(Minghui.org) Saya bekerja di bidang medis dan telah berlatih Falun Dafa selama lebih dari satu dekade. Saya tumbuh dari seorang anak yang merasa diberkati karena memperoleh Fa menjadi seorang wanita muda yang penuh semangat untuk membantu mereka yang menderita di dunia ini. Sebagai seorang praktisi Dafa, saya sekarang sering diam-diam merenungkan kekurangan saya berdasarkan ajaran Dafa.
Dalam proses ini, saya mengamati bahwa orang-orang di sekitar saya perlahan-lahan berubah dan benar-benar merasakan kekuatan Dafa.
Konflik di rumah sangat hebat ketika saya pertama kali berlatih Dafa. Mengingat propaganda Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang tanpa henti memfitnah latihan ini, suami saya menolak mendengarkan atau mempercayai apa pun yang ada hubungannya dengan Dafa. Jelas sekali, kondisi kultivasi saya berperan dalam hal ini.
Hampir setiap malam suami menyeret saya keluar dari tempat tidur dan menegur saya. Saya berada di bawah banyak tekanan saat itu, tapi saya menolak melepaskan dan tidak mempertimbangkan perasaannya. Saya berusaha menjelaskan fakta kebenaran kepadanya tetapi ia menolak mendengarkan dan membuang segala informasi Dafa yang saya berikan kepadanya. Saya terus melakukan apa yang harus dilakukan oleh seorang praktisi Dafa tetapi tidak pernah berpikir untuk mengultivasi belas kasih.
Ketika saya semakin dewasa dalam berkultivasi, saya mulai menyadari bahwa saya perlu memperhatikan perasaan orang lain karena praktisi tidak mengejar apa pun untuk diri mereka sendiri tetapi hanya ingin menyelamatkan orang lain. Hanya dengan tulus kita bisa menyentuh hati orang. Ketika saya mulai melakukan itu, saya mengamati bahwa suami saya berubah.
Ketika putri saya sedang mempersiapkan ujian masuk universitasnya, suami saya khawatir dengan hasilnya. Ia bertanya kepada saya, “Sebagai seseorang yang berlatih kultivasi, menurut anda keterikatan apa yang harus kita lepaskan?” Saya terkejut! Suami saya dulunya seorang ateis dan percaya pada teori evolusi Darwin bahwa manusia berasal dari kera. Namun ia mulai membaca hal-hal keagamaan dan bahkan mempersembahkan pangsit kepada dewa selama Tahun Baru Tiongkok. Ia bahkan berkata kepada orang lain, “Tidak ada yang lebih jahat dari PKT.”
Ia selalu mengamuk setiap kali saya berbicara tentang kultivasi dan mendorong kaki saya ke bawah setiap kali saya duduk dalam posisi lotus. Sekarang saya bisa bermeditasi di pagi hari selama satu jam, dan ia dengan tenang duduk di sebelah saya. Ia biasanya membuang segala sesuatu yang berhubungan dengan Dafa yang ia lihat tergeletak di rumah. Sekarang saya bisa mendengarkan rekaman ceramah di rumah. Tentu saja, perlu waktu lama sebelum ia benar-benar memahami apa itu Dafa, namun saya melihat, seiring dengan peningkatan kultivasi saya, orang-orang di sekitar saya mulai berubah ke arah yang positif.
Seiring bertambahnya usia anak-anak, mereka sering kali menolak mendengarkan nasehat orang dewasa. Sekalipun kita hanya berusaha memperbaiki kebiasaan buruknya, mereka tidak mau mendengarkan. Jika anda mengomeli mereka karena selalu makan yang manis-manis dan bermain game di ponsel, mereka akan mengeluh bahwa anda mengganggu mereka. Saya menyadari bahwa perilaku putri saya adalah untuk saya kultivasikan.
Dafa mengajarkan kita untuk mencari ke dalam, jadi saya menganggap perilaku putri saya sebagai cerminan kekurangan saya: Saya juga terikat pada makanan. Saya suka makan yang manis, asam, dan pedas. Bukankah itu juga sebuah keterikatan? Setelah saya menaruh perhatian untuk menyingkirkan keterikatan ini, saya memperhatikan bahwa putri saya makan manis-manisnya berkurang. Saat saya lelah, saya pun mengambil ponsel dan mulai menonton video, dan sebelum saya menyadarinya, dua jam telah berlalu. Saya mulai mengurangi waktu yang saya habiskan di ponsel dan putri saya meletakkan ponselnya dan meminta saya jalan-jalan bersamanya. Ini adalah kesempatan baginya untuk berbagi pemikirannya dengan saya.
Anak-anak adalah cermin bagi orang tuanya, jadi setiap kali saya melihat sesuatu yang salah pada putri saya, yang pertama kali terlintas di pikiran saya adalah melihat diri saya sendiri. Seringkali, tanpa saya harus mengatakan apa pun, putri saya juga mengubah caranya. Selama saya berkultivasi dengan gigih, itu jauh lebih baik daripada mengomeli putri saya.
Saudara perempuan saya adalah seorang Kristen, dan selama bertahun-tahun kami tidak pernah berhenti berdebat mengenai keyakinan kami. Dia tinggal di kampung halaman kami dan saya tidak, jadi kami hanya bertemu setahun sekali. Setiap kali saya pulang ke rumah, saya mengklarifikasi fakta Falun Dafa kepadanya.
Dia selalu menolak mendengarkan dan bahkan membacakan Alkitab kepada saya. Dia sering mengatakan apa yang saya praktikkan palsu dan tidak dapat dipercaya. Karena Alkitab menyebutkan penampakan orang-orang suci palsu, dia percaya hanya ada satu Tuhan dan semua yang lain adalah palsu, tidak benar. Setiap saat, saya tidak dapat menahan diri untuk tidak berdebat dengannya dan anak-anak akan berkata: “Apakah kami harus mendengarkan kalian berdua berdebat lagi?”
Tak satu pun dari kami bisa meyakinkan satu sama lain. Saya tahu saya salah dan tidak bisa menyelamatkannya. Saya juga tidak bisa meningkatkan kultivasi saya. Lambat laun, saya menaruh perhatian untuk mengekang keinginan untuk menang dalam argumen kami. Saya berhenti merasa kesal ketika dia mengatakan hal-hal yang tidak ingin saya dengar. Saya kemudian mengetahui bahwa saudara perempuan saya telah mendengar apa yang saya katakan dan bahkan setuju dengan saya!
Kami berhenti bertengkar dan bahkan mencapai konsensus mengenai isu-isu tertentu seperti bahwa ateisme adalah dosa dan Setan memfitnah Tuhan serta membinasakan manusia. Ketika saya melepaskan upaya untuk membuktikan diri saya benar, keinginan saya untuk mengubah orang lain berhenti. Saya bisa menjelaskan ajaran Dafa dan orang-orang di sekitar saya berubah.
Saat ini, korupsi di bidang medis di Tiongkok sudah menjadi hal biasa. Setelah saya menjadi seorang praktisi, saya berhenti menerima suap. Lambat laun, rekan kerja di departemen saya berhenti menerima hadiah dan makan malam gratis. Semakin banyak manajer saya mempromosikan etika di tempat kerja. Saya merekomendasikan rekan kerja saya ketika tempat kerja sedang memilih kepala departemen meskipun saya lebih senior. Rekan kerja saya menjadi kepala, dan setelah saya memberi tahu ia fakta penganiayaan, ia tidak diminta menjadi anggota Partai. Segalanya menjadi lebih baik di tempat kerja dan banyak pasien mempercayai kami.
Dari perubahan orang-orang di sekitar saya, saya memahami mengapa Guru sering memberi tahu kita sebagai praktisi bahwa kita harus membuktikan kebenaran Fa. Tindakan kami mengklarifikasi fakta dan menunjukkan betapa indahnya Dafa. Hal ini dapat mengubah individu, keluarga, masyarakat, dan bahkan manusia. Bagi diri kita sendiri, bagi orang lain, dan bagi misi kita, mengkultivasi diri sendiri dengan baik adalah prioritas utama.
(Artikel terpilih dalam perayaan Hari Falun Dafa Sedunia di Minghui.org)