.

 

Upacara pembukaan Seni Zhen-Shan-Ren, di galeri Black Diamond diadakan pada tanggal 6 April 2024.

  

 Claire Boan, Walikota Port Adelaide, memberikan pidato pada upacara pembukaan.

Walikota: Keyakinan Memberi Seseorang Kekuatan untuk Berjalan Melalui Kegelapan

 

Foto bersama dengan Claire Boan, Walikota Port Adelaide (ketiga dari kiri), diambil pada upacara pembukaan pameran.

Boan mengatakan dia percaya setiap orang harus memiliki kebebasan beragama, untuk dapat menyebarkan keyakinan mereka tanpa penganiayaan. “Saya sangat sedih dengan apa yang terjadi di Tiongkok, orang-orang dianiaya karena keyakinan mereka, pameran ini tidak hanya memberikan perasaan pribadi kepada orang-orang, tetapi juga membantu mereka memahami dan berbagi kekuatan. Saya berharap lebih banyak lagi orang yang bisa datang dan melihat pameran ini,” ujarnya.

Boan tersentuh oleh karya seni tersebut. “Setelah melihat semua pameran, saya benar-benar memahami sekelompok orang yang dianiaya di Tiongkok karena keyakinan mereka. Saya mengagumi para seniman yang berani berbagi kisah ini,” ujarnya.

Ia berjalan menuju lukisan berjudul “Tears of an Orphan” dan berkata: “Lukisan ini adalah pameran pertama yang membuat saya tersentuh. Rasanya nyata. Tidak hanya orang tua yang menjadi korban penganiayaan, anak-anak juga terkena dampak dan dirugikan. Ketika Anda menyadari hal ini, penganiayaan menjadi semakin nyata dan Anda merasakan empati; Anda merasa kasihan atas penderitaan anak-anak. Ini menyentuh saya; Saya mulai menangis.”

“Karya-karya ini mengandung harapan, menurut saya inilah tujuan keyakinan. Ketika kita memiliki keyakinan, kita memiliki kekuatan untuk berjalan melalui kegelapan, apa pun yang terjadi pada saat itu, Anda akan bertahan. Warna-warna cerah dan kekuatan yang ditampilkan dalam lukisan-lukisan ini menunjukkan harapan untuk masa depan,” ujarnya.

Boan kemudian berbagi pemikirannya tentang pameran ini melalui postingan media sosial: “Anda tahu momen-momen yang membuat anda mendalaminya? Setetes air mata jatuh hari ini. Saya mengetahui penganiayaan terhadap orang-orang yang mempunyai keyakinan melalui Seni Zhen-Shan-Ren.” Dia mendorong masyarakat untuk melihat pameran ini untuk memahami “apa yang dilakukan rezim ketika masyarakat teguh pada harapan dan pemahaman mereka.”

Claire Boan, Walikota Port Adelaide, berbagi pengalamannya menghadiri The Art of Zhen Shan Ren melalui postingan media sosial. 

Andrew Streeter, koordinator galeri di Black Diamond Gallery, sangat senang dengan diadakannya Pemeran seni Zhen-Shan-Ren di Port Adelaide. Dia mengatakan ini adalah pameran yang mengharukan dan penuh kekuatan. “Pesan yang disampaikannya tidak memerlukan kata-kata, itu adalah sesuatu yang bisa anda lihat, baca, dan pahami dengan mata anda,” ujarnya. 

Andrew Streeter (kanan), koordinator galeri di Black Diamond, mengatakan lukisan-lukisan itu menyampaikan pesan keberanian dan ketabahan.

 Erin Roud, sekretaris Pusat Seni Port Adelaide, menghadiri pameran tersebut dan mengatakan bahwa karya seni tersebut sangat menyentuh dan lebih banyak orang harus datang untuk melihatnya. “Bertahun-tahun yang lalu, kami berbicara dengan mahasiswa dari Tiongkok. Mereka mengatakan tidak mengetahui penganiayaan sedang terjadi, bahkan ada yang menyangkal kebenarannya. Saya berharap lebih banyak lagi orang yang bisa datang dan melihat pameran ini,” ujarnya.

Karya Seni Ini Adalah Mahakarya

Allen Remachan, seorang guru seni di komunitas tersebut, memeriksa setiap lukisan yang dipamerkan dengan cermat. “Ini adalah mahakarya,” katanya, “Tidak hanya tekniknya yang luar biasa, komposisinya sangat indah, namun juga menunjukkan kandungan spiritual yang kaya. Setiap lukisan tampak menarik. Saya terutama menyukai gambar yang menyuguhkan makna dari latihan kultivasi dan ketenangan dalam bermeditasi.”

Dia menunjuk lukisan berjudul “Homeless” dan berkata: “Malaikat yang digambarkan dalam lukisan ini, memainkan musik untuk gadis yang menjadi tunawisma untuk menghindari penganiayaan, adalah sesuatu yang menenteramkan.”

 

Roger mengatakan lukisan-lukisan itu memiliki makna spiritual yang dalam.

Pengunjung Merasakan Kehangatan dan Kasih Sayang

Jeff, seorang pelajar dari Tiongkok, tertarik pada pameran tersebut. Dia berkata: “Saya merasakan perasaan yang sangat hangat setelah melihat karya seni pertama – patung Buddha. Itu adalah bentuk belas kasih. Lukisan 'Studying the Teachings,' seorang ibu muda yang membacakan ajaran sambil menggendong bayinya di bawah cahaya hangat, mengingatkan saya pada ibu saya.”

 

Hunter mengatakan dia tersentuh oleh lukisan-lukisan itu.

Robert, seorang pemuda Australia, mengamati setiap lukisan dan membaca narasinya dengan cermat. Dia mengatakan setiap gambar menceritakan sebuah cerita. Dia mengatakan dia bertemu dengan seorang wanita yang memberitahunya tentang Falun Gong saat berjalan-jalan di pusat kota. Dia menandatangani petisi untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan. Sesampainya di rumah, dia melihat informasi tentang pameran di Facebook. Ia bahkan membeli oleh-oleh berupa lukisan “Lotus Flower” (Bunga Lotus) dan mengatakan ingin belajar meditasi. Dia menghadiri kelas pengenalan Falun Gong gratis pada hari berikutnya.

 Saya Mendukung Falun Gong dalam Menyerukan Diakhirinya Penganiayaan

Port Adelaide merupakan kota wisata dan tujuan sandar kapal pesiar. Selama pameran, wisatawan dari seluruh dunia datang untuk melihat lukisan tersebut. Banyak yang meninggalkan pemikiran mereka di buku tamu, seperti “mengejutkan”, “indah”, dan “karya seni yang menyimpan kenangan, mencerminkan hak asasi manusia, dunia meditasi, kebijaksanaan dan harapan.” Banyak pengunjung menandatangani petisi untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Gong.

Sekelompok turis dari Hong Kong, yang singgah di Port Adelaide saat berada di kapal pesiar, datang untuk melihat lukisan tersebut ketika mereka mengetahui bahwa lukisan tersebut adalah Seni Zhen-Shan-Ren. Ada yang mengambil foto dengan ponselnya, ada pula yang mengambil informasi. Salah satu dari mereka, Zhang mengatakan lukisan-lukisan itu indah; mereka menunjukkan budaya Tiongkok dalam berlatih kultivasi di mana manusia dan surga menjadi satu. Dia berkata dia mendukung diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok.