Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Jerman: Anggota Parlemen Negara Berbicara di Rapat Umum untuk Mengecam Penganiayaan terhadap Falun Dafa

28 Juli 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Jerman

(Minghui.org)  Untuk memperingati 25 tahun upaya praktisi Falun Gong dalam mengakhiri penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), praktisi dari Rhine-Westfalen Utara dan daerah sekitarnya mengadakan rapat umum di pusat kota Düsseldorf pada tanggal 20 Juli 2024. Mereka memperkenalkan Falun Gong (Falun Dafa) dan mengecam penganiayaan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Seorang anggota Parlemen negara bagian Rhine-Westfalen Utara (MSP) dan seorang artis terkenal menyampaikan pidato di rapat umum tersebut untuk menyuarakan dukungan mereka kepada praktisi. 

 

Para praktisi mengadakan rapat umum di pusat kota Düsseldorf pada tanggal 20 Juli 2024. 

Para praktisi memperagakan lima perangkat latihan dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan brutal yang dilakukan PKT yang telah berlangsung selama 25 tahun. Banyak pejalan kaki yang tertarik dengan suasana damai dan alunan musik latihan yang merdu selama acara tersebut. Mereka membaca papan informasi dan meminta informasi lebih lanjut kepada praktisi. Seorang pria yang sedang menelepon dan bergegas melewati tempat tersebut, berbalik lagi dan meminta brosur kepada praktisi, sambil berkata, “Saya baru saja melihat papan informasi tentang pengambilan organ hidup-hidup. Saya harus mempelajarinya.” Banyak orang yang menandatangani petisi mengatakan bahwa setelah mengetahui kekejaman PKT, mereka ingin membantu mengakhiri penganiayaan tersebut.

Selama acara tersebut, Boerner, MSP, dan artis terkenal Cyrus Overbeck secara pribadi menyuarakan dukungan mereka. Praktisi Falun Gong juga membacakan pidato dari sembilan politisi lainnya. Dalam pidatonya, Dr. Weber, seorang ahli bedah ortopedi dan trauma, mengecam pengambilan organ oleh PKT dari orang yang masih hidup dari sudut pandang seorang dokter. Beberapa praktisi Falun Gong yang mengalami penganiayaan oleh PKT menceritakan kepada orang-orang tentang pengalaman pribadi mereka. Pidato-pidato ini menyentuh hati orang-orang yang hadir, dan semakin banyak orang mampir untuk memperoleh informasi tentang Falun Gong dan menandatangani petisi menentang penganiayaan tersebut.

Orang-orang mendapat informasi tentang Falun Gong dan penganiayaan yang dilakukan PKT.  

Anggota Parlemen dari Rhine-Westfalen Utara: Kita Harus Menyuarakan Hak-Hak Praktisi Falun Gong

 

Boerner, MSP, menyampaikan pidato pada rapat umum tersebut. 

Ini adalah rapat umum ketiga yang dihadiri oleh Bapak Boerner, MSP, untuk mendukung upaya praktisi dalam mengakhiri penganiayaan. Ia berkata, “Terima kasih banyak telah mengundang saya ke peringatan 25 tahun perjuangan praktisi Falun Gong melawan penganiayaan PKT dan telah memberi saya kesempatan untuk berbicara di sini.”

Mengacu pada hubungan Jerman dengan pemerintah Tiongkok, Boerner berkata, “Dulu kita mengira bahwa hubungan perdagangan internasional dapat membuat kita semua hidup lebih damai dan aman. Sayangnya, ini keliru, dan kini gagasan ini telah hancur. Para diktator yang gila dan jahat tidak menganggap perdamaian, kebebasan, dan martabat manusia sebagai nilai-nilai suci.”

Ia juga mengatakan bahwa Jerman harus mengambil tindakan dalam hal perdagangan. “Dalam hubungan perdagangan internasional, kita harus lebih memperhatikan mitra yang demokratis. Adalah salah untuk melakukan lebih banyak bisnis dengan kediktatoran yang melancarkan perang terhadap tetangga mereka dan terhadap rakyat mereka sendiri.”

Mengenai penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap praktisi Falun Gong, Boerner berkata, “Falun Gong adalah latihan spiritual yang berdasarkan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar, serta tidak menimbulkan ancaman. Namun, praktisi Falun Gong diperlakukan sebagai penjahat dan hak asasi manusia mereka sangat dilanggar.

“Selama 25 tahun, praktisi Falun Gong telah dianiaya, ditahan, disiksa, dan dibunuh oleh PKT. Puluhan ribu praktisi Falun Gong telah meninggal karena penyiksaan. Mereka dieksploitasi secara fisik di kamp kerja paksa. Yang lebih mengerikan adalah bahwa praktisi Falun Gong yang ditahan di kamp kerja paksa seperti gudang hidup berisi organ tubuh manusia.” 

Ia mengatakan Parlemen Eropa telah menyelidiki puluhan ribu insiden pengambilan organ setiap tahun dan menyatakan, “Lebih dari 20 tahun setelah penganiayaan sistematis dimulai, situasi praktisi Falun Gong di Tiongkok tetap membuat frustrasi dan mengkhawatirkan. Meskipun ada upaya dan seruan berulang kali dari masyarakat internasional untuk mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia ini, PKT belum mengubah garis kerasnya.”

Dalam pidatonya, Boerner mengajak orang lain untuk bersuara, “Kita harus terus bersuara dan memperjuangkan hak-hak praktisi Falun Gong. Merupakan kewajiban dan tanggung jawab moral kita untuk meningkatkan kesadaran akan ketidakadilan ini, memberikan tekanan politik kepada pemerintah Tiongkok, dan pada akhirnya mengakhiri penganiayaan ini.” “Mari kita bekerja sama untuk memastikan bahwa suara-suara ini tidak dibungkam dan dunia tidak menutup mata terhadap kekejaman yang terjadi secara rahasia. Kebebasan berkeyakinan adalah hak asasi manusia, hal yang mendasar bagi semua orang di seluruh dunia dan harus dilindungi.”

Seniman: Membela Rakyat Tiongkok yang Ditindas

 

Cyrus Overbeck, seorang seniman terkenal, menyampaikan pidato pada rapat umum tersebut.  

Cyrus Overbeck adalah seorang seniman terkenal dan sahabat karib Boerner MSP. Ia berpartisipasi dalam acara tersebut untuk mendukung praktisi Falun Gong. Ia berkata, “Hari ini, saya harus berdiri di sini. Ini adalah momen yang menyedihkan karena orang-orang di Tiongkok disiksa dan organ mereka dicuri.”

“Saya menyerukan kepada kita (warga Jerman) untuk membela orang-orang yang teraniaya di Tiongkok dengan hati yang bebas, penuh semangat dan keyakinan bahwa dunia akan menjadi tempat yang lebih baik, untuk membela mereka yang teraniaya di Tiongkok dan mereka yang dibunuh. Mereka menghadapi rezim yang tidak adil, sama seperti orang-orang Yahudi Jerman yang tidak berdaya dari tahun 1933 hingga 1945.”

Overbeck juga mengatakan, “Kita dapat memberikan kesempatan bagi orang-orang yang tertindas dan tersiksa untuk datang ke negara kita, berintegrasi ke dalam dan menjadi bagian dari Republik Federal Jerman yang bebas dan demokratis.”

Dokter: Pengambilan Organ oleh PKT Bertentangan dengan Sumpah Hipokrates 

 

Andreas Weber, seorang spesialis bedah ortopedi dan trauma, menyampaikan pidato pada rapat umum tersebut dan mengecam pengambilan organ oleh PKT. 

Andreas Weber adalah seorang dokter bedah ortopedi dan trauma. Ia berbicara di rapat umum tersebut, mengecam pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT. “Sebagai seorang dokter dengan pengalaman bertahun-tahun, yang mengerikan bagi saya adalah orang-orang membunuh orang lain demi keuntungan, keserakahan, dan kebencian. Ini bukan hanya pelanggaran mendasar terhadap Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, tetapi juga pelanggaran terhadap semua sumpah praktisi medis,” kata Dr. Weber. 

“PKT menggunakan pengambilan organ hidup-hidup sebagai cara utama untuk membasmi Falun Gong, dan semua ini dilakukan secara rahasia. Mereka berhasil memindahkan pembunuhan praktisi Falun Gong ke ruang operasi dan memberi penghargaan kepada dokter yang melakukannya, memberi mereka hadiah uang dan pujian. Bagi saya, ini yang terburuk.” Ia berharap negara-negara yang baik di seluruh dunia dapat bersatu dan menentang kejahatan pelanggaran hak asasi manusia ini.

Praktisi: Berharap Lebih Banyak Orang Mengetahui tentang Penganiayaan

Beberapa praktisi yang menghadiri rapat umum mengalami penganiayaan oleh PKT. Mereka menceritakan pengalaman pribadi mereka, seperti dipukuli, dicuci otak, dan dipaksa bekerja. Beberapa praktisi masih memiliki bekas luka akibat penganiayaan yang mereka terima lebih dari satu dekade lalu.

Seorang praktisi yang berpartisipasi dalam rapat umum tersebut berkata, “Saya sangat bersyukur melihat MSP dan begitu banyak orang yang mendukung kami. Di sini, orang-orang memiliki kebebasan berkeyakinan. Sebagai praktisi Falun Gong, kami dapat menyuarakan pendapat kami dan mendapatkan perhatian. Kami juga dapat berlatih dengan bebas. Ini sangat berbeda dengan Tiongkok di bawah kekuasaan PKT.”

Praktisi Falun Gong berharap orang-orang dapat mengetahui tentang penganiayaan, berhenti berhubungan dengan PKT, dan memiliki masa depan yang cerah.