(Minghui.org) Sebelum ayah saya mulai berlatih Falun Dafa, ia menderita berbagai macam masalah kesehatan. Urinnya keruh dan lengket. Dia juga punya masalah dengan tenggorokannya. Semua kondisi ini hilang setelah ia mulai berlatih Falun Dafa. Dokternya menganggapnya luar biasa dan mendukungnya berlatih Falun Dafa, bahkan setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) memerintahkan penganiayaan brutal pada tahun 1999.
Musim panas lalu, ayah saya ditabrak sepeda listrik dan kakinya terluka. Seorang tetangga yang kebetulan melihat kejadian itu membawanya pulang. Kakinya bengkak parah, tapi ia tidak terlalu merasakan sakit. Kami tidak membawanya ke rumah sakit dan membiarkannya beristirahat di rumah. Setelah bengkaknya hilang, kami mengetahui tulangnya patah. Bukannya mencari perawatan medis, ayah saya mencari ke dalam dan fokus melakukan latihan Falun Dafa. Ia secara bertahap bisa berjalan sendiri dan mampu mengangkat kedua kakinya dalam posisi sila ganda ketika ia meditasi.
Beberapa bulan kemudian, ayah saya tiba-tiba lumpuh dan mengompol. Ia tidak bisa bicara dan tangannya dingin. Saya membacakan ajaran Falun Dafa kepadanya. Tiga hari kemudian, ia bisa menggerakkan lengannya lagi dan tangannya tidak lagi dingin. Seminggu kemudian, ia bisa mengucapkan satu kalimat lengkap. Dan setelah tiga minggu, ia pulih sepenuhnya dan bisa bergerak seperti biasa.
Setelah kejadian ini, ayah saya memahami kultivasi adalah serius. Ia menata ulang kamarnya dan meletakkan buku-buku Falun Dafa di tempat yang bersih. Ia juga melepaskan upaya untuk mendapatkan kembali dana pensiunnya yang ditangguhkan dan mencari keadilan atas penggusuran paksa dan pembongkaran apartemennya oleh pemerintah. Ia berterima kasih kepada Guru karena telah menyelamatkan hidupnya dan berjanji untuk berkultivasi lebih rajin di kemudian hari.