(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi Falun Dafa berusia 66 tahun yang tinggal di pedesaan Tiongkok Selatan. Saya mulai berkultivasi pada 2004. Kadang-kadang saya berhasil dengan baik di jalur kultivasi saya, dan kadang-kadang tidak.
Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk memberi tahu Guru tentang kultivasi saya, serta berbagi pengalaman saya dengan sesama praktisi. Karena tingkat pendidikan saya yang terbatas, dan kurangnya lingkungan kultivasi kelompok, pemahaman saya tentang Fa mungkin terbatas.
Setelah mulai berkultivasi, saya menghadapi banyak cobaan beberapa hari setelah saya menapaki jalan kultivasi. Suami menolak mendengarkan saat saya menjelaskan kebenaran tentang Falun Dafa. Dia marah karena saya belajar Fa dan melakukan latihan, bahkan memukul saya. Saya berpikir, "Saya tidak akan mendengarkanmu. Saya sudah memutuskan untuk melakukan latihan dan belajar Fa."
Saya menderita lebih dari 10 penyakit kronis. Mengonsumsi obat tidak membantu, tetapi saya sembuh dari penyakit-penyakit tersebut dalam waktu 15 hari setelah mulai berkultivasi. Mengapa saya harus berhenti berlatih Dafa?
Pada awalnya, saya tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang Fa. Saya hanya tahu bahwa berlatih Falun Dafa telah meningkatkan kesehatan saya. Baru kemudian saya memahami prinsip-prinsip Fa. Ketika pekerjaan bertani tidak terlalu sibuk di paruh kedua tahun itu, saya belajar Fa di siang hari. Apa yang tertulis dalam buku benar-benar baru bagi saya, seperti ajaran Guru tentang mencari ke dalam diri dan memikirkan kehidupan dari sudut pandang orang lain.
Suatu hari di musim dingin tahun 2014, suami mengatakan bahwa dia tidak akan berbagi selimut dengan saya jika saya tetap berlatih Falun Dafa. Dia mengambil selimut tebal saya yang dilapisi kapas. Saya hanya memiliki satu selimut tipis. Saya tidak marah, tetapi meminta bantuan Guru. Malam itu, saya merasa hangat, bahkan lebih hangat daripada saat menggunakan dua selimut.
Terkadang, suami menendang saya dari tempat tidur. Dia sangat ketakutan ketika mendengar bahwa saya telah menjelaskan fakta tentang Falun Dafa sehingga dia memukul dan memaki saya. Dia mengancam akan menceraikan saya agar dia tidak lagi merasa takut.
Saya pernah dibawa ke kamp kerja paksa selama 18 bulan dan dibawa ke dua kelas cuci otak. Suami, mertua, dan putra saya hidup di bawah tekanan yang luar biasa. Setiap kali ada polisi yang datang mengganggu di rumah, suami dan mertua memukul saya. Ayah mertua saya berkata kepada suami, "Apa gunanya mempertahankan istri seperti ini? Cepatlah ceraikan dia agar tidak ada masalah lagi." Mereka telah tertipu oleh kebohongan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan menolak mengakui bahwa Falun Dafa adalah latihan spiritual yang baik, serta bahwa para praktisi mengikuti prinsip Sejati, Baik, Sabar.
Suatu hari pada 2019, ayah mertua saya menderita stroke. Kami membawanya ke rumah sakit di kota. Tiga saudara perempuan suami saya dan suami mereka datang menjenguk ayah mereka di rumah sakit. Ipar kedua saya berkata, "Adalah tanggung jawab seorang putra dan menantu perempuan untuk merawat orang tua." Mereka semua pergi. Saya bertanya kepada suami apakah dia ingin mengambil giliran jaga malam awal atau larut malam. Dia berkata, "Malam awal. Saya tidak bisa larut malam." Saya berkata, "Baiklah."
Selama lima hari berturut-turut, saya merawat ayah mertua di malam hari. Seorang dokter bertanya kepada saya, "Apa hubungan anda dengan pasien?" Saya menjawab bahwa dia adalah ayah mertua saya. Dokter itu kagum, "Anda begitu baik hati dan memiliki begitu banyak energi!"
Saya merawat ayah mertua dengan baik seolah-olah dia adalah ayah kandung saya hingga dia meninggal. Keluarga suami sangat berterima kasih. Ibu mertua saya berkata, “Dia (mengacu pada saya) memiliki hati nurani yang baik, meskipun kami tidak memperlakukannya dengan baik.” Ipar kedua saya berkata, “Dia adalah menantu terbaik! Saya ingin mengundang seorang wartawan untuk mewawancarainya.” Tidak ada wartawan yang datang setelah mendengar bahwa saya berlatih Falun Dafa. Saya memberitahu ipar kedua bahwa saya melakukannya karena saya adalah seorang praktisi Falun Dafa, dan itu bukan seperti yang anda dengar di televisi. Saya menceritakan banyak hal tentang Falun Dafa kepadanya dan membantunya mundur dari organisasi PKT yang pernah dia ikuti.
Saya telah menghafal ceramah-ceramah Guru, seperti Hong Yin, dan bagaimana sesama praktisi telah mengklarifikasi fakta. Saya melafalkan puisi-puisi Guru dengan rekan-rekan sekampung ketika saya mengklarifikasi fakta kepada mereka. Saya mengatakan kepada mereka untuk mengulangi "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik!" Banyak dari mereka telah mengetahui kebenaran dan mundur dari PKT serta organisasi afiliasinya.