(Minghui.org) Paman saya Bin terjangkit COVID-19 pada awal tahun 2022 ketika dia berusia 97 tahun. Karena demamnya berlangsung selama berhari-hari, keluarganya bertanya kepada beberapa dokter apakah mereka mau datang ke rumahnya untuk merawatnya. Khawatir dengan kondisi dan usia tuanya, tidak ada satupun dari mereka yang bersedia berangkat ke kediamannya.

Setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) tiba-tiba mencabut lockdown, keluarga Bin akhirnya tertular. Putranya, Cheng, dengan penuh perhatian merawatnya, tetapi setelah dua minggu demamnya tidak kunjung turun.

Melihat Tahun Baru Imlek semakin dekat dan kondisi Bin yang tidak stabil, Cheng dan saudara-saudaranya—yang sebagian besar bekerja di kota jauh—memutuskan untuk mengadakan reuni keluarga. Mereka menghubungi suami saya dan mengundangnya.

Mendengar berita itu, perasaan saya campur aduk. Saya sebelumnya memberi tahu Bin tentang Falun Dafa dan penganiayaan yang dilakukan oleh PKT. Dibutuhkan banyak upaya untuk meyakinkan dia untuk mundur dari organisasi PKT, dan dia berulang kali mengatakan bahwa dia adalah seorang ateis.

Kali ini, saya menelepon Cheng dan menyarankan agar keluarga tersebut melafalkan kalimat “Falun Dafa baik” dan “Sejati, Baik, dan Sabar adalah baik.” Ketika dia memberi tahu Bin hal ini, dia mulai melafalkan kalimat tersebut.

Kondisinya membaik dengan cepat. Ketika anak-anaknya kembali ke rumah untuk merayakan Tahun Baru Imlek, mereka mengukur suhu tubuh Bin dan menemukan bahwa demamnya telah hilang. Sambil terus minum obat, Bin berangsur pulih.

Saya pergi menemui Bin ketika dia merayakan ulang tahunnya yang ke 99 tahun ini. Ketika saya bertanya tentang melafalkan kalimat tersebut, putri Cheng dan Bin berkata bahwa mereka juga melafalkannya, dan diberkati. Tidak hanya itu, beberapa anggota keluarga PKT mengundurkan diri dari keanggotaannya.

Saya berterima kasih kepada Falun Dafa dan Guru Li, pencipta latihan ini. Selama tahun-tahun pandemi ini, baik keluarga suami maupun keluarga saya aman.