(Minghui.org) Saya mendengar ketukan pintu, dan ketika saya memeriksanya, saya melihat tujuh atau delapan orang dari Departemen Kepolisian berdiri di luar. Saya menolak membuka pintu—saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan gangguan di dimensi lain. Saya memohon kepada Guru agar tidak membiarkan orang-orang ini kehilangan kesempatan untuk diselamatkan.
Meskipun mereka berada di luar pintu, saya menyadari bahwa ini adalah kesempatan untuk mengklarifikasi fakta secara langsung. Saya biasanya tidak berbicara dengan orang-orang ini, jadi saya mulai dengan memberi tahu mereka bahwa Falun Dafa dilatih di lebih dari 100 negara dan wilayah di dunia, dan Sejati-Baik-Sabar adalah nilai-nilai universal. Saya meminta mereka memikirkan mengapa praktisi tetap berlatih Falun Dafa meskipun terjadi penganiayaan brutal dan jangka panjang oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Mengapa begitu banyak orang di dunia percaya pada Falun Dafa? Itu karena Falun Dafa baik! Falun Dafa sungguh baik! Kita tidak boleh mendengarkan rumor dan fitnah PKT.
Saya menjelaskan bahwa di Tiongkok, tidak ada undang-undang yang melarang berlatih Falun Dafa. Saya mengatakan kepada mereka untuk tidak berpartisipasi dalam penganiayaan, dan memberikan jalan keluar bagi diri mereka sendiri dan keluarganya. Saya berkata, “Ketika Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis diterbitkan pada tahun 2004, PKT tidak menyebutkan satu kata pun. Anda semua terpelajar, dan anda bisa berpikir sendiri. Jangan mengikuti Partai untuk melakukan kejahatan.”
Saya juga mengatakan kepada mereka, “Atheisme adalah sebuah kebohongan. Manusia diciptakan oleh Tuhan. Anda adalah orang-orang baik yang memiliki kesempatan untuk mendengar fakta kebenaran. Anda harus percaya kepada Tuhan sehingga Tuhan dapat menyelamatkan anda.”
Saya yakin sisi mereka yang mengerti memahami apa yang saya katakan. Saya benar-benar menginginkan yang terbaik bagi mereka, dan menyarankan agar mereka segera meninggalkan rumah saya.
Salah satu dari mereka mengancam dan mengatakan saya menghalangi urusan negara, dan mengatakan mereka akan memanggil tukang kunci untuk membuka kunci. Saya tidak ingin mereka melakukan sesuatu yang buruk dan merugikan diri mereka sendiri. Saya terus memancarkan pikiran lurus dan meminta Guru menyelamatkan mereka.
Saya berkata, “Saya akan pergi bersama anda, tetapi anda tidak boleh masuk ke rumah saya.” Mereka setuju. Saya ditangkap.
Melihat dengan Benar tentang Penderitaan
Guru berkata:
“...Pikiran lurus para pengikut kuat
Guru memiliki kemampuan mengatasi keadaan langit”
(“Budi Jasa Guru dan Pengikut,” Hong Yin II)
Saya berkata kepada Guru dalam hati, “Di tengah penganiayaan iblis ini, setiap pikiran saya sangatlah penting. Ini adalah kesempatan bagi saya untuk meningkat. Saya harus mengutamakan keselamatan semua makhluk hidup, selalu menjaga pikiran lurus, dan hidup sesuai dengan belas kasih dan penderitaan Guru.” Saya percaya Guru ada di sisi saya, dan apa pun yang Guru atur adalah yang terbaik. Selama pikiran saya mencapai standar seorang praktisi, Guru akan mampu menyelesaikan kesulitan dan mengubah hal buruk menjadi baik. Saya merasa sangat tenang.
Menyingkirkan Setiap Pikiran yang Tidak Lurus
Begitu pikiran negatif muncul, saya menyingkirkannya. Saya menyadari bahwa praktisi melakukan hal yang paling benar di alam semesta saat mereka mengklarifikasi fakta kepada orang lain. Mereka seharusnya dipuji bukan dianiaya.
Saya percaya bahwa bahkan mereka yang melaporkan kita juga sedang menunggu untuk diselamatkan. Meskipun mereka melakukan kejahatan dengan membantu menangkap praktisi, mereka berperan dalam menyebarkan kebenaran, sehingga makhluk hidup yang memiliki posisi khusus memiliki kesempatan untuk memahami situasi yang sebenarnya. Guru menawarkan pada kita banyak kesempatan untuk menyelamatkan orang.
Saya memberi tahu kekuatan lama: Praktisi memiliki keterikatan, tetapi mereka akan memperbaiki diri, dan Guru bertanggung jawab atas praktisi. Tidak seorang pun berhak mengganggu praktisi. Guru tidak ingin kami ditahan. Penganiayaan ini harus sepenuhnya disangkal.
Apa pun yang mereka tanyakan kepada saya, saya memberi tahu mereka untuk mengingat bahwa Falun Dafa baik, dan Sejati-Baik-Sabar baik. Saya menolak untuk menandatangani apa pun. Saya menolak untuk bekerja sama atau menjalani pemeriksaan fisik apa pun.
Saya sangat percaya pada Guru dan Dafa, dan bahwa Guru memiliki keputusan akhir. Saya mengingatkan diri sendiri bahwa apa pun yang terjadi adalah hal yang baik, dan saya harus tetap tenang. Tanggung jawab saya adalah mengultivasi diri sendiri sesuai dengan Dafa.
Saya tidak tidur selama lebih dari 20 jam saat saya ditahan. Saya melafalkan Fa, memancarkan pikiran lurus, dan mencari ke dalam. Saya menyadari bahwa masalah terbesar saya adalah tidak belajar Fa dengan tenang. Saya melakukannya seolah-olah sedang menyelesaikan tugas. Terkadang saya terburu-buru, dan membaca terlalu cepat. Saya juga sering tertidur—ini tidak menghormati Guru dan Fa. Saya membuang banyak waktu yang berharga, jadi saya tetap berada pada satu tingkat kultivasi untuk waktu yang lama, dan saya mengalami kesulitan untuk membuat terobosan.
Tampaknya meskipun saya sibuk melakukan tiga hal, saya tidak melakukannya dengan baik. Saya merasa benar sendiri dan terkadang menyalahkan orang lain ketika terjadi kesalahan. Saya tidak mencari ke dalam tanpa syarat ketika menghadapi masalah. Saya tahu saya harus memperhatikan untuk melenyapkan unsur-unsur budaya PKT dan melakukan tiga hal dengan baik.
Dalam perjalanan ke pusat penahanan, saya teringat bahwa saya telah membaca banyak kasus di situs Minghui dimana pusat penahanan menolak menerima praktisi karena mereka terlihat sakit.
Ketika saya tiba di pusat penahanan, polisi memberi tahu penjaga, “Orang ini berlatih Falun Dafa dan menolak bekerja sama. Kami tidak melakukan pemeriksaan fisik padanya, namun pihak berwenang mengatakan bahwa semua dokumen penahanannya sudah siap, dan direktur anda mengetahui masalah ini, jadi anda harus menerimanya.”
Staf pusat penahanan melakukan beberapa panggilan telepon dan mengetahui bahwa direktur mereka belum dihubungi, jadi mereka mengatakan kepada polisi, “Tidak, kami tidak dapat menerimanya.” Dan begitu saja, saya dibawa kembali.
Epilog
Saya mendengarkan Guru dan tidak bekerja sama dengan polisi, sehingga mereka tidak dapat melakukan apa pun terhadap saya. Guru mengatur segalanya.
Apa yang terjadi dalam 20 jam itu sungguh intens, dan saya tidak dapat memahami apa yang baru saja terjadi. Sesampainya di rumah, saya bertanya pada diri sendiri, “Apakah saya benar-benar di rumah?”
Saya tidak mempunyai kemampuan supernormal, dan saya tidak dapat melihat bagaimana Guru menyelesaikan penderitaan bagi saya dan makhluk hidup di dimensi lain, dan bagaimana Guru menyelesaikan masalah ini dengan penderitaan yang besar. Namun saya sangat tahu betapa suatu kehormatan menjadi pengikut Dafa. Terima kasih Guru!