Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Membimbing Murid-murid Saya dengan Mengikuti Sejati-Baik-Sabar

4 Jan. 2025 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Suami saya dan saya telah menjadi praktisi Falun Dafa selama lebih dari 20 tahun. Dengan perlindungan Guru yang penuh belas kasih, kami telah mengklarifikasi fakta tentang Falun Dafa setiap hari selama lebih dari 20 tahun terakhir, baik hujan maupun cerah.

Dengan upaya berkelanjutan kami, lebih dari 10.000 orang telah mengundurkan diri dari organisasi Partai Komunis Tiongkok (PKT). Saya merasa bahwa selama kita belajar Fa dengan baik dan memiliki keinginan yang penuh belas kasih serta pikiran lurus yang kuat, Guru akan menuntun orang-orang yang ditakdirkan untuk bertemu dengan kita. Kami telah diberkati oleh kebijaksanaan dan kekuatan Dafa untuk secara alami berbicara kepada orang-orang tentang kebenaran, tetapi Guru adalah orang yang benar-benar telah menyelamatkan mereka.

Guru berkata:

“Kultivasi itu tergantung pada upaya sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung pada Shifu.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)

Suami saya dan saya dibawa ke pusat pencucian otak setelah penganiayaan terhadap Falun Dafa dimulai pada tahun 1999, hanya karena kami pergi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih Dafa. Pihak berwenang setempat kemudian sering mengganggu sekolah saya, dan mengawasi kami sepanjang waktu.

Kami telah ditangkap di rumah pada tengah malam beberapa kali, dan ditahan selama 40 hari. Orang tua dan anak-anak kami sangat terpukul, dan suami saya dan saya akhirnya harus meninggalkan rumah untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut. Saya kemudian mendapatkan pekerjaan mengajar di sekolah swasta di kota lain.

Suatu hari saya sedang mengajar di kelas ketika kepala sekolah kami menemani seorang remaja laki-laki ke kelas saya. Wajah dan pakaian anak laki-laki itu terlihat kotor, dan rambutnya panjang dan kusut. Baunya tidak enak. Sepertinya dia sudah lama tinggal di jalanan. Kepala sekolah hanya berkata kepada saya, "Ini murid baru untuk anda," dan kemudian pergi.

Begitu kepala sekolah pergi, murid-murid saya berteriak. "Guru, jangan bawa dia." “Tidak! Tidak ada satu pun kelas di sekolah yang menginginkannya. Kelas kami juga tidak.” “Guru, anda tidak akan bisa mengendalikannya. Dia akan mendatangkan masalah bagi kita.”

Saya berpikir, “Saya seorang praktisi Falun Dafa. Guru dan Dafa akan memberi saya kekuatan dan kebijaksanaan. Saya harus menerima murid ini.” Saya memegang tangannya dan menyambutnya. Karena tidak ada yang mau duduk bersamanya, saya harus mendudukkannya di kursi yang paling dekat dengan podium.

Kemudian saya mengetahui bahwa keluarga anak laki-laki itu miskin. Seluruh keluarga mereka dengan beberapa anggota rumah tangga harus bergantung pada pendapatan tunggal ayahnya dari memungut barang bekas. Orang tua anak laki-laki itu telah menelantarkannya.

Dia sering bolos sekolah, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, tidur selama kelas, dan bahkan berkelahi. Kepala sekolah dan guru tidak dapat mengubahnya. Tidak ada guru yang mau menerimanya. Teman-teman sekelasnya selalu menjauhinya.

Pada hari pertama murid itu datang ke kelas saya, saya menulis “Sejati, Baik, Sabar” di papan tulis, dan mengajarkan prinsip-prinsip ini kepada murid-murid saya. Mereka memperhatikan dengan saksama. Seorang murid berkata kepada saya setelah kelas, “Guru, ini pertama kalinya kami mendengar anda menjelaskan prinsip-prinsip kehidupan ini. Luar biasa!” Saya terus mengajar murid-murid saya untuk bersikap baik kepada orang lain dan mendorong mereka untuk membantu anak laki-laki itu mengerjakan tugas sekolahnya, dan membuat kemajuan bersamanya, seolah-olah dia adalah bagian dari keluarga kami.

Kepala sekolah mempercayakan saya, karena dialah yang membawa siswa itu kepada saya, jadi saya harus menerima tanggung jawab itu. Saya dengan sabar mengajar siswa itu dan menunjukkan kepadanya kekhawatiran saya, seperti seorang ibu. Saya juga memeriksa kebersihan pribadinya. Tak lama kemudian, saya melihat wajahnya tampak bersih, rambutnya terpotong, dan pakaiannya juga bersih. Dia berhenti berkelahi dan bergaul dengan teman-teman sekelasnya. Dia tampak menjadi orang yang berbeda.

Teman-teman sekelasnya juga mengikutsertakannya dalam kegiatan mereka. Saya terus mendorong siswa itu untuk memperhatikan pengajaran saya, menyelesaikan pekerjaan rumah, dan mengajukan pertanyaan. Saya membuat kelompok belajar bagi teman-teman sekelasnya untuk membantunya. Saya juga menghabiskan waktu luang saya untuk membantunya mengejar ketinggalan. Dia membuat kemajuan setiap hari.

Saya terus memujinya. Ketika saya mendapat kesempatan, saya mengajarinya tentang sopan santun, nilai-nilai tradisional, dan cara mengikuti prinsip-prinsip Sejati, Baik, dan Sabar untuk menjadi siswa yang baik dan anak yang baik.

Anak laki-laki itu benar-benar berubah seiring berjalannya waktu. Nilai-nilainya dulunya adalah yang terendah di kelas, tetapi naik menjadi di atas rata-rata. Dia juga berinisiatif membantu teman-teman sekelasnya dan memberikan sumbangan untuk kelas kami. Akhirnya, dia menjadi salah satu siswa paling populer!

Suatu hari, ibu anak laki-laki itu datang menemui saya. Dia berkata kepada saya, “Awalnya kami berencana untuk pindah kembali ke kampung halaman, karena sulit mencari nafkah di sini, tetapi anak saya tidak mau pergi karena dia memiliki guru yang hebat seperti anda.” Dia menggenggam tangan saya dan berkata dengan berlinang air mata, “Perubahannya di luar imajinasi saya. Anda telah mengubahnya menjadi anak yang hebat. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas nama seluruh keluarga saya.”

Dalam hati saya, saya tahu bahwa Gurulah yang memberi saya kebijaksanaan dan kekuatan untuk melakukan ini. Saya tidak akan bisa melakukan ini jika saya tidak belajar Falun Dafa.

Belajar Fa dan Melangkah dengan Baik dalam Kultivasi

Saya mengikuti ajaran Guru untuk belajar Fa dengan baik. Itulah satu-satunya cara untuk mengultivasi diri dengan baik dan mengejar ketertinggalan dalam proses pelurusan Fa.

Suami dan saya bangun pukul 3 pagi setiap hari. Setelah menyalakan dupa di depan foto Guru, kami melakukan lima perangkat latihan selama dua setengah jam. Sebelum memancarkan pikiran lurus pada pukul 6 pagi, kami melafalkan "Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik" puluhan kali, membiarkan setiap sel dalam tubuh kami bergema dengan pesan tersebut.

Kami menghafal ceramah Guru yang baru untuk sementara waktu, dan memancarkan pikiran lurus lagi pada pukul 7 pagi untuk melenyapkan faktor-faktor jahat di daerah, kotamadya, dan desa kami. Setelah sarapan, kami mempelajari dua ceramah Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, dalam posisi yang baik. Sambil memegang Zhuan Falun dengan kedua tangan, kami membaca dengan suara keras bersama-sama atau bergiliran membaca, dengan menggunakan konsentrasi terbaik kami. Kami juga mengikuti ajaran Guru.

Dengan dorongan Guru, kami terus meningkatkan Xinxing (watak, kualitas moral) kami, dan mengalami peningkatan yang nyata dalam kesehatan kami. Kami duduk dalam posisi lotus penuh saat belajar Fa, dan memancarkan pikiran lurus setidaknya selama setengah jam setiap kali. Kami tetap duduk dalam posisi lotus penuh selama kami belajar Fa, dan merasa sangat nyaman, seolah-olah duduk di dalam kulit telur seperti yang dijelaskan Guru dalam ajarannya.

Saya terlihat sangat sehat. Semua orang mengatakan saya tidak tampak seperti berusia 70-an. Seorang pejabat di desa kami pernah melihat saya di rumah tetangga saya. Ia berkata, "Kulit wajah anda tampak cerah. Anda tampak jauh lebih muda dan lebih baik daripada orang lain seusia anda!" Saya menjawab sambil tersenyum, "Itu karena saya berlatih Falun Dafa." Semua orang mengangguk dan tersenyum. Semua tetangga kami tahu bahwa suami saya dan saya telah melenyapkan berbagai penyakit kami dengan berlatih Falun Dafa.

Kami telah menjalani perjalanan kultivasi yang tidak mudah di bawah perlindungan Guru yang penuh belas kasih. Dengan perasaan luar biasa karena didorong oleh rekan-rekan, kami memutuskan untuk menulis artikel berbagi pengalaman ini.

Kami bertekad untuk mengikuti petunjuk Guru untuk belajar Fa dengan baik, mengultivasi diri dengan baik, dan menawarkan penyelamatan kepada lebih banyak orang.

Terima kasih, Guru, atas belas kasih anda. Terima kasih, rekan-rekan praktisi, atas bantuan anda.