(Minghui.org) Seorang pria berusia 81 tahun di Kota Yantai, Provinsi Shandong, dipaksa duduk di bangku kecil selama berjam-jam setiap hari saat menjalani hukuman karena keyakinannya pada Falun Gong. Meskipun ia pingsan dua kali, pihak penjara menolak untuk membebaskannya.

Hukuman penjara tiga tahun bagi Jia Yuhe bermula dari penangkapannya pada 17 Januari 2018. Lima petugas dari Kantor Polisi Xiaomenjia mendobrak masuk ke rumahnya jam 10.00 pagi dan mengambil fotonya. Mereka membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik, tetapi ia menolak untuk bekerja sama. Ia dibawa ke Pengadilan Distrik Penglai jam 14.00 untuk diadili. Baik ia maupun keluarganya tidak diberitahu tentang persidangan tersebut. Ia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada hari itu.

Jia, lahir pada November 1943, diizinkan pulang setelah vonis dijatuhkan. Ia mengajukan banding pada 23 Januari 2018. Pengadilan Menengah Kota Yantai menjadwalkan sidang pada 9 Maret tahun itu, tetapi membatalkannya sehari sebelumnya.

Sepuluh petugas pengadilan, termasuk Zhang Hongfei, mendobrak masuk ke rumah Jia pada Agustus 2018 dan memerintahkannya untuk ikut serta dalam pemeriksaan fisik. Karena ia menolak, mereka membawanya ke rumah sakit. Ia berkeringat dan tidak bisa membuka matanya. Dokter mengatakan mereka tidak dapat memeriksanya. Petugas pengadilan membawanya ke penjara setempat, yang menolak menerimanya karena usianya yang sudah lanjut, sehingga mereka membawanya pulang.

Tujuh tahun kemudian, pada 7 April 2025, lebih dari 20 petugas polisi dan juru sita pengadilan mendobrak rumahnya jam 6 pagi dan menangkapnya. Sebuah ambulans bersiaga. Keluarganya diberitahu pada 9 April bahwa ia telah dimasukkan ke Penjara Provinsi Shandong.

Menurut seorang sumber, para penjaga memaksa Jia duduk di bangku kecil selama berjam-jam setiap hari. Bokongnya bernanah dan ia pingsan dua kali. Dokter penjara telah memeriksa tekanan darahnya setiap hari tetapi tidak pernah mengungkapkan hasilnya. Keluarganya berulang kali meminta pembebasannya, tetapi tidak berhasil.

Penganiayaan di Masa Lalu

Jia berlatih Falun Gong pada Maret 1999 dan segera pulih dari insomnia parah, kehilangan ingatan, gangguan pencernaan, mati rasa di sisi kiri tubuhnya, dan nyeri kronis. Ia dapat kembali bekerja di pertanian dan belajar untuk lebih memperhatikan orang lain.

Setelah rezim komunis memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada Juli 1999, Jia tetap teguh pada keyakinannya dan ditangkap lima kali sebelum dijatuhi hukuman penjara pada tahun 2018. Lima penangkapan sebelumnya diikuti oleh dua penahanan di pusat cuci otak, satu penahanan di pusat penahanan, dan dua penahanan di sel. Saat ditahan, Kepala Polisi Zhou dari Kantor Polisi Xiaomenjia pernah memukulinya dan petugas Nie Xijun memaksanya berdiri atau jongkok selama berjam-jam.

Untuk menghindari penahanan lebih lanjut, Jia tinggal jauh dari rumah selama setahun. Setelah kembali ke Jinan, polisi memeras lebih dari 10.000 yuan darinya. Mereka akhirnya menangkapnya lagi pada 17 Januari 2018 dan menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara.