(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Queensland mengadakan pawai di pusat kota Brisbane untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan yang telah berlangsung selama 25 tahun oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Praktisi mengadakan pawai di pusat kota Brisbane
Pawai tersebut dipimpin oleh formasi “Falun Dafa Baik ”, diikuti oleh praktisi yang membawa spanduk bertuliskan “Hentikan Penganiayaan terhadap Falun Gong” dan “Mengenang Praktisi Falun Gong yang Dianiaya Hingga Meninggal oleh PKT.”
Praktisi berpakaian putih membawa foto mereka yang dianiaya hingga meninggal oleh PKT.
Prosesi tersebut melewati pusat kota, termasuk beberapa jalan di pusat kota. Praktisi menampilkan keindahan Falun Dafa dan mengungkap fakta kebenaran tentang penganiayaan. Banyak orang yang lewat diberikan materi informasi. Beberapa orang mengatakan bahwa penganiayaan harus dihentikan dan mereka yang bertanggung jawab harus diadili.
Scott Smythe dari Gold Coast Australia menyerukan diakhirinya penganiayaan.
Scott Smythe telah berlatih Falun Dafa selama 24 tahun. Dia adalah pemilik dan manajer umum sebuah perusahaan irigasi komersial di Queensland. Setelah dia membaca buku utama Falun Dafa, Zhuan Falun, dia mengatakan prinsip Sejati-Baik-Sabar selaras dengannya.
Dia mengatakan karir dan kehidupan keluarganya terkena dampak positif, “Saya selalu membaca Zhuan Falun. Saya hidup berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Prinsip-prinsip ini telah membimbing saya hingga mencapai posisi saya saat ini, dalam cara saya menjalankan bisnis, dan cara saya memperlakukan keluarga dan teman-teman saya. Segala sesuatu dalam hidup saya dipandu oleh prinsip-prinsip ini. Jika anda mengikuti jalan ini, anda tidak akan salah dalam hidup anda.
“Praktisi di Tiongkok masih dianiaya. Mereka telah memegang teguh keyakinan lurus selama 25 tahun, dan saya di sini untuk mendukung mereka. Saya mengutuk kejahatan brutal pengambilan organ hidup-hidup secara paksa dari rekan-rekan praktisi dan menyerukan kepada orang-orang yang baik hati di seluruh dunia untuk membantu menghentikan penganiayaan ini.”
Daniel membagikan informasi tentang Falun Dafa di sepanjang rute pawai.
Daniel, 37 tahun, membagikan materi di sepanjang rute parade. Dia berkata, “Ketika saya memberi tahu orang-orang bahwa PKT telah menganiaya Falun Gong selama 25 tahun, mereka terkejut dan kaget. Saya pikir penting untuk memberi tahu orang-orang apa yang terjadi dan betapa seriusnya kejahatan pengambilan organ hidup-hidup.”
Pada 25 Juni tahun ini, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan “Undang-Undang Perlindungan Falun Gong,” yang akan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas penganiayaan berdasarkan hukum. Daniel berkata, “PKT sangat takut terhadap orang-orang di seluruh dunia dan pemerintah yang mengetahui kebenaran. Pemerintah negara-negara Barat harus mengambil sikap tegas terhadap PKT. Hal ini akan memainkan peran penting dalam mengubah situasi saat ini di Tiongkok.”
Dia mengungkapkan rasa terima kasihnya dan berkata bahwa berlatih Falun Gong membantunya menjadi orang baik dengan integritas moral. Dia berkata, “Banyak orang seusia saya memiliki masalah kesehatan mental, termasuk depresi. Berlatih Falun Gong tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental saya. Jika saya tidak berlatih, hidup saya tidak akan sebaik ini.”
Sejak mulai berlatih 15 tahun yang lalu, dia telah berpartisipasi dalam kegiatan klarifikasi fakta dan berkata, “Kita harus terus memberi tahu semua orang tentang penganiayaan brutal yang dilakukan oleh PKT.”
Sebastian, seorang insinyur komputer muda dari Swedia, dan Betsy, seorang perancang busana dari Spanyol, sedang mengunjungi Australia. Mereka terkejut mengetahui tentang penganiayaan.
Sebastian berkata, “Saya tahu PKT memiliki catatan hak asasi manusia yang buruk, namun saya tidak pernah membayangkan mereka bisa begitu jahat dengan mengambil organ dari praktisi Falun Gong! Ini adalah kejahatan besar!”
Betsy berkata, “Prinsip Sejati-Baik-Sabar adalah pedoman hidup yang sangat baik. Setiap orang harus mengikutinya.”
Mereka mengambil banyak materi informasi dan mengatakan akan memberikannya kepada teman-temannya. Mereka juga menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.
Jake, seorang lulusan dari Canberra, sedang mengunjungi Brisbane. Dia berkata bahwa dia mendukung upaya damai praktisi untuk mengakhiri penganiayaan, “Pawai ini sangat damai. Sulit dipercaya bahwa kelompok ini telah dianiaya oleh PKT selama 25 tahun.”
Setelah dia mendengar bagaimana praktisi dianiaya, Jake menyatakan simpatinya: “Prinsip Sejati-Baik-Sabar selaras dengan nilai-nilai universal. Penganiayaan genosida yang dilakukan PKT terhadap kelompok semacam ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan harus segera dihentikan.”
Jake menyarankan agar praktisi memberikan ceramah di sekolah dan mengadakan pameran untuk membantu siswa menyadari fakta kebenaran.
Nicolas dan Tilla, mahasiswa dari Sydney yang mengunjungi Brisbane, mengungkapkan kekaguman mereka atas perlawanan damai Falun Gong terhadap penganiayaan.
Kakek Nicolas adalah orang Italia, dan neneknya berasal dari kelompok etnis Uyghur di Xinjiang. Dia lahir dan besar di Australia. Neneknya memiliki banyak kerabat di Xinjiang yang menderita penganiayaan agama oleh PKT. Nicolas mengatakan dia memiliki pemahaman tentang Falun Gong dan setuju dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Dia berkata bahwa dia mendengar tentang kejahatan keji yang dilakukan PKT dalam pengambilan organ dari praktisi Falun Gong: “Pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh PKT, terutama kejahatan pengambilan organ, tidak dapat ditoleransi. Kejahatan ini harus dihentikan dan pelakunya harus diadili.” Nicolas dan Tilla menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.
Seorang pria dari Tiongkok berbicara dengan praktisi yang menjelaskan fakta kebenaran tentang rekayasa insiden bakar diri di Tiananmen dan pengambilan organ serta membantunya mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya.