(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa mengadakan Pameran Seni Sejati, Baik, Sabar di Boston Commons selama satu minggu mulai tanggal 18 Agustus 2024. Karya seni tersebut menampilkan prinsip-prinsip Falun Dafa, Sejati-Baik-Sabar (Zhen, Shan, Ren) dan mengungkap penganiayaan yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap latihan tersebut.
Orang-orang mengunjungi Pameran Seni Sejati, Baik, Sabar.
Orang-orang menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan PKT terhadap Falun Dafa.
Pameran tersebut menyentuh hati orang-orang dengan menggambarkan semangat pantang menyerah praktisi Falun Dafa dalam menghadapi kekerasan PKT. Banyak orang menyatakan dukungannya terhadap Falun Dafa.
Josie Liu, salah satu penyelenggara pameran.
Josie Liu, salah satu penyelenggara pameran, mengatakan karya seni tersebut berdasarkan kejadian nyata, dan beberapa di antaranya berdasarkan pengalaman pribadi seniman tentang penganiayaan oleh PKT. “Salah satu seniman dipenjara selama tiga bulan di Tiongkok karena berlatih Falun Dafa. Ia disiksa secara fisik dan psikologis. Ia menceritakan kepada orang-orang melalui lukisannya apa yang ia alami, yang mana penganiayaan masih terjadi di Tiongkok.”
Seorang pengunjung bernama Carson mengatakan lukisan-lukisan itu indah dan menceritakan kepadanya kisah-kisah yang tidak diketahuinya. “Ini lebih dari sekadar pameran seni. Ini berkelas. Setiap lukisan sangat bermakna! Dari sudut pandang artistik, lukisan-lukisan itu luar biasa dan hebat!”
Carson mendorong para praktisi untuk tetap teguh pada keyakinan mereka. Ia berkata: “Keadilan pada akhirnya akan menang! Apa pun yang terjadi di dunia ini akan menghasilkan pembalasan setelah kehidupan ini.”
Aubrey (kiri) mendukung praktisi Falun Dafa.
Pengunjung lain, Aubrey, mengatakan bahwa ia memiliki perasaan yang berbeda tentang karya seni tersebut setelah mendengar cerita di baliknya, dan ia sangat tersentuh. “Malaikat yang bahagia, iblis, detailnya, dan latar belakangnya semuanya bermakna. Lukisan-lukisannya indah sekali!”
Aubrey khususnya tersentuh oleh lukisan berjudul “Posisi,” yang menggambarkan praktisi Falun Dafa dipukuli oleh polisi saat mereka berunjuk rasa di Lapangan Tiananmen. Mereka menentukan posisi masa depannya: Praktisi Falun Dafa diangkat ke surga sedangkan para penganiaya dikirim ke neraka. Aubrey mengatakan orang baik diberi pahala, tetapi mereka yang melakukan kejahatan dihukum.
Victoria (kiri) dan Chen (kanan) di depan lukisan favorit mereka, “Illumination.”
Victoria dan Chen dengan saksama mempelajari setiap karya seni, dan memberi tahu praktisi bahwa mereka merasakan energi positif dari lukisan-lukisan tersebut.
Victoria berkata: “Ini merupakan pengalaman kerendahan hati.”
Chen berkata: “Semua lukisan ini tampaknya membentuk satu tubuh dan menyampaikan pesan yang sama.”
Lukisan favorit mereka adalah yang berjudul “Illumination.” Mereka berdua berkata: “Sepertinya ada aura di sekeliling lukisan itu. Indah sekali.”