(Minghui.org) Praktisi melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Den Haag pada 18 Juli 2024 untuk memprotes penganiayaan terhadap Falun Dafa yang telah berlangsung selama 25 tahun. Mereka menyerukan agar penganiayaan diakhiri dan menuntut agar praktisi yang ditahan di Tiongkok segera dibebaskan.
Praktisi mengadakan rapat umum di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Den Haag pada 18 Juli 2024.
Pada 20 Juli 25 tahun yang lalu, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT) Jiang Zemin, melancarkan penganiayaan brutal terhadap Falun Dafa dan praktisi. Seperti praktisi di negara lain, praktisi di Belanda mulai mengungkap penganiayaan ini. Mereka mengadakan kegiatan di Amsterdam, Rotterdam, Den Haag, dan Utrecht untuk memperkenalkan Falun Dafa, dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan, termasuk kejahatan pengambilan organ yang menargetkan praktisi yang masih hidup.
Praktisi membentangkan spanduk di depan Kedutaan Besar Tiongkok pada 18 Juli 2024. Beberapa melakukan latihan. Polisi mengacungkan jempol kepada praktisi, dan beberapa mendoakan mereka sukses.
Ketika Wang Jiaeng, Ketua Himpunan Falun Dafa di Belanda, berbicara pada acara tersebut, dia menjelaskan apa itu Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) dan manfaat dari berlatih. Dia mengatakan praktisi di Belanda mengklarifikasi fakta kepada orang-orang, gigih mengungkap penganiayaan, memberi tahu orang-orang tentang kekejaman PKT dan kejahatan keji pengambilan organ praktisi selama 25 tahun terakhir. Dia mengutuk keras penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap Falun Dafa.
Wu, juga dari kelompok Falun Dafa Belanda, membacakan surat terbuka kepada Kedutaan Besar Tiongkok. Surat tersebut berbunyi, “Pada 20 Juli 1999, PKT melancarkan penganiayaan brutal terhadap praktisi Falun Gong, yang menunjukkan bahwa PKT pasti akan gagal. Praktisi memberi tahu orang-orang keindahan Falun Dafa dan mengungkap tindakan jahat PKT. Mereka memprotes penganiayaan dengan damai dan rasional.
“Dalam 25 tahun terakhir, praktisi Falun Gong meningkatkan kesadaran dan membantu orang-orang untuk mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya, serta memilih masa depan yang cerah bagi diri mereka sendiri. Kami berharap lebih banyak orang akan sadar dan mundur dari PKT.
“Kami menyerukan agar penganiayaan diakhiri, menghentikan pengambilan organ praktisi, dan segera membebaskan semua praktisi yang ditahan, dan meminta pertanggungjawaban para penganiaya.”
Anneloes berkata, “Sejati-Baik-Sabar itu indah. Bersama-sama kita bisa menciptakan dunia yang lebih indah.”
Ketika Anneloes berjalan melewati Kedutaan Besar Tiongkok, dia melihat rapat umum tersebut. Dia gembira menerima brosur dan bunga lotus kertas dari seorang praktisi. Praktisi mengklarifikasi fakta kepadanya. Dia terkejut mengetahui luasnya penganiayaan brutal. Dia mengatakan setiap orang sebaiknya bermeditasi dan dia suka bermeditasi. Dia berkata, "Sejati-Baik-Sabar itu indah dan bersama-sama kita bisa menciptakan dunia yang lebih indah."
Seorang pria yang sedang mengemudikan mobilnya berhenti untuk mengambil brosur dan mendengarkan seorang praktisi mengklarifikasi fakta. Dia menyatakan dukungannya terhadap praktisi.
Praktisi pergi ke pusat bisnis di Den Haag sore itu untuk mengklarifikasi fakta kepada orang-orang. Mereka memperagakan latihan Falun Dafa, membagikan brosur dan mengumpulkan tanda tangan petisi untuk mengakhiri pengambilan organ.
Orang-orang menandatangani petisi setelah berbicara dengan praktisi
Setelah dia berbicara dengan seorang praktisi, David Grabara (kanan) dari Indonesia, menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.
David Grabara berasal dari Indonesia. Setelah dia dan temannya mengetahui bagaimana PKT mengambil organ praktisi ketika mereka masih hidup, mereka sedih. Praktisi mengatakan kepada mereka bahwa dukungan masyarakat dapat membantu meringankan penganiayaan, sehingga mereka segera menandatangani petisi. Mereka tertarik dengan prinsip Falun Dafa, Sejati-Baik-Sabar. Praktisi memberi tahu mereka bahwa praktisi berusaha keras menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Michael Veezeilbeng menandatangani petisi.
Michael Veezeilbeng yang memiliki bisnis lokal mengatakan kepada seorang praktisi bahwa dia mengetahui PKT mengambil organ. Dia mengatakan itu adalah kejahatan. Dia menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan. Dia berkata mengikuti prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar dapat membantu orang mendapatkan kedamaian. Dia mengatakan dia mengapresiasi praktisi yang mengadakan acara untuk meningkatkan kesadaran.
Falun Dafa pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada 1992. Disiplin spiritual ini sekarang dilatih di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Ajarannya didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar. Jutaan orang yang mengikuti ajaran dan latihan ini telah merasakan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap semakin populernya disiplin spiritual ini sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT. Pada 20 Juli 1999, PKT mengeluarkan perintah untuk memberantas latihan tersebut.
Di bawah arahan pribadi Jiang, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi diluar kerangka hukum yang memiliki kekuasaan untuk mengesampingkan sistem kepolisian dan peradilan. Tujuan utamanya adalah untuk melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.
Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi akibat penganiayaan selama 24 tahun terakhir. Namun, jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi karena sulitnya mendapatkan informasi dari Tiongkok. Banyak praktisi yang dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.
Terdapat bukti nyata bahwa PKT menyetujui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ Tiongkok.