Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pria Jilin Berusia 74 Tahun Ditahan Selama Lebih dari Dua Bulan, Dilarang Dikunjungi Keluarga Meski Alami Kondisi Medis Serius

28 Agu 2024 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Jilin, Tiongkok

(Minghui.org) Saat dipenjara karena berlatih Falun Gong, Tian Yuchun muntah dan kehilangan kesadaran pada 20 Juni 2024. Ia didiagnosis mengalami obstruksi usus. Meskipun demikian, keluarganya dilarang mengunjunginya.

Tian, berusia 74 tahun, dari Kota Changchun, Provinsi Jilin, ditangkap di rumahnya pada 18 April 2024 oleh empat petugas dari Kantor Polisi Jinqianbao di Distrik Erdao. Petugas dari kantor polisi mengatakan menargetkannya karena atasan yang memerintahkan mereka untuk memenuhi kuota dan menangkap sejumlah praktisi Falun Gong paling lambat 1 Mei (Hari Buruh Tiongkok).

Partai Komunis Tiongkok terkenal karena mengintensifkan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong di sekitar “tanggal-tanggal sensitif.”

Petugas yang menangkap menyita buku-buku Falun Gong dan barang-barang berharga milik Tian. Mereka berjanji akan membebaskannya setelah menginterogasinya, tetapi kemudian membawanya ke Pusat Penahanan Pertama Kota Changchun keesokan harinya. Selama pemeriksaan fisik yang diwajibkan, Tian ditemukan memiliki tekanan darah tinggi, gejala stroke, dan ablasi retina. Secara hukum, ia tidak layak untuk ditahan, tetapi pusat penahanan tetap menerimanya.

Keluarga Tian mengajukan banding ke pusat penahanan, tetapi tidak berhasil. Mereka kemudian meminta bantuan asosiasi penyandang disabilitas setempat, tetapi mereka menolak untuk membantu. Keluarga tersebut menyewa pengacara, tetapi pusat penahanan mengatakan bahwa Tian adalah "narapidana politik" dan tidak diizinkan menerima pengunjung (baik keluarga maupun pengacara).

Pihak pusat penahanan bahkan mengancam akan mencabut izin pengacara tersebut jika ia berani terus mewakili Tian. Setelah Tian mengalami masalah medis tersebut pada 20 Juni, pihak pusat penahanan masih tidak mengizinkan orang-orang yang dicintainya untuk menemuinya.

Ini bukan pertama kalinya Tian menjadi sasaran karena berlatih Falun Gong, yang menurutnya telah menyembuhkan penyakit jantung dan nefritisnya, serta memungkinkannya berhenti merokok dan minum alkohol. Sebelumnya, ia telah ditangkap beberapa kali dan dijatuhi hukuman satu tahun kerja paksa setelah salah satu penangkapannya.

Dianiaya Selama Satu Tahun Kerja Paksa

Tian ditangkap pada 11 Maret 2002 dan ditahan di Pusat Penahanan Kota Changchun selama 30 hari sebelum dijatuhi hukuman satu tahun kerja paksa di Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou.

Selama tujuh hari pertama di kamp kerja paksa, Tian dipaksa duduk di bangku kecil tanpa bergerak dari jam 5 pagi hingga 10 malam setiap hari, dengan hanya tiga kali istirahat makan. Gerakan sekecil apa pun menyebabkan dia dipukuli. Dia juga dipaksa membaca peraturan pusat penahanan. Bokongnya bernanah karena duduk terlalu lama.

Seminggu kemudian, Tian dikirim ke Tim Empat. Begitu dia dibawa ke sana, seorang kapten tim dan seorang narapidana menjejalkan kepalanya ke celah antara anak tangga di ranjang susun. Mereka kemudian memutar tangannya ke belakang punggung dan mencambuk pantatnya dengan papan kayu.

Satu-satunya makanan yang diberikan kepadanya adalah roti jagung dan kubis. Karena kondisi hidup yang buruk, Tian menderita kudis di sekujur tubuhnya. Rasa gatalnya tak tertahankan dan lepuhannya mengeluarkan nanah serta cairan.