(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di San Diego, Amerika Serikat, sekali lagi menjadi tuan rumah Pameran Seni Zhen Shan Ren (Sejati-Baik-Sabar) pada 22 Juni 2024, di Taman Balboa, sebuah tujuan wisata setempat yang terkenal. Mereka ingin membantu masyarakat setempat dan wisatawan mengetahui tentang Falun Gong dan penganiayaan Falun Gong yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Praktisi juga mengumpulkan tanda tangan pada petisi menentang pengambilan organ paksa yang dilakukan oleh PKT yang diluncurkan bersama oleh “Doctors Against Live Harvesting (DAFOH)” dan “International Coalition to End Organ Transplant Abuse in China (ETAC)” dan organisasi lainnya.
Petisi tersebut menyerukan kepada para pemimpin G7 dan G7+7 negara untuk mengecam PKT karena mengambil organ praktisi Falun Gong yang masih hidup dan menerapkan rencana aksi lintas pemerintah untuk menghentikan kejahatan ini. Lebih dari 360 orang menandatangani petisi untuk menghentikan pengambilan organ hidup-hidup yang dilakukan oleh PKT pada hari itu.
Praktisi Falun Gong di San Diego, California, mengadakan Pameran Seni Zhen Shan Ren (Sejati-Baik-Sabar) di Taman Balboa, sebuah tujuan wisata setempat yang terkenal, untuk mengklarifikasi fakta kebenaran Falun Gong kepada masyarakat setempat dan wisatawan.
Praktisi memperagakan latihan Falun Dafa dan membantu masyarakat mempelajari latihan ini.
Daniela dan Miguel, pasangan muda dari Santiago, melihat pameran sangat lama bersama anak kecil mereka. Daniela berkata, “Lukisannya berbeda, sedih, dan sangat mengharukan.”
Dia menunjuk ke sebuah lukisan berjudul “Mengapa” dan berkata, “Saya punya anak, dan jika penganiayaan ini terjadi pada saya dan anak saya, Tuhan, saya tidak dapat membayangkannya.”
Deskripsi lukisan itu menjelaskan: “Karya ini berdasarkan kisah nyata. Seorang ibu dan putranya ditahan di daratan Tiongkok karena berlatih Falun Gong. Baik ibu maupun putranya tersebut dipukuli, namun anak kecil tersebut tidak menangis. Dia berdiri di dekat sel dengan penuh kebingungan: Mengapa? Mengapa kami ditahan? Mengapa mereka memukul kami seperti ini?”
Baik Daniela maupun Miguel mengatakan mereka belum pernah mendengar tentang Falun Gong sebelumnya dan tidak mengetahui tentang penganiayaan yang dilakukan oleh PKT. Mereka memandang ke arah praktisi Falun Gong yang damai dan tenang di sisi pameran, mereka berkata bahwa mereka tidak mengerti mengapa PKT menganiaya Falun Gong.
Daniela berkata, “Jadi sungguh menyenangkan bisa melihat pamerannya, membaca deskripsinya, dan melihat apa yang terjadi. Kami akan membantu menyebarkannya.” Miguel, yang terkejut dengan penganiayaan yang dilakukan oleh PKT, setuju.
Baik suami maupun istri menandatangani formulir petisi. Daniela mengatakan, penandatanganan tersebut untuk menunjukkan dukungan mereka, “Kami tidak ingin masyarakat terus menderita.”
Gwendylin Nguyen dan Jaylyn Rodriguez, lulusan SMA dari Arizona, juga mampir untuk melihat pameran.
Gwendilin berkata, “Pameran ini sangat mengharukan, sangat informatif, dan sangat penting.” Dia memperkenalkan dirinya sebagai keturunan Vietnam dan Tiongkok dan berkata bahwa dia telah mendengar tentang apa yang terjadi di Tiongkok dari keluarganya dan tentang para oposisi yang ditahan oleh PKT. Ketika dia melihat pameran dan mengetahui tentang penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap Falun Gong, dia berkata bahwa dia dapat menghubungkan semua hal ini.
Jaylyn mengatakan bahwa mengadakan pameran di taman itu “sangat bagus dan indah.” Dia juga berkata bahwa dia akan mempelajari informasi lebih banyak tentang Falun Gong dan penganiayaan yang dilakukan oleh PKT ketika dia kembali ke rumah.
Warga San Diego Kema Kojah dan saudara perempuannya Michelle Kojah mengajak anak-anak mereka berjalan-jalan di taman. Kedua saudari ini terkesan dengan pameran tersebut.
Kema berkata, “Dari Pameran Seni Sejati-Baik-Sabar ini, saya melihat apa yang dialami orang Tiongkok di bawah pemerintahan PKT. Ini membuka mata karena banyak orang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di Tiongkok dan apa yang dialami orang-orang di sana.”
Kema mengatakan dia mengetahui sesuatu tentang penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap rakyat Tiongkok. “Saya tahu tentang penguncian masyarakat selama epidemi, kebijakan satu anak sebelumnya, dan pengambilan organ hidup-hidup [dari praktisi Falun Gong], dll. Saya telah mengetahui hal-hal ini selama lebih dari 20 tahun, [PKT] sangat kejam! Saya banyak membicarakan masalah ini di media sosial saya.”
Kedua saudari ini mengatakan bahwa mereka sangat menikmati pameran ini, dan berterima kasih kepada praktisi Falun Gong karena menggunakan metode ini untuk meningkatkan kesadaran. Michelle berkata, “Lukisan-lukisannya sangat indah dan sangat mengharukan. Ini adalah cara yang bagus untuk menunjukkan penderitaan masyarakat di sana dengan cara yang artistik, dan juga merupakan cara yang baik untuk meningkatkan kesadaran.”
Seorang wanita lanjut usia memperhatikan satu demi satu lukisan dengan cermat dan mengatakan bahwa setiap lukisan membuat matanya berkaca-kaca.
Setelah melihat lukisan itu, seorang perawat menerima laporan tentang pengambilan organ hidup-hidup yang dilakukan oleh PKT dan berkata bahwa dia akan menunjukkannya kepada rekan-rekannya.