Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pikiran Saya Tentang Kebencian

24 Agu 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Saya telah mengamati bahwa banyak praktisi Dafa yang sedang mengalami penderitaan penyakit memiliki kebencian dalam pikiran mereka. Hal ini terdapat pula pada beberapa praktisi yang telah meninggal dunia. Saya ingin berbagi pemahaman saya tentang topik ini.

Seseorang menyimpan kebencian ketika ia merasa diperlakukan tidak adil, atau ketika ia tidak mampu mengatasi kesulitan. Semakin seseorang memikirkannya, semakin besar pula kemarahannya. Jika kita dapat mengingat Fa pada saat itu, kita dapat mengesampingkan mentalitas yang salah tersebut, dan masalah akan segera terselesaikan. Ujian akan dilewati dan karma dihilangkan.

Guru berkata,

“Di dalam Xiulian, pada saat secara konkret menghadapi konflik, saat orang lain memperlakukan anda dengan tidak baik, mungkin ada dua macam situasi yang terjadi: yang satu adalah dalam kehidupan anda sebelumnya mungkin pernah berbuat tidak baik pada orang lain, kini hati anda merasa tidak adil: “Mengapa saya diperlakukan seperti ini?” Lalu mengapa pada kehidupan sebelumnya anda memperlakukan orang lain seperti itu? Anda berdalih bahwa anda tidak tahu menahu dengan waktu dahulu, kehidupan sekarang tidak ada sangkut paut dengan kehidupan yang lampau, namun itu tidak dapat dibenarkan” (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Dalam banyak artikel berbagi pengalaman yang dipublikasikan di situs web Minghui, banyak praktisi menghilangkan kebencian dengan mengingat bagian dari ajaran Guru ini. Mereka yang tidak bisa melepaskan kebenciannya tidak berpikir seperti yang seharusnya dilakukan oleh praktisi. Mereka tidak mencari ke dalam; sebaliknya, mereka melihat ke luar. Hal ini disebabkan karena mereka tidak sungguh-sungguh mengultivasi diri mereka sendiri. Ketika mereka berulang kali tersandung, kebencian mereka mungkin menumpuk, akhirnya menyebabkan mereka mengembangkan karma penyakit atau menarik masalah lain.

Guru berkata,

“Terutama dalam agama Buddha, jika anda memohon ke luar, mereka akan mengatakan anda mengikuti jalur iblis.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Kata-kata di atas sangat menyentuh hati saya. Tidak mencari ke dalam dan mencari bantuan dari luar adalah menempuh jalan iblis. Saya terus-menerus mengingatkan diri sendiri untuk merenungkan kekurangan saya sendiri daripada menyalahkan orang lain.

Saya perhatikan bahwa kebencian adalah bagian dari indoktrinasi Partai Komunis Tiongkok (PKT). Ada sebuah contoh dalam buku, Menyingkirkan Budaya Partai Komunis Tiongkok: Bagaimana reaksi orang-orang Tiongkok dan Taiwan jika ruangan terasa terlalu hangat? Seorang Taiwan dengan ramah menyarankan: “Ruangannya sangat hangat, bolehkah saya membuka jendela?” Orang-orang Tiongkok lebih cenderung menunjukkan kekesalan dan menyalahkan orang lain: “Mengapa jendelanya tidak dibuka? Panas sekali."

Indoktrinasi PKT mempengaruhi logika masyarakat. Ciri-ciri ini menampilkan diri mereka sebagai orang yang agresif dan tidak baik, yang sejalan dengan cara setan. Sebagai kultivator yang tinggal di Tiongkok, kita harus memperhatikan kebencian, dan tidak membiarkannya meluas ke dimensi kita. Kita harus menghilangkannya sepenuhnya.

Saya sering merasa kesal ketika orang-orang mengkritik saya atau membicarakan saya di belakang. Saya akan menggemeretakkan gigi setiap kali saya memikirkannya. Setelah membaca ulang buku Menyingkirkan Budaya Partai Komunis Tiongkok, saya menyadari bahwa perilaku mereka adalah bagian dari indoktrinasi PKT. Mereka tumbuh besar dengan dicuci otak, jadi hanya ini yang mereka tahu. Saya sekarang memandang mereka dengan rasa kasihan di hati saya, dan saya tidak lagi marah kepada mereka.

Tidak ada rasa belas kasih ketika kebencian muncul. Kultivator harus sangat menyadari sentimentalitas semacam ini. Saya biasanya menaruh banyak perhatian pada nafsu berahi dan keserakahan karena Guru berulang kali menyebutkan keterikatan ini. Baru-baru ini saya menyadari bahwa kebencian tidak dapat diabaikan. Tentu saja, sebagai seorang kultivator, kita harus melenyapkan semua keterikatan kita. Kita harus mencerai-beraikan mereka, menjaga tindakan kita tetap lurus, dan menjaga pola pikir belas kasih dan lurus.