(Minghui.org) Saya adalah praktisi Falun Dafa berusia 12 tahun. Saya mulai membaca Zhuan Falun bersama ibu ketika berusia tujuh tahun, namun karena keterikatan saya pada kesenangan, jadi jarang melakukan latihan maupun membaca Fa. Guru yang belas kasih masih menjaga saya. Setiap kali mengalami gejala penyakit, Guru membantu saya mengatasinya. Saya tidak minum obat apa pun. Saya bahkan tetap sehat selama pandemi COVID.
Apartemen kami direnovasi pada musim panas ketika saya berusia tujuh tahun, dan ibu mengizinkan saya bermain dengan anak-anak tetangga kami. Saya menonton televisi dan bermain ponsel bersama mereka, dan mendengar kata-kata kotor. Saya menjadi pemberontak dan berperilaku tidak sebaik sebelumnya.
Ketika mulai bersekolah di musim gugur, saya bahkan tidak ingat bagaimana caranya 2 tambah 3. Saya mengantuk di pagi dan sore hari. Saya tidak bisa memasukkan apa pun ke dalam kepala saya, selalu merasa lelah dan tangan sakit saat mengerjakan pekerjaan rumah, tetapi saya akan merasa energik segera setelah mulai bermain. Nilai ujian matematika saya terendah di kelas. Guru mengkritik saya, dan saya menangis ketika sampai di rumah. Ibu berkata bahwa satu-satunya cara untuk membantu saya adalah belajar Fa dan saya setuju.
Karena belum bisa membaca, saya mengulangi satu kalimat setelah ibu membacanya, tapi saya menjadi mengantuk setelah melafalkan beberapa kalimat. Saat itu kebetulan ibu sedang mempunyai masalah dengan tenggorokannya jadi kami tidak bisa belajar banyak setiap saat, tapi kami selesai membaca Zhuan Falun setelah beberapa bulan. Pikiran saya menjadi jernih. Falun Dafa membuka kebijaksanaan saya. Saya bisa membaca hampir semua kata di buku itu. Saya berprestasi lebih baik di sekolah. Tulisan tangan saya terlihat rapi. Guru saya memuji saya karena menjadi seorang kaligrafer cilik, dan saya mulai melayani sebagai asisten pengajar di kelas.
Sejak berusia 10 bulan, ibu membuka video pertunjukan Shen Yun setiap hari. Saya pun menirukan gerakan-gerakan tariannya. Sebelum disadari, saya telah belajar cara jatuh dan berputar. Semakin sering menonton Shen Yun, saya semakin menyukai tarian klasik Tiongkok. Ketika berusia lima tahun, saya menari dengan sebuah payung kecil ketika seorang rekan praktisi mengunjungi kami. Dia terharu hingga menangis.
Suatu hari ketika berusia sembilan tahun, saya mendengar ada kelas menari di kota kami. Saya memohon ibu untuk membawa saya ke kelas itu. Ibu khawatir ini mungkin sudah terlambat, karena anak-anak lain mulai mengikuti pelajaran menari ketika mereka berusia lima tahun. Dia setuju untuk membiarkan saya mencoba. Yang mengejutkan ibu, saya bisa mengikuti tariannya segera setelah saya mulai. Gerakan saya sangat alami sehingga guru mengira saya pernah belajar menari sebelumnya!
Saya bisa melakukan split setelah sedikit latihan. Namun, lengan saya terlalu lemah untuk melakukan berdiri dengan tangan. Saya banyak berlatih, tapi lengan saya tidak cukup kuat untuk menopang tubuh saya yang panjang. Ibu mengatakan saya harus melakukan Metode Berdiri Memancang Falun terlebih dahulu, karena ini akan menguatkan saya. Saya menuruti nasihat ibu. Setelah melakukan beberapa menit dari setiap gerakan memancang, saya bisa melakukan berdiri dengan tangan! Saya sangat bersemangat! Ibu berkata bahwa Guru telah membantu saya!
Sekitar 10 hari setelah saya memulai kelas, ada ujian untuk level. Ibu mendaftarkan saya. Teman-teman sekelas saya kaget, karena mereka kurang percaya diri menghadapi ujian meski sudah mengikuti kelas berbulan-bulan. Kelas menari kami selesai beberapa hari kemudian, jadi saya harus berlatih sendiri di rumah. Dua puluh hari kemudian, saya mengikuti ujian dan lulus dengan nilai bagus, berkat latihan Falun Dafa yang saya lakukan. Falun Dafa baik!
Meskipun belum memancarkan pikiran lurus secara rutin, saya melakukannya setiap kali ada upacara pengibaran bendera di sekolah saya. Suatu kali, saya dengan lantang mengucapkan kata kunci untuk memancarkan pikiran lurus. Bendera Partai Komunis Tiongkok (PKT) berhenti di tengah tiang dan tidak dapat ditarik lebih tinggi lagi. Setelah melalui banyak kesulitan, mereka akhirnya berhasil menariknya ke atas, tetapi bendera itu tampak sangat layu.
Setiap kali kami mengadakan kompetisi pidato, guru meminta saya untuk membuat merekam atas nama kelas saya. Naskah yang diberikan guru biasanya berisi tentang betapa anak-anak mencintai PKT, namun saya tidak menggunakannya. Ibu menyiapkan manuskrip untuk saya tentang mencintai budaya tradisional Tiongkok. Saya mengikuti gaya pembawa acara Shen Yun dan membuat rekaman. Saya memenangkan penghargaan.
Suatu hari, otoritas sekolah meminta kami menyalin sejarah PKT, dan salinan kami akan diperiksa. Saya takut, jadi saya menyalin satu paragraf. Ibu bertanya kepada saya, “Siapakah yang tertinggi di alam semesta?” “Guru,” jawab saya! Ibu bertanya, “Siapa yang tertinggi di sekolahmu?” saya menjawab kepala sekolah. Ibu berkata, “Bukan, itu kamu, karena kamu adalah satu-satunya pengikut Falun Dafa di sekolahmu.” Pikiran lurus saya muncul. Saya merobek paragraf yang saya salin itu.
Saya tidak mengenakan syal merah Pionir Muda Komunis keesokan harinya, tetapi berjalan melewati inspektur dengan kepala tegak. Inspektur tidak mengurangi poin apa pun dari saya.
Kepala sekolah datang untuk memeriksa kelas kami. Guru meminta kami membuka buku catatan kami dengan halaman-halaman tentang sejarah PKT. Saya membuka halaman. Saat kepala sekolah berjalan berkeliling, saya sedikit takut, tetapi saya terus memancarkan pikiran lurus. Mereka akhirnya mengatakan semua orang lulus.
Saya belum melakukan klarifikasi fakta dengan baik. Saya sesekali membagikan brosur bersama ibu. Meskipun belum mengultivasi diri dengan rajin, Guru telah menjaga saya dengan baik dan bahkan memberi petunjuk dalam mimpi. Terima kasih Guru atas penyelamatan belas kasih Anda!
Saya terguncang oleh artikel Guru “Kultivasi Dafa Adalah Serius.” Saya menyadari bahwa saya tidak seharusnya terikat pada kesenangan. Saya harus mengultivasi diri dengan rajin, melakukan tiga hal dengan baik, dan menjadi praktisi Falun Dafa yang berkualitas.
Terima kasih, Guru yang belas kasih!