Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pandangan Saya tentang Kampanye Fitnah Terbaru terhadap Shen Yun

28 Agu 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org)  Sejak didirikan pada tahun 2006, Shen Yun Performing Arts telah berkembang dari satu menjadi delapan perusahaan besar, yang tampil di teater-teater papan atas di seluruh dunia setiap tahun. Pada musim 2024, Shen Yun menggelar 810 pertunjukan di 200 kota di lebih dari 20 negara, di lima benua. Lebih dari satu juta penonton menikmati pertunjukan budaya Tiongkok yang autentik. 

Sebagai respons terhadap pertumbuhan Shen Yun yang pesat, Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah berupaya keras untuk menyabotase pertunjukan, menggunakan disinformasi, paksaan ekonomi, dan ancaman lainnya untuk menekan teater dan pemerintah setempat agar membatalkan pertunjukan. Karena semakin banyak teater menyadari taktik tercela PKT dan terus menyelenggarakan pertunjukan meskipun ada tekanan seperti itu, agen rahasia PKT di luar Tiongkok mewawancarai mantan penari Shen Yun, mencoba mencemarkan nama baik perusahaan dalam kampanye disinformasi lainnya. 

Saya ingin berbagi beberapa pemikiran saya tentang hal ini dari sudut pandang kultivasi spiritual.

Tidak Semua Orang Bisa Bertahan di Shen Yun

Di setiap sekolah atau perusahaan, selalu ada proses seleksi dan hanya mereka yang memenuhi syarat yang dapat bertahan. Dengan kata lain, setiap orang memiliki posisi dan peran yang berbeda dalam masyarakat. Tidak semua orang dapat bersekolah di sekolah top dan juga tidak mungkin semua orang dapat menjadi superstar. Bagi para siswa di Fei Tian College, tidak semua orang dapat mencapai persyaratan Shen Yun dan dipekerjakan oleh perusahaan. Bahkan bagi para penari penuh waktu, jika mereka tidak dapat mempertahankan standar, mereka harus keluar. Itu hanyalah proses untuk menjaga perusahaan tetap berjalan. 

Kita tahu bahwa Fei Tian College adalah sekolah keagamaan dan sebagian besar siswanya berlatih Falun Dafa. Dalam komunitas kultivasi mana pun, tidak semua murid dapat bertahan dan menyelesaikan kultivasi mereka. Dalam agama Buddha dan Kristen, ada orang yang meninggalkan sekolah karena mereka tidak dapat mengikuti ajaran atau bahkan mungkin telah mengkhianati guru mereka. 

Ketika penganiayaan terhadap Falun Dafa pertama kali dimulai pada tahun 1999, beberapa praktisi lama yang sangat dekat dengan Guru juga ada yang berbalik memfitnah Dafa. Bahkan saat ini, ada mantan praktisi yang membantu PKT mencuci otak para praktisi yang teguh di pusat pencucian otak atau penjara Tiongkok. 

Bagi mereka yang menentang Dafa, itu karena mereka tidak sanggup menanggung ujian dan kesulitan yang terkait dengan kultivasi spiritual. Begitu mereka tergoda, mereka mudah terjerumus atau beralih ke sisi gelap. 

Berkultivasi pasti sulit. Dalam kisah kultivasi Milarepa, gurunya memerintahkannya untuk membawa batu-batu besar ke puncak gunung untuk membangun rumah. Setelah selesai, gurunya memintanya untuk merobohkan dan membangunnya kembali. Akibat kerja kerasnya, punggungnya lecet, dengan luka yang dalam. Luka-luka itu berbekas, tetapi kemudian memudar dan bekas luka baru terbentuk demikian berulang kali dan itu sangat menyakitkan. Namun, meskipun menderita, Milarepa tidak pernah membenci gurunya. Gurunya juga kemudian mengungkapkan bahwa dia menggunakan metode ini untuk membantu Milarepa melenyapkan karmanya, karena gurunya tahu bahwa hanya orang-orang seperti Milarepa, yang memiliki landasan spiritual yang kuat, yang dapat berkultivasi dengan cara ini. Sedangkan orang-orang yang tidak memiliki daya tahan yang sama, mereka tidak akan mampu bertahan dengan metode kultivasi ini. 

Tentu saja, penari Shen Yun tidak mengalami kesulitan yang ekstrem seperti Milarepa, tetapi memang dibutuhkan banyak latihan keras dan ketekunan untuk menjadi penari profesional. Bahkan menari untuk perusahaan seni pertunjukan biasa atau menjadi atlet profesional membutuhkan banyak jam latihan setiap hari dan batasan lain dalam gaya hidup mereka. Jika ingin melakukannya dengan baik dan meraih kesuksesan, orang itu harus berlatih sangat keras. 

Belajar Bersyukur

Bersyukur merupakan salah satu kebiasaan tradisional Tiongkok. Ada sebuah cerita tentang Han Xin, seorang jenderal besar dari Dinasti Han. Suatu hari, Han pergi memancing di dekat sungai. Saat itu, ia sangat miskin dan sering tidak makan. Karena merasa kasihan kepadanya, seorang wanita yang datang ke sungai untuk mencuci pakaian menawarkan makanan kepadanya. Han Xin sangat berterima kasih. Setelah menjadi jenderal besar beberapa tahun kemudian, ia mencari wanita itu dan memberinya 1.000 tael emas, yang diterima wanita itu hanya karena desakannya. Ini seperti pepatah lama, "Kebaikan setetes air harus dibalas dengan mata air." 

Sejauh pengetahuan saya, semua mahasiswa yang bersekolah di Fei Tian Academy of the Arts dan Fei Tian College dibebaskan dari biaya kuliah. Mereka juga mendapatkan asrama dan makanan gratis. Saya mendengar bahwa Guru memberikan sejumlah uang saku dari kantongnya sendiri kepada para siswa. Bagi para pemain yang sedang melakukan tur latihan bersama Shen Yun, mereka juga menerima subsidi bulanan. Begitu tur, para siswa tidak hanya dapat tampil di teater-teater papan atas di seluruh dunia, mereka juga dapat menikmati perjalanan ke berbagai negara dan mempelajari berbagai budaya. Tidak semua orang dapat memiliki pengalaman seperti itu di usia muda. Bagi sebagian besar siswa dan orang tua mereka, mereka sangat bersyukur atas kesempatan ini. Mengenai para mantan penari yang secara terbuka mencemarkan nama baik Shen Yun, saya ingin bertanya kepada mereka, "Apakah kalian sudah lupa semua manfaat yang telah kalian terima dari Shen Yun?"

Saya yakin fitnah baru terhadap Shen Yun dan Falun Dafa di media sosial dan media Barat merupakan perluasan penganiayaan PKT di luar negeri. Namun, apa pun yang mereka lakukan, kebenaran akan berbicara sendiri dan keadilan akan menang.