Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Bergandengan Tangan, Mari Kita Saling Membantu di Jalur Kultivasi

4 Agu 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Sepuluh tahun yang lalu, kami memiliki arena belajar Fa bersama yang beranggotakan enam orang. Suatu kali, ketika kami membaca ceramah terakhir di Zhuan Falun, sebuah pemandangan muncul di benak saya: Beberapa baris karakter berubah menjadi Yinghai. Beberapa adalah anak laki-laki dan beberapa adalah anak perempuan, dan mereka semua memiliki kuncir. Mereka duduk bersila dalam barisan, berpegangan tangan, dan melihat ke bawah, sangat tenang dan damai.

Pesannya sangat jelas bagi saya—untuk menyemangati kami agar terus belajar Fa bersama, saling membantu, dan tekun berkultivasi bersama.

Saat itu, kami belajar di rumah pasangan praktisi. Empat praktisi cukup sibuk mencari uang dan mereka jarang belajar Fa sendiri. Setelah kami mendirikan arena belajar bersama, kami banyak belajar Fa dan saling membantu menyadari keterikatan masing-masing.

Sayangnya, karena ketidakdewasaan kami dalam berkultivasi dan kekurangan kami sendiri, arena belajar bersama kami tidak bertahan lama. Di permukaan, itu karena keadaan dalam keluarga pasangan itu berubah, tetapi saya tahu itu bukan alasan sebenarnya.

Tahun lalu, saya pergi menemui seorang praktisi yang pernah mengikuti arena belajar Fa tersebut. Dia mengatakan bahwa dia telah menyalahkan dirinya sendiri atas kondisi kultivasinya yang buruk, dan dia hanya peduli agar menghasilkan uang dan tidak banyak belajar Fa. Dia tahu bahwa Guru telah menjaganya selama ini, tetapi dia tidak dapat menyatukan dirinya dan tekun berkultivasi.

Dia berkata bahwa beberapa tahun yang lalu, dia bermimpi tentang istri dari pasangan yang menjadi tuan rumah belajar Fa kami. Dia sedang mengendarai sepeda motor ke lantai tiga dan sepeda motor itu jatuh. Karena dia tidak merasa dekat dengan pasangan itu, dia tidak berupaya mengingatkan istri pasangan tersebut untuk lebih berhati-hati dan tekun dalam berkultivasi.

Kami berdua sangat menyesal karena gagal berpegangan tangan di jalur kultivasi kami. Meskipun kami semua memiliki kebaikan hati yang mendalam untuk menyelamatkan makhluk hidup, kami gagal menghargai satu sama lain sebagai praktisi Dafa.

Saya baru-baru ini menemui praktisi lain, dan kami saling berbagi cerita yang sangat bagus. Hal itu mengingatkan saya pada apa yang Guru telah tunjukkan kepada saya beberapa tahun yang lalu selama belajar Fa bersama. Melalui berbagi cerita kami, saya dapat melihat kesenjangan antara saya dan dia. Dia juga dengan baik hati menunjukkan beberapa masalah saya, yang membantu saya menyadari keterikatan keras kepala yang telah lama saya miliki.

Ketika saya menyadarinya, sebuah pemandangan muncul di benak saya: Akar pohon tumbuh dan menyebar dengan cepat, seolah-olah keterikatan saya yang keras kepala menghasilkan lebih banyak keterikatan sekunder, yang buruk dan menjijikkan. Jika dia tidak menunjukkannya kepada saya, saya tidak akan menyadarinya, dan akan tetap dimanipulasi tanpa mengetahui apa yang terjadi.

Kultivasi bisa jadi sangat sulit ketika keterikatan yang tidak kita sadari menghalangi kita. Dalam situasi seperti itu, sangatlah penting bagi kita untuk saling berpegangan tangan dan saling membantu untuk meningkat.

Selama bertahun-tahun, saya selalu sangat berterima kasih kepada rekan-rekan praktisi yang dengan baik hati menunjukkan masalah dan keterikatan saya, dan juga berterima kasih atas kebijaksanaan dan kejujuran mereka.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita berinteraksi satu sama lain secara alami, dengan sedikit emosi, namun kita memperlakukan satu sama lain dengan jujur dan baik hati, dan kita maju berdampingan. Dengan berpegangan tangan, kita dapat maju lebih cepat di jalur kultivasi kita.

Di mana pun kita berada, jauh di lubuk hati, kita dapat berpegangan tangan dan melangkah maju bersama hingga akhir. Terima kasih, rekan-rekan praktisi. Marilah kita terus menghargai waktu kita bersama.