(Minghui.org) Mei mengalami tragedi yang mengubah kehidupannya saat masih muda. Setelah dewasa, ia menemukan Falun Dafa, dan kini ia memahami makna sebenarnya dari keberadaannya.
Mei kini berusia 55 tahun. Ia adalah wanita yang menarik. “Sewaktu muda, semua orang mengatakan saya cantik dan tidak akan kesulitan menemukan pria yang baik. Saya tidak peduli dengan penampilan saya dan tidak tergerak ketika orang memuji saya. Saya hanya berterima kasih kepada mereka.” Tidak menganggap serius kecantikannya akan membantunya di kemudian hari.
Wajah Rusak dalam Kecelakaan Mobil
Suatu hari di musim dingin, Mei yang berusia 24 tahun sedang bersama pacarnya ketika mobil mereka menabrak pohon. Kaca depan mobil pecah dan pecahan kaca mengenai wajahnya dan mengenai matanya.
Ketika terbangun di rumah sakit, mata kiri Mei terluka dan mata kanannya buta permanen. “Teman-teman sekelas saya tak henti-hentinya menangis ketika mereka menjenguk di rumah sakit. Bekas luka masih ada. Orang-orang sering bertanya apakah saya berencana untuk melakukan operasi plastik. Saya tak pernah peduli dengan penampilan saya—dulu penampilan saya biasa saja, sekarang tidak, itu bukan masalah besar.” Mei tidak marah, juga tidak menangis.
Mei mengatakan bahwa ia tidak pernah tahu apa yang ia inginkan; ia tidak peduli dengan penampilannya, ia juga tidak mendambakan uang atau ketenaran. “Saya tidak menginginkan apa pun. Saya tidak pernah memikirkan makna kehidupan. Saya tidak berpikir saya menjalani kehidupan yang buruk, dan saya tidak mendambakan kehidupan yang lebih baik.” Mei kemudian menikah dengan pacarnya.
Masa Depan yang Cerah Setelah Badai
Suatu malam seorang rekan kerja memberi tahu Mei tentang Falun Dafa. “Setelah kami selesai berbicara tentang bisnis, ia berkata bahwa ia akan bermeditasi. Saya penasaran, dan ia memberi tahu saya bahwa ia berlatih Falun Dafa, dan menyarankan agar saya membeli buku Zhuan Falun. Kami telah menjadi mitra bisnis selama bertahun-tahun dan saya memercayainya. Saat itu sudah larut malam, tetapi dalam perjalanan pulang saya pergi ke toko buku dan membeli buku Zhuan Falun sebelum toko tutup.”
Awalnya, Mei merasa buku itu bagus untuk dibaca dan membuka jendela pikirannya. Ia merasa bisa bernapas lega. “Buku itu mengajarkan saya untuk menjadi orang baik dan menjelaskan hal-hal yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Pikiran saya menjadi terbuka, dan saya merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar.”
Ia perlahan menyadari bahwa buku itu adalah harta berharga, “Sejak kecil saya tidak tahu mengapa saya hidup, dan saya tidak punya pedoman untuk diikuti. Setelah mulai berlatih, saya tahu bahwa segala sesuatu dan setiap kehidupan di alam semesta mempunyai standar. Buku itu adalah harta karun dan buku itu mengajari saya bagaimana menjalani kehidupan.”
Bertahun-tahun kemudian, ia menyadari bahwa Zhuan Falun adalah buku langit, “Bukan hanya tentang memiliki standar untuk mengukur benar dan salah, tetapi juga tentang menemukan jati diri dan kembali tempat ke asal saya.” Ia sekarang mengetahui makna kehidupan dan mengapa orang-orang berkultivasi.
Mei percaya Zhuan Falun adalah buku langit.
Ia berkata bahwa ia sering meneteskan air mata saat membaca Zhuan Falun, karena ia merasa bersyukur atas ajaran Guru Li. “Mata ketiga saya belum terbuka, tetapi saya percaya pada setiap kata yang Guru katakan. Setelah ibu saya mulai berlatih, ia dapat melihat pemandangan di dimensi lain. Ia melihat paviliun dan bunga di surga dan berkata bahwa itu menakjubkan. Warna dan pemandangan seperti itu tidak dapat ditemukan di dunia ini.”
Suami Istri Menyebarkan Fakta Bersama
Setelah suaminya mulai berlatih, ia mengalami sesuatu yang mengagumkan dan ajaib. “Ia pernah jatuh dari ketinggian dan kepalanya menghantam ke tanah, sehingga leher dan punggungnya terluka. Ketika kami bermeditasi, ia mengatakan kepada saya bahwa ia mendengar lehernya berderak, dan tidak lagi terasa sakit.”
Mei melakukan latihan Perangkat Metode Gong kedua.
Pasangan itu mulai memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa. Mereka sering harus berkendara ke berbagai tempat untuk bertemu pelanggan mereka. Di bagasi belakang mobil mereka, selalu membawa kotak-kotak berisi buku Zhuan Falun. “Kami memberi tahu teman-teman dan pelanggan bahwa kami berlatih Falun Dafa dan itu luar biasa. Kami meminta mereka untuk membaca buku yang luar biasa ini. Kebanyakan orang dengan senang hati menerima satu salinan.” Pasangan itu telah membagikan lebih dari 200 salinan sejauh ini.
Untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok dan mengungkap kebohongan yang disebarkan oleh Partai Komunis Tiongkok untuk mencemarkan nama baik Falun Dafa, Mei mulai aktif dalam media. Ia membuat video untuk memberi tahu publik tentang apa yang terjadi selama penganiayaan. “Beruntung mata saya masih berfungsi. Dokter saya memberi tahu saya bahwa penglihatan pada mata saya yang terluka akan memburuk seiring bertambahnya usia dan saya mungkin akhirnya menjadi buta. Saya tahu apa yang saya lakukan adalah hal yang benar, dan saya terus menggunakan mata ini secara intensif. Mata saya sekarang masih berfungsi normal.”
Kesehatan Ayah yang Lansia Membaik
Kesehatan ayah Mei tiba-tiba menurun, dan Mei kelelahan karena harus pergi ke ruang gawat darurat dan ICU. “Untuk sementara, kami semua mengira ia akan meninggalkan kami, dan dokter mengeluarkan surat keterangan terakhir. Namun kondisinya terus berlanjut, dan ia tidak kunjung membaik atau memburuk. Saya mulai bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang belum saya lakukan untuk ayah saya.”
Mei mengetahui ayahnya memiliki beberapa kesalahpahaman tentang Falun Dafa, tetapi tidak pernah mengatakan apa pun. Pada hari ayahnya pulang dari rumah sakit, Mei mengatakan kepadanya, “Saya ingin mengucapkan terima kasih karena telah mendukung saya berlatih Falun Dafa, sungguh.” Saat Mei menatap mata ayahnya, ia tahu bahwa kerenggangan di antara mereka telah hilang. Ia tidak lagi memiliki pikiran negatif tentang latihan saya lagi. Saya juga mengatakan kepadanya bahwa ia datang dari surga, dan ada kemungkinan ia dapat kembali ke surga tempat asalnya.
Mei dan ayahnya.
Sejak hari itu, Mei memutarkan rekaman Radio Minghui untuknya, dan membaca Zhuan Falun dengan suara keras. Ia mendengarkan dengan senang hati. “Ketika ia keluar dari rumah sakit, ia terbaring di tempat tidur dan tubuhnya penuh luka baring. Setelah kami berbicara, ia dapat duduk. Kemudian ia dapat berjalan dan kesehatannya membaik dari hari ke hari. Ia kini berusia 98 tahun, dan sehat.”
Kehidupan Mei bersama Falun Dafa penuh dengan anugerah dan kegembiraan. Ia akhirnya tahu apa yang diinginkannya. Ia berterima kasih kepada Guru karena telah menyelamatkannya dan mengajarinya cara berlatih. “Saya ingin memberi tahu semua orang bahwa ada sebuah buku yang dapat membantu anda pulang kembali ke rumah— Zhuan Falun.”