Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Wanita Shandong Divonis Semena-Mena, Permohonan Banding Masih Ditunda

6 Okt. 2023 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Shandong, Tiongkok

(Minghui.org) Lebih dari tiga bulan telah berlalu sejak Lin Jianping meminta sidang bandingnya, namun belum mendapat tanggapan dari pengadilan banding setempat.

Lin dari Kota Yantai, Provinsi Shandong, ditangkap pada 6 Februari 2022, karena menolak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak tahun 1999. Dia dibebaskan pada hari yang sama setelah pusat penahanan setempat menolak menerimanya karena kesehatannya yang buruk. Sejak saat itu, dia tetap bebas dengan jaminan.

Lin diadili pada 19 Desember 2022. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun dan denda 5.000 yuan pada 28 Maret 2023. Dia mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Yantai, yang menyerahkan kasus tersebut kepada hakim Wu Guoyan (+86-535- 6675306), Gai Boxian (+86-13361398889), dan Wu Jing.

Hakim Wu Guoyan mendisposisi Lin pada 16 Juni 2023. Saat menandatangani pernyataan, dia menulis, “Hukuman saya adalah ketidakadilan yang besar. Saya meminta sidang publik untuk memperbaiki ketidakadilan sesuai dengan hukum.” Wu memuji tulisan tangannya yang rapi dan Lin berkata, “Pengadilan harus menjadi tempat menegakkan keadilan dan saya tentunya harus serius dan menulis pernyataan saya dengan rapi.”

Namun Wu tidak pernah memberi tahu Lin atau pembelanya yang bukan pengacara apakah sidang akan diadakan.

Pada 5 Juli 2023 Lin dan pembelanya mengajukan pendapat hukum kepada Kejaksaan Kota Qixia, yang bertanggung jawab atas dakwaannya. Dokumen tersebut meminta agar dakwaan semena-mena terhadap Lin diperbaiki. Petugas yang menerima mereka mendengarkan dengan cermat dan mencatat percakapan mereka di buku catatan. Dia bilang dia akan melaporkan pendapat hukum Lin yang menyampaikan kekhawatirannya kepada para petinggi dan menanyakan apa yang bisa dilakukan kejaksaan.

Pembela Lin meminta petugas untuk menyampaikan pendapat hukumnya kepada pejabat yang bertanggung jawab dan Divisi Penuntut Umum di kejaksaan.

Lin dan pembelanya selanjutnya pergi ke Departemen Kepolisian Kota Qixia, yang melakukan penangkapan terhadapnya, dan mengajukan pendapat hukum yang sama ke Divisi Banding. Seorang petugas mengambil pendapat hukum dan pergi meminta arahan dari atasan. Dia kembali berkata, “Bahkan jika kami melakukan kesalahan, kami tidak dapat memperbaiki kesalahan kami sendiri.”

Pada 27 Juli 2023, petugas Sui Shuliang dari Divisi Banding Departemen Kepolisian Kota Qixia menelepon pembela Lin dan bertanya apakah dia telah menyerahkan Pendapat hukum Lin kepada mereka. Lin membenarkan hal itu. Dia dan Lin kemudian mengetahui bahwa Sui adalah orang kedua di Kantor Keamanan Domestik Departemen Kepolisian Kota Qixia.

Sui berkata, Kasus Lin tidak lagi berada di departemen kepolisian, yang menyiratkan bahwa mereka tidak lagi bertanggung jawab atas situasinya.

Pembela Lin mengingatkan Sui bahwa departemen kepolisian memulai segalanya karena mereka menangkapnya dan menyerahkan kasusnya ke kejaksaan tanpa dasar hukum apa pun, yang mengakibatkan hukuman semena-mena terhadapnya. Pembela juga menekankan bahwa tidak ada undang-undang di Tiongkok yang mengkriminalisasi Falun Gong atau mencapnya sebagai aliran sesat. Jadi latihan Lin dan menyebarkan informasi tentang Falun Gong sepenuhnya sesuai hukum.

Seseorang dari Pengadilan Kota Qixia menelepon Lin keesokan harinya memanggilnya ke gedung pengadilan. Dia bertanya kenapa, tapi penelepon menolak memberitahunya. Lin kemudian meminta untuk berbicara dengan hakim Han Liguang (+86-18596132061), yang menjatuhkan hukuman padanya. Penelepon itu menurutinya dan memberikan teleponnya kepada Han.

Lin bertanya mengapa dia dipanggil, dan Han mengatakan itu karena permohonannya. Lin mengingatkannya bahwa kasusnya kini berada di pengadilan menengah dan bahwa ia dapat berbicara dengan pembelaannya jika dia memiliki pertanyaan mengenai banding tersebut.

Tidak lama setelah panggilan telepon, hakim Han muncul di pintu Lin bersama dengan hakim lain dan dua pekerja pengadilan perempuan. Mereka membunyikan bel pintu tetapi Lin tidak membuka, dan mereka pergi.

Penganiayaan di Masa Lalu

Ini bukan pertama kalinya Lin menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia sebelumnya menjalani hukuman tiga tahun di kamp kerja paksa dan tiga tahun penjara. Dia disiksa secara brutal saat dia dipenjara.

Dengan Kasus banding terakhir Lin masih tertunda, putrinya sulit tidur di malam hari, khawatir ibunya akan kembali dijebloskan ke penjara dan disiksa. Ia juga khawatir penyakit jantung ayahnya akan kambuh jika tidak mampu lagi menghadapi keadaan ibunya. Wanita muda tidak dapat fokus pada pekerjaannya dan tidak berani mencoba untuk memiliki anak, khawatir kecemasannya terhadap ibunya dapat mempengaruhi kesehatan bayinya.

Artikel Terkait :

Shandong Woman Appeals Three-year Wrongful Sentence for Raising Awareness about Falun Gong

Setelah Menjalani Enam Tahun Penahanan dan Penyiksaan Brutal, Wanita Shandong di Hukum Tiga Tahun Karena Keyakinannya

Shandong Woman Refutes Wrongful Charge Against Her for Her Faith in Falun Gong

Wanita yang Baik Hati Menghadapi Tuntutan Lagi Karena Keyakinannya

Setelah Menahan Penyiksaan Brutal Selama Enam Tahun, Wanita Shandong Kembali Menghadapi Penuntutan Karena Keyakinannya

Shandong Woman’s Personal Account Reveals Beatings, Injections, and Torture in Prison