(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa di wilayah Chicago mengadakan rapat umum dan nyala lilin di depan Konsulat Tiongkok pada tanggal 20 Juli 2024 untuk mengenang rekan-rekan praktisi yang telah kehilangan nyawa dalam penganiayaan selama 25 tahun yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Selama rapat umum tersebut, praktisi menyerukan diakhirinya penganiayaan yang sedang berlangsung oleh PKT terhadap Falun Dafa (juga disebut Falun Gong).
Praktisi Falun Dafa mengadakan rapat umum dan nyala lilin di depan konsulat Tiongkok pada tanggal 20 Juli 2024.
Akhiri Penganiayaan dan Minta Pertanggungjawaban Para Penganiaya
Beberapa praktisi berbicara di rapat umum tersebut. Dalam pidatonya, Su menyatakan, “Praktisi Falun Gong telah memperoleh rasa hormat dan dukungan yang semakin meningkat dari orang-orang di seluruh dunia selama proses mengungkap penganiayaan secara damai selama 25 tahun terakhir. Orang-orang di seluruh dunia menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan. Berbagai pemerintah mengutuk penganiayaan dan pelanggaran hak asasi manusia oleh PKT.”
Ia mengatakan bahwa Undang-Undang Perlindungan Falun Gong yang baru-baru ini disahkan oleh Kongres AS menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong, dengan sanksi yang dijatuhkan kepada para penganiaya.
Praktisi Jasha berpidato di rapat umum tersebut dan mengatakan bahwa prinsip-prinsip Falun Gong Sejati-Baik-Sabar membawa harapan bagi orang-orang dan membuat orang-orang mengetahui makna hidup yang sebenarnya.
Ia mengatakan bahwa dari sudut pandang praktisi, korban penganiayaan yang sebenarnya bukanlah praktisi itu sendiri, tetapi mereka yang diracuni oleh kebohongan PKT. Kebohongan PKT, yang memfitnah Falun Gong, sedang menghancurkan manusia. Praktisi mengklarifikasi fakta kepada orang-orang dan membantu mereka melihat kejahatan PKT dan membedakan antara PKT dan Tiongkok.
Jasha menyampaikan pidato pada rapat umum tanggal 20 Juli 2024.
Kebrutalan PKT di Luar Imajinasi
Li pindah ke AS pada tahun 2002. Ia menghadiri rapat umum setiap tahun untuk menuntut diakhirinya penganiayaan. Ia berkata, “Kami tidak berpolitik atau melawan PKT. Kami di sini untuk mengungkap penganiayaan. Sudah 25 tahun sejak PKT mulai menganiaya Falun Gong pada bulan Juli 1999. Penganiayaan masih berlangsung dan belum berhenti.”
Li ditangkap ketika ia membagikan brosur Falun Gong di Shenzhen, Tiongkok pada bulan Mei 2001. Ia ditahan selama delapan bulan bersama para kriminal di sel kecil. Para penjaga mencuci otaknya selama 24 jam sehari. Ia kehilangan pekerjaannya dan pensiunnya.
Li berkata bahwa kebrutalan PKT di luar imajinasi orang-orang. Ia berkata, “PKT mengadopsi kebijakan untuk merusak reputasi [praktisi] mereka, membuat mereka bangkrut, dan menghancurkan mereka secara fisik. Saat saya ditahan di kamp kerja paksa, semua praktisi Falun Gong harus menjalani pemeriksaan fisik. Saya terkejut saat mengetahui pada tahun 2006 bahwa PKT mengambil organ dari praktisi yang masih hidup. Saya kemudian mengerti mengapa praktisi menjalani tes darah, rontgen, dan pemeriksaan jantung, tetapi tidak pada narapidana biasa.
“Kami mengklarifikasi fakta kepada orang-orang dan berharap bahwa dalam menghadapi kebaikan dan kejahatan, mereka akan memilih kebaikan dan kebenaran serta memilih masa depan yang baik untuk diri mereka sendiri.”
Li (tengah) dikirim ke kamp kerja paksa di Tiongkok, di mana ia menjalani pemeriksaan medis terkait pengambilan organ.
Sangat Jahat Menganiaya Kultivator yang Percaya pada Sejati-Baik-Sabar
Paul dari Ukraina telah berlatih Falun Gong selama tujuh tahun. Ia berkata bahwa buku Zhuan Falun (buku utama Falun Gong) telah menjawab semua pertanyaannya tentang makna hidup. Pertama kali ia membaca Zhuan Falun, ia tahu bahwa Falun Gong adalah jalan kultivasi sejati, kultivasi spiritual. Ia berkata bahwa ia menemukan makna hidup, termasuk bagaimana melakukan hal yang benar dan menjadi orang baik. Ia merasa lebih bahagia.
Paul menghadiri rapat umum Chicago untuk memberi tahu lebih banyak orang tentang penganiayaan brutal PKT terhadap praktisi Falun Gong. Banyak praktisi telah disiksa dan dianiaya hingga meninggal. Ia berkata bahwa keyakinan adalah hal yang paling penting dan berharga bagi manusia dan sangat jahat menganiaya orang yang percaya pada Sejati-Baik-Sabar.
Paul (kedua dari kiri) melakukan latihan Falun Dafa di depan Konsulat Tiongkok pada tanggal 20 Juli 2024.
Hannah mengatakan bahwa sangat penting untuk datang ke Konsulat Tiongkok di Chicago untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan dan berduka cita atas praktisi yang dianiaya hingga meninggal. Ia berkata, “Kami datang ke sini untuk mengungkap penganiayaan dan memberi tahu orang-orang tentang kebenaran, dan berharap orang-orang akan membantu menghentikan penganiayaan. Ini sangat penting. Kami membutuhkan dukungan dari AS dan negara-negara lain di seluruh dunia untuk membantu mengakhiri penganiayaan ini.”
Hannah dari Hanoi, Vietnam, sekarang tinggal di Chicago. Ia mengelola bisnis keluarga kecil. Ia merasa beruntung telah mengetahui tentang Falun Gong dan berkata, “Saya telah berlatih Falun Gong selama lima tahun. Saya sangat tersentuh saat pertama kali membaca Zhuan Falun. Kesehatan saya membaik setelah saya mulai berlatih Falun Gong, dan saya sangat berterima kasih kepada Guru Li.”
Hannah (kanan) berpartisipasi dalam acara peringatan dengan menyalakan lilin di depan Konsulat Tiongkok pada tanggal 20 Juli 2024.
Orang-orang Ingin Membantu Mengakhiri Penganiayaan
Mauricio Olivera dan Evelyn Remive tersentuh oleh acara peringatan dengan nyala lilin secara damai. Mauricio mengatakan bahwa komunisme telah membawa kejahatan dan bencana ke Tiongkok dan banyak negara lainnya. Ia bertanya bagaimana ia dapat membantu menghentikan penganiayaan tersebut.
Mauricio dan Evelyn menandatangani petisi dan mengatakan bahwa mereka akan mengunggah informasi tersebut di media sosial agar lebih banyak orang mengetahui kebenarannya.
Mauricio Olivera dan Evelyn Remive tersentuh oleh acara peringatan damai dengan nyala lilin.
Jada Britt dan Lindsay Johnson dari Washington sedang mengunjungi Chicago, dan berhenti untuk menyaksikan rapat umum tersebut. Mereka mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka mendengar tentang Falun Gong dan penganiayaan. Mereka berterima kasih kepada praktisi karena telah meningkatkan kesadaran, dan Jada mengatakan bahwa ia menghargai prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dari Falun Dafa. Ia menyemangati praktisi untuk terus berusaha dan mendoakan mereka agar berhasil.
Jada Britt (kiri) dan Lindsay Johnson (kanan) berterima kasih kepada praktisi karena memberi tahu mereka tentang penganiayaan tersebut.
John Murphy memuji praktisi atas aksi damai mereka dan karena berlatih Falun Gong di luar Konsulat Tiongkok. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini sangat baik dan merupakan cara Amerika sejati, cara yang efisien untuk menyampaikan kebenaran kepada orang-orang melalui kebaikan dan kesabaran.
Setelah membaca informasi tersebut, John menandatangani petisi. Ia terkejut mengetahui betapa jahatnya PKT.
John Murphy menyatakan dukungannya terhadap upaya praktisi untuk mengungkap penganiayaan tersebut.
Luis Deleon dan Ana Garcia, dari Chicago, berhenti sejenak di rapat umum tersebut dan mempelajari bagaimana PKT menganiaya praktisi Falun Gong. Mereka terkejut dengan kebrutalan PKT dan segera menandatangani petisi. Luis ingin tahu lebih banyak tentang Falun Gong, dan keduanya mengatakan mereka berharap penganiayaan akan segera berakhir.
Luis Deleon dan Ana Garcia menandatangani petisi dan mengatakan mereka berharap penganiayaan segera berakhir.