(Minghui.org) Selama 25 tahun terakhir penganiayaan terhadap Falun Gong, Komite Urusan Politik dan Hukum serta Biro Keamanan Umum di Kota Chaoyang, Provinsi Liaoning, telah menyita beberapa juta yuan uang tunai dari praktisi dan keluarga mereka.
Uang tersebut disita saat penggerebekan rumah atau diperas dari anggota keluarga praktisi dengan ancaman hukuman penjara bagi orang yang mereka cintai.
Praktisi menabung uang hasil jerih payah mereka untuk masa pensiun atau biaya sekolah anak-anak mereka. Beberapa praktisi terlilit utang serius atau bangkrut setelah uang mereka disita.
Di bawah ini adalah cuplikan beberapa kasus terpilih.
Uang Disita dengan Cara Paksa
Lebih dari 500.000 Uang Tunai Disita dari Pasangan dan Kerabat Mereka
He Hongjun dan istrinya, Fu Wenhui, pergi ke toko percetakan Lan Qingzhong di Kota Chifeng, Mongolia Dalam (sekitar 100 mil jauhnya) sekitar pukul 09:00, tanggal 11 Mei 2024. Segera setelah mereka tiba, petugas berpakaian preman dari Departemen Kepolisian Qianjin Kota Chaoyang bergegas masuk. Mereka menyita printer, komputer, dan uang tunai 320.000 yuan milik Lan. Mereka juga menyita uang tunai lainnya sebesar 120.000 yuan dari pasangan tersebut.
Petugas dari Departemen Kepolisian Qianjin dan Divisi Keamanan Domestik Kota Chaoyang mengawal He kembali ke rumahnya di Kota Chaoyang. Mereka menyita lebih dari 91.000 yuan, kunci rumahnya, kunci mobil, dan barang-barang lainnya. Putri dan anak He yang berbagi tempat tinggal dengan mereka tidak dapat kembali ke rumah dan harus tinggal bersama seorang kerabat. Ketiga praktisi tersebut telah ditangkap secara resmi dan polisi di Chaoyang menolak permintaan pengacara mereka untuk menemui praktisi.
Lebih dari 10.000 Yuan Uang Tunai dan Barang Pribadi Disita
Polisi dari Cabang Qianjin pergi ke rumah Sun Guiling pada tanggal 11 Juni 2021 dan mengambil uang tunai 10.000 yuan, dan banyak barang pribadinya. Uang dan barang miliknya belum dikembalikan.
Polisi Memeras Uang dengan Mengancam Akan Menangkap Praktisi
Setelah dua praktisi Falun Gong di Distrik Longcheng ditangkap, salah seorang keluarga mereka membayar hampir 10.000 yuan sebagai uang jaminan, sedangkan yang lain membayar hampir 50.000 yuan agar mereka dibebaskan.
Dalam beberapa tahun terakhir, seorang praktisi di Balibao ditangkap. Keluarga tersebut membayar 15.000 yuan kepada polisi sebagai imbalan atas pembebasan praktisi. Setelah praktisi dibebaskan, keluarga tersebut masih diganggu dan diancam bahwa orang yang mereka cintai akan dijatuhi hukuman penjara. Polisi memeras 10.000 yuan lagi dari mereka dan praktisi tersebut dijatuhi hukuman percobaan.
“Mengapa Kita Tidak Menangkap Dia? Karena Dia Tidak Punya Uang”
Jiang Wei ditangkap pada tanggal 9 November 2015 dan rumahnya digeledah. Petugas polisi Zhao Liji menyita uang tunai sebesar 3.600 yuan, yang seharusnya digunakan untuk pernikahan putrinya.
Di masa lalu, ketika Zhao ikut serta dalam penangkapan massal praktisi, dia memberi tahu kerabat praktisi Falun Gong, “Lihat dia. Kami tidak menangkapnya. Mengapa tidak? Karena dia tidak punya uang.”
Dua praktisi dibebaskan setelah keluarga mereka membayar 200.000 yuan dan lebih dari 100.000 yuan kepada Zhao agar dia bisa menjamin pembebasan mereka melalui hubungannya dengan jaksa. Kebanyakan praktisi yang dijatuhi hukuman percobaan membayar polisi. Namun setelah dibebaskan, mereka menghadapi banyak tekanan karena kesulitan keuangan keluarga.
Dana Telah Diperas Sejak Penganiayaan Dimulai
Polisi Gunakan Uang Sitaan untuk Beli Rumah Mahal
Lebih dari 50.000 yuan telah disita oleh Kantor 610 di Distrik Shuangta dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan Oktober 2001, polisi menyita sejumlah besar barang pribadi dari praktisi Hu, termasuk buku banknya yang menunjukkan simpanan sebesar 50.000 yuan, uang tunai lebih dari 10.000 yuan, dan kartu SIM. Polisi tidak memberikan daftar barang yang disita.
Setelah Bai Wenyou, kepala Divisi Keamanan Domestik, menangkap praktisi Cao Zhiyong dan Hu Jianguo, dia menyita mobil mereka dan mengganti plat nomornya. Bai sering mengendarai mobil ini untuk menggeledah rumah praktisi.
Bai tidak hanya menyita uang dari praktisi, dia juga mengancam anggota keluarga mereka dengan hukuman penjara dalam upaya memeras uang dari mereka. Kemudian, dia membeli rumah mahal dengan dana yang diperas dari praktisi.
Sun Xu dan Huang Dianxiang dari cabang departemen kepolisian Distrik Longcheng juga secara aktif menyita uang dari praktisi. Sebelum tahun 2005, mereka menyita 184.604 yuan dari lebih dari seratus praktisi.
Menyita Mobil Praktisi untuk Memeras Uang
Kantor Wu Baoliang telah menyita mobil praktisi beberapa kali untuk memeras uang dari mereka. Pada tahun 2003, taksi Chen Baofeng (yang dianiaya hingga meninggal di Pusat Penahanan Wujiawa pada tanggal 3 Maret 2008) disita oleh Wu, yang memeras 6.000 yuan darinya untuk mengembalikan taksi tersebut.
Di lain waktu, Wu menyita taksi seorang praktisi dan mengklaim bahwa praktisi tersebut telah menyewakan taksi tersebut kepada praktisi lain. Keluarga tersebut harus membayar 15.000 yuan untuk mendapatkan taksi itu kembali.
Pada bulan Juni 2012, Han Minglan dan beberapa kerabatnya ditangkap oleh petugas Departemen Kepolisian Kabupaten Chaoyang. Polisi memeras uang mereka dengan membebaskan suami Han setelah 10.000 yuan dibayarkan kepada mereka. Polisi juga menyita tiga mobil milik keluarga tersebut.
Setelah polisi melihat bisnis keluarga tersebut berkembang pesat, mereka menangkap total 14 orang, termasuk putra Han, menantu perempuan, kerabatnya yang lain, dan rekan praktisi. Mereka harus membayar ribuan hingga puluhan ribu yuan agar mereka bisa dibebaskan.
Lebih dari Dua Juta Yuan Disita dari Praktisi Lingyuan
Sebanyak 860 praktisi di Kota Lingyuan ditangkap, ditahan, dan rumahnya digeledah. Lebih dari 2.100.000 yuan diperas dari mereka.
Pada tanggal 20 Oktober 2001, Hou Yanshuang ditangkap dan rumahnya digeledah. Komputer, printer, akta properti real estate, dan lebih dari 90.000 yuan disita. Kemudian, Hou diam-diam dijatuhi hukuman 14 tahun dan akhirnya dianiaya hingga meninggal.
Dari tahun 2006 hingga 2008, petugas Departemen Kepolisian Lingyuan menangkap dan menggeledah rumah lebih dari 70 praktisi. Lebih dari 40 praktisi kehilangan total setidaknya 346.000 yuan. Beberapa menderita kerugian ekonomi hampir 30.000 yuan.
Dari tahun 1999 hingga awal tahun 2012, Liu Jingkui, kepala kantor polisi Lingyuan, terlibat dalam penangkapan lebih dari 100 praktisi dan memeras lebih dari satu juta yuan dari mereka.
Terkadang, Liu menyiksa praktisi selama berhari-hari demi pengakuan dosa atau mengancam keluarga mereka untuk membayar dia atas pembebasan praktisi. Dalam kehidupan pribadinya, dia berselingkuh dengan beberapa wanita dan berjudi. Dia berutang lebih dari 100.000 yuan, termasuk kerugian perjudian, pinjaman perjudian, dan pinjaman pribadi.
Liu menceraikan istrinya dan menikah lagi. Dia membeli rumah dengan pinjaman. Gaji Liu tidak dapat menutupi pengeluarannya, jadi dia memeras uang dari praktisi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Saya Akan Memiliki Uang Ketika Saya Menangkap Beberapa Praktisi Falun Gong dalam Beberapa Hari”
Petugas polisi Pan Zhanxian dan Jiang Jie dari Departemen Kepolisian Kabupaten Jianping telah menganiaya praktisi Falun Gong sejak tanggal 20 Juli 1999. Dengan menangkap praktisi dan menggeledah rumah mereka, mereka menyita uang tunai lebih dari 200.000 yuan dan memeras 400.000 yuan dari anggota keluarga mereka.
Ketika Jiang makan di sebuah restoran dan manajernya memberinya tagihan, yang merupakan sejumlah besar uang, Jiang berkata, “Tunggu sebentar. Saya akan mendapatkan uang ketika saya menangkap beberapa praktisi Falun Gong dalam beberapa hari.”