Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Bermain dengan Ponsel Pintar Dapat Menggagalkan Pikiran Lurus dan Menjauhkan Kita dari Kultivasi

28 Sep. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Minghui.org telah menerbitkan beberapa artikel tentang berbagai masalah yang berkaitan dengan ponsel. Saya juga ingin menyampaikan pemahaman saya yang dangkal tentang hal tersebut.

Beberapa hari yang lalu, saya melihat sebuah artikel daring berjudul “Dia Menemukan Saya dengan Mudah” yang terutama membahas tentang masalah bagaimana ponsel dapat ditemukan dengan mudah karena orang-orang menggunakan WeChat. Saya tidak berbicara tentang masalah keamanan ponsel. Ini adalah masalah yang jelas, jadi saya tidak akan menguraikannya lebih lanjut. Yang ingin saya bicarakan adalah bahwa bermain-main dengan ponsel dan menggunakan WeChat serta aplikasi serupa dapat sangat membahayakan praktisi.

Setelah situs web Minghui menerbitkan "Pengumuman untuk Semua Pengikut Dafa" pada tahun 2018, sebagian besar praktisi setempat menghapus WeChat dan perangkat lunak tidak aman lainnya sebagaimana diarahkan oleh Minghui. Saya hanya menggantinya dengan dua ponsel seri lama. Saya menggunakan satu ponsel untuk menelepon orang yang bukan praktisi dan yang lainnya untuk menelepon rekan praktisi. Ponsel tersebut tidak menampilkan nama asli saya, dan biasanya dimatikan. Saya tidak menelepon rekan praktisi kecuali ada keadaan yang sangat mendesak, dan mencoba menghindari potensi bahaya keselamatan.

Namun, selama beberapa tahun terakhir, saya mengamati bahwa banyak praktisi di seluruh negeri—tidak hanya di daerah saya—telah kembali menggunakan WeChat dan menonton video manusia biasa dan sebagainya. Beberapa orang sangat kecanduan dengan hal-hal ini. Ketika masalah serius muncul dalam kultivasi mereka, mereka tidak dapat berhenti meskipun diingatkan berulang kali. Saya mengamati bahwa semua praktisi ini memiliki masalah dalam kultivasi. Yang paling umum adalah mereka mengalami kesulitan belajar Fa. Seseorang tidak dapat menghayati Fa jika mengantuk. Jadi apa artinya jika anda tidak dapat belajar Fa? Bukankah ini akhir dari segalanya dalam kultivasi? Tentu saja, berbagai keadaan yang tidak benar terjadi. Berikut ini hanyalah beberapa contoh praktisi di daerah saya.

Jing, berusia 81 tahun, mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1996. Ia sangat tekun dan mulai mencetak materi klarifikasi fakta segera setelah penganiayaan dimulai. Sebagian besar orang di desanya mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya. Namun, Ia menonton berita dan video di Dynaweb, terkadang selama berjam-jam. Sekitar lima tahun yang lalu, suaminya meninggal dunia dan ia tinggal sendiri. Selama bertahun-tahun, ia tidak dapat melepaskan Qing terhadap suaminya.

Untuk mengisi waktu luangnya, ia menonton video di ponselnya. Kesehatannya mulai menurun, ia hampir kehilangan penglihatannya, dan kesulitan berjalan. Musim semi lalu, ia tiba-tiba menderita amnesia. Ia lupa melakukan latihan dan memancarkan pikiran lurus. Sekarang ia tidak dapat melakukan satu pun dari tiga hal tersebut. Ia kurus kering dan terus bergumam, "Saya tidak ingin hidup lagi." Dalam kondisi seperti ini, bagaimana ia dapat membuktikan kebenaran Dafa dan menyelamatkan makhluk hidup?

Chen, yang berusia lebih dari 50 tahun, juga mulai berlatih Dafa pada tahun 1996. Ia adalah seorang pedagang kaki lima. Ia telah mengalami banyak kesengsaraan selama 20 tahun terakhir. Akan tetapi, ia menjadi kecanduan membaca novel di ponselnya dan tidak dapat tenang saat membaca Fa. Ia langsung mengantuk begitu mengambil buku. Guru berbelas kasih dan mengatur agar para praktisi bergantian belajar Fa dengannya setiap hari. Ia masih sangat mengantuk dan para praktisi lainnya dengan sungguh-sungguh menasihatinya untuk berhenti membaca novel.

Setelah berjuang menghilangkan kecanduannya, ia akhirnya berhenti membaca novel di ponselnya, dan perlahan-lahan mampu berkonsentrasi saat belajar Fa. Namun, sejak dua tahun lalu, ia mulai lagi menonton video di ponselnya. Ia sangat mengantuk saat belajar Fa hingga Ia menjatuhkan bukunya. Kadang-kadang ia mengantuk bahkan saat berdiri. Ia juga mengalami gejala stroke ringan—ucapannya tidak jelas dan pikirannya lamban.

Para praktisi yang belajar Fa dengannya sangat mengkhawatirkannya. Mereka menyemangatinya hampir setiap hari, memberi tahu betapa berbahayanya bermain ponsel, dan membacakan Fa Guru kepadanya. Setiap hari Chen berjanji akan berhenti bermain ponsel. Namun, saat berangkat kerja, ia mulai menontonnya lagi. Ia tidak bisa berhenti. Ia baru-baru ini jatuh dua kali, tetapi tidak mau mencari ke dalam. Ia sering marah kepada manusia biasa dan memaki mereka. Ia tidak bisa mengklarifikasi fakta kepada siapa pun.

Aiyin, yang berusia lebih dari 50 tahun, mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998. Ia telah melakukan tiga hal sejak penganiayaan dimulai dan berpartisipasi dalam arena belajar Fa, tetapi ia jatuh cinta pada WeChat. Ia merasa mengantuk ketika belajar Fa dan lupa cara berkultivasi. Ia tidak dapat tetap tenang dan tidak dapat mengatasi ujian dalam keluarganya. Ia sering terlibat konflik dengan rekan kerjanya dan terkadang terlibat dalam pertengkaran yang merusak reputasi Dafa secara serius. Ia tidak lagi menghadiri belajar Fa. Ia mengatakan, ia hanya punya waktu untuk makan dan tidur serta tidak dapat belajar Fa.

Sungguh menyedihkan—dan ada banyak contoh serupa. Beberapa praktisi mungkin berkata, "Anda sudah pensiun dan tidak lagi bekerja, jadi tentu saja anda tidak memerlukan WeChat." Bagaimana dengan artikel berbagi pengalaman yang menunjukkan bahwa beberapa praktisi yang bekerja tetap dapat bekerja dengan baik tanpa menggunakan WeChat?

Saya pikir ponsel pintar adalah alat yang sangat ampuh digunakan oleh kekuatan lama untuk menyesatkan pengikut Dafa dan manusia biasa. Tingkat kemampuan saya terbatas, jadi saya tidak akan menjelaskannya lebih lanjut. Banyak praktisi telah menyuarakan pikiran mereka tentang masalah ini secara daring. Mereka semua telah membahasnya secara mendalam dan menjelaskan poin-poin utamanya. Saya menyarankan para praktisi yang masih bermain-main dengan ponsel mereka dan menggunakan WeChat agar membaca lebih banyak artikel berbagi pengalaman tentang keterikatan seseorang terhadap telepon seluler dan perangkat elektronik lainnya. Saya juga berharap Minghui.org akan menerbitkan lebih banyak artikel tentang ini.

Saya telah membantu banyak praktisi mengirimkan kartu ucapan Festival Pertengahan Musim Gugur kepada Guru. Hampir semuanya mengulang kalimat yang sama: "Kita harus pulang bersama Guru!" Saya berpikir, "Tidak ada yang salah dengan keinginan ini, tetapi ada standar yang ketat untuk itu, dan kita harus sepenuhnya menyingkirkan keterikatan manusia kita."

Saya juga ingin bertanya kepada mereka yang masih terobsesi dengan ponsel dan tidak dapat melepaskan diri: "Dapatkah anda kembali ke rumah sejati anda jika anda menggenggam Fa Buddha dengan satu tangan dan menggenggam hati manusia dengan tangan lainnya?" Para makhluk hidup di dunia surga anda dengan penuh harap menunggu anda kembali.

Berikut ini adalah kutipan dari ceramah Guru:

Tanya: Kondisi Xiulian ada kalanya baik ada kalanya buruk, ada kalanya terikat dengan hal yang disukai, menggunakan komputer, bermain video game, bermain ponsel, menyia-nyiakan waktu Xiulian. Bagaimana agar dapat mengendalikan diri dan bertahan untuk gigih maju?

Shifu: Orang mengatakan keracunan, saya beri tahu anda sekalian apa itu keracunan. Orang-orang di kalangan medis beranggapan bahwa itu adalah saraf kecanduan telah dirangsang, bila berkembang luas berarti sudah kecanduan, sebenarnya bukan. Lalu apakah itu? Di dalam tubuh anda, seiring lamanya waktu, akan terakumulasi seseorang yang persis sama dengan citra anda, tetapi terbentuk dari benda itu, telah mengendalikan anda. Karena itu adalah citra anda yang dibentuk oleh keterikatan yang sangat kuat, jadi ia dapat dengan kuat mengendalikan hati anda, karena ia terbentuk dari keterikatan hati yang sangat kuat.

Bahkan penyalahgunaan narkoba juga sama. Perihal penyalahgunaan narkoba ada yang mengatakan tidak ada masalah, saya mengisapnya, tidak akan ada masalah. Ya, terasa enak, coba sekali lagi? Tidak timbul masalah, coba sekali lagi? Ya sudah, sudah tidak dapat mengendalikannya. Mengapa? Setelah materi itu diisap masuk, maka di dalam tubuh anda akan terbentuk selapis diri anda yang tipis dan samar, sekali saja sudah bisa terbentuk, karena racunnya kuat; tunggu sampai diisap yang kedua kalinya, anda yang tipis dan samar ini berubah menjadi lebih pekat; diisap lagi ia akan semakin pekat, semakin diisap semakin pekat, ia pun semakin kuat. Ia bahkan memiliki struktur keseluruhan tubuh anda, pikiran juga ada, sepenuhnya adalah sosok anda dengan karakter iblis yang terbentuk dari narkotik. Tentu saja, ia mungkin tidak akan melakukan hal lain, ia harus mengisap narkoba. Setelah habis, tidak mengisap maka tidak tahan. Mengapa? Karena ia sudah hidup. Setelah hidup lalu bagaimana? Anda sekalian tahu, ketika anda tidak mengisapnya, tubuh anda akan bermetabolisme, ia juga akan semakin pudar dan semakin pudar, ia akan mati. Namun ia tidak ingin mati, oleh sebab itu ia akan memastikan anda untuk tetap mengisap, mengisapnya hingga ia menjadi semakin kuat.

Bermain komputer, bermain video game, efek yang ditimbulkan adalah sama, adalah satu prinsip. Anda sudah berhenti, anda berhenti dan akan membiarkan saya mati? Tidak bisa, saya harus membuat anda melihatnya. Tidak mau lihat? Anda tidak akan dibiarkan melakukan pekerjaan, anda tidak akan dibiarkan belajar, membuat pikiran anda agar ingin memainkannya terus. Tidak mau melihat, walau dalam mimpi sekalipun, saya akan membuat anda memainkannya.

Perihal manusia, saya senantiasa berpikir, bahwa manusia sangat mudah dikendalikan oleh benda dari ruang lain. Tubuh daging manusia ini, hanyalah sebuah pakaian yang diberikan oleh orang tua dan tumbuh dari berbagai biji-bijian. Dari makan berbagai biji-bijian untuk menumbuhkannya, betapa rapuhnya, siapa pun bisa mengendalikannya. Benda yang terbentuk di ruang dimensi lain semuanya memiliki kecerdasan, meskipun makhluk tingkat rendah, juga dapat mengendalikannya, karena tubuh manusia itu lemah. (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York Tahun 2019” dalam Ceramah Fa di Berbagai Tempat 15)