(Minghui.org) Praktisi dari Brest, Vannes, Vendée, La Baule, dan Nantes berkumpul di Royal Square di pusat kota Nantes pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024, untuk memperkenalkan Falun Dafa dan mengungkap penganiayaan terhadap praktisi oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Mereka mendirikan stan di depan Royal Square di pusat kota Nantes. Warga dan wisatawan melihat spanduk dan poster tersebut dan datang untuk mempelajari lebih lanjut. Setelah mengetahui tentang penganiayaan, banyak yang menyatakan dukungan mereka terhadap Falun Dafa dan menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.
Praktisi memperagakan latihan Falun Dafa di Royal Square di Nantes.
Orang-orang berbicara dengan praktisi dan mempelajari informasi tentang penganiayaan selama 25 tahun.
Orang-orang menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.
“Silakan Terus Ungkap Penganiayaan”
Isabelle, seorang pensiunan perawat, terkejut saat mengetahui bahwa beberapa dokter di Tiongkok terlibat dalam pembunuhan praktisi untuk diambil organnya secara paksa. Ia berkata, “Saya mengabdikan hidup saya untuk merawat pasien dan meringankan penderitaan mereka, tetapi orang-orang ini malah merenggut nyawa. Orang-orang ini tidak layak disebut dokter; mereka adalah penjahat.”
Isabelle melanjutkan, “Bagaimana mungkin dokter terlibat dalam tindakan seperti itu? Kekejaman ini mengerikan, dan apa yang saya pelajari hari ini adalah kengerian zaman kita. Orang-orang ini bukan lagi manusia, tetapi penjahat yang harus dihukum dan dipenjara karena kekejaman mereka. PKT harus bertanggung jawab atas kejahatan keji ini.”
Ia menandatangani petisi untuk “Hentikan Pengambilan Organ Secara Paksa terhadap Tahanan Hati Nurani Tiongkok” dan menambahkan, “Terima kasih atas upaya anda; mohon terus ungkapkan penganiayaan ini. Seluruh dunia harus tahu tentang ini.”
Eric, yang menerima transplantasi pankreas di Nantes lima belas tahun lalu, awalnya salah memahami bahwa pajangan itu mempromosikan donasi organ, yang menurutnya merupakan hal yang baik karena ia sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Namun, ketika ia diberi tahu tentang pengambilan organ secara paksa, ia merasa ngeri: “Bagaimana dokter bisa melakukan tindakan seperti itu? Pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Dafa adalah kejahatan yang keji. Kita harus memberi tahu semua orang dan sama sekali menghindari menjalani operasi transplantasi organ di Tiongkok. Terima kasih telah memberi tahu saya hari ini; saya ingin menandatangani petisi ini.”
Seorang mantan diplomat berbicara dengan seorang praktisi dalam waktu yang lama. Ia mengatakan bahwa ia bekerja sama dengan beberapa kepala negara dan terkejut dengan masalah perdagangan organ yang dihadapi oleh praktisi Falun Dafa. Ia mengatakan akan terus memantau dan menyelidiki situasi tersebut.
Seorang pemuda dari India, yang baru berada di Prancis selama tiga bulan, sangat tertarik untuk mempelajari latihan tersebut dan mengambil beberapa brosur. Ia mengatakan akan mengunjungi situs web falundafa.org untuk informasi lebih lanjut.
Seorang perempuan datang langsung untuk menandatangani petisi dan berkata, “Saya menandatangani petisi setiap tahun.” Ia juga bertanya tentang lokasi latihan setempat di dekat rumahnya.
Seorang pria menggambarkan pengambilan organ secara paksa sebagai pelanggaran berat terhadap etika medis, menyebutnya sebagai “perang melawan kemanusiaan.” Ia memuji Falun Dafa karena meningkatkan dan menjaga kesehatan masyarakat.
Seorang wanita muda terkejut saat mengetahui bahwa orang-orang yang mematuhi prinsip Sejati-Baik-Sabar dianiaya oleh PKT. Dia menandatangani petisi dan mengambil materi informasi, dan mengatakan bahwa dia tertarik untuk mempelajari latihan tersebut.
Hari Informasi di Place de Bastille Menerima Dukungan Publik
Praktisi mengadakan kegiatan Hari Informasi di Place de Bastille pada 11 Agustus, di mana mereka memperkenalkan latihan tersebut kepada publik dan mengumpulkan tanda tangan untuk mengakhiri penganiayaan.
Place de Bastille, objek wisata utama di Paris, dipadati pengunjung pada hari ini, yang menandai penutupan Olimpiade Paris 2024. Banyak wisatawan mengambil foto saat praktisi melakukan latihan dan mengambil materi informasi. Orang-orang terkejut dan marah dengan penganiayaan brutal PKT, dan beberapa mengatakan mereka tertarik untuk mempelajari latihan tersebut.
Praktisi Mengadakan Kegiatan di Place de Bastille pada 11 Agustus 2024.
Orang-orang membaca papan informasi untuk mempelajari lebih lanjut tentang Falun Dafa.
Orang-orang menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan.
Marie, seorang terapis relaksasi profesional, tertarik pada Falun Dafa karena pendekatannya dalam menghubungkan pikiran dan tubuh untuk mencapai keharmonisan batin, dan berkata, “Larangan PKT terhadap Falun Dafa di Tiongkok sama sekali tidak dapat diterima. Para praktisi ini mencari bentuk kebebasan batin, yang sama sekali tidak dapat ditoleransi oleh rezim otoriter.” Ia melanjutkan, “Larangan seperti itu tidak masuk akal dan bertentangan dengan prinsip dasar kebebasan.”
Thomas, seorang petugas militer Spanyol yang terlibat dalam Olimpiade, berkata, “PKT, pada intinya, mewakili komunisme, yang merupakan akar dari banyak masalah global karena komunisme mengabaikan kebebasan individu, salah satu hak asasi manusia yang paling penting.”
Duhamel, seorang guru pendidikan jasmani yang berada di Paris untuk mengikuti perlombaan dan baru saja mengikuti lomba lari 10K di Paris pada hari sebelumnya, mengatakan bahwa ia tidak tahu banyak tentang Falun Dafa. Namun, media Prancis melaporkan penganiayaan yang meluas yang dialami oleh mereka yang mencari kebebasan di Tiongkok.
Ia berkata, “Apa yang anda lakukan di sini membutuhkan keberanian yang besar.” Duhamel melanjutkan, “Untungnya, di Prancis, kita memiliki kebebasan berbicara, dan negara kita sangat menghargai hak ini. Kita memahami orang-orang di Tiongkok dan semua ‘negara diktator’ yang tidak dapat menikmati hak ini. Di Prancis, kita akan melakukan yang terbaik untuk mendukung mereka. Kita harus mendukung kebebasan semua bangsa sehingga mereka dapat hidup bebas, mengekspresikan pikiran mereka, dan hidup sesuai dengan keinginan mereka.” Ia menyemangati praktisi Falun Gong untuk teguh.