(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Las Vegas menggelar serangkaian kegiatan pada tanggal 13 Juli 2024 untuk mengenang para praktisi yang meninggal dunia selama penganiayaan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Mereka menyerukan agar kekejaman PKT diakhiri, dan memberi selamat kepada warga Tiongkok yang telah mengundurkan diri dari Partai Komunis dan organisasi afiliasinya.
Aksi damai mengungkap kejahatan PKT mengambil organ dari praktisi Falun Gong.
Para praktisi menyampaikan pidato dalam bahasa Mandarin dan Inggris, untuk mengungkap kekejaman PKT. Mereka memperkenalkan Undang-undang Penghentian Pengambilan Organ Paksa tahun 2023 dan Undang-undang Perlindungan Falun Gong yang baru-baru ini disahkan, dan menyerukan kepada masyarakat untuk membantu mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan ini.
Praktisi Falun Gong mengadakan parade di Las Vegas.
Praktisi menggelar pawai di sepanjang Las Vegas Boulevard yang dimulai dari Hotel Mirage Volcano. Mereka menggunakan pengeras suara untuk memperkenalkan Falun Dafa dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan. Meskipun badai tiba-tiba datang, praktisi tetap melanjutkan pawai mereka. Para turis tersentuh oleh tekad praktisi untuk menyebarkan nilai-nilai universal Sejati-Baik-Sabar dan mengungkap penganiayaan PKT. Banyak orang menerima brosur dan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan.
Spanduk mengungkap kejahatan PKT terhadap Falun Gong.
Orang-orang mengambil brosur dan menandatangani petisi.
Zack, Konnor, Bronson, dan Kyler, mahasiswa dari Tennessee, menyatakan kekhawatiran mereka, dan berkata, “Rezim komunis itu jahat. Orang-orang harus tahu tentang penganiayaan itu.” Mereka menandatangani petisi dan mengatakan mereka akan membantu menyebarkan informasi tersebut melalui akun media sosial mereka.
Emily dari Rusia dan temannya dari Nigeria mengatakan mereka melakukan penelitian pascadoktoral di Tiongkok. Emily berkata, “Pemerintah Tiongkok sangat buruk. Banyak tempat dan hal yang dilarang di Tiongkok. Saya tahu banyak orang Tiongkok yang meninggal karena penganiayaan.” Temannya berkata dia tidak akan kembali ke Tiongkok. Mereka berdua berkata, “Kami mendukungmu! Teruslah beri tahu orang-orang tentang ini. Apa yang kamu lakukan luar biasa!”