(Minghui.org) Selama ribuan tahun keberadaan umat manusia, ada banyak cerita yang terdokumentasi tentang orang-orang yang melayang atau naik ke langit di siang hari bolong baik di Tiongkok maupun di Barat. Mulai dari penganut Tao Tiongkok dan master yoga India hingga pendeta terbang di dunia Barat. Berikut ini adalah beberapa contoh fenomena ajaib tersebut.
(Lanjutan dari Bagian 2)
Dalam Amazing Human Abilities, Vincent Daczynski menjelaskan bahwa literatur Katolik menyatakan bahwa lebih dari 200 orang suci Katolik telah melayang. Santo Teresa mungkin adalah kasus pertama yang didokumentasikan memiliki kemampuan melayang. Otobiografinya pada tahun 1565 menggambarkan dia melakukan hal itu di depan 230 pendeta dan biarawati. Dia tidak ingin menunjukkan kemampuannya kepada orang lain, dan dia berdoa agar kemampuan supernormal ini dihilangkan. Dia tidak pernah melayang setelah itu.
“Biarawan Terbang”
Setelah lebih dari 20 tahun berkultivasi, Santo Yosef dari Cupertino, Italia, mampu melayang. Dia terkenal karena melakukannya di depan ratusan saksi, termasuk Paus Urbanus VIII dan dua kardinal. Dalam suatu misa, dia naik ke atas altar. Konon dia melayang ke puncak menara Basilika Santo Petrus. Waktu melayang terlamanya adalah sekitar dua jam.
Karena lebih dari 100 kejadian melayang, Santo Yosef dari Cupertino disebut sebagai “Biarawan Terbang.” Setelah ia meninggal karena demam pada tanggal 18 September 1663, ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XIV pada tahun 1753 dan dikanonisasi oleh Paus Klemens XIII pada tahun 1767. Gereja percaya bahwa kemampuannya melayang berasal dari Tuhan, dan biografinya dicatat dengan sepatutnya.
Santo Yosef dari Cupertino sering disebut “Biarawan Terbang.”
Menurut literatur gereja, beberapa individu lain juga memiliki kemampuan terbang, termasuk St. Edmund dari Abingdon (1175 – 1240, uskup agung Canterbury), Suster Mary dari Karmelit (sekitar tahun 1700), dan Alphonsus Liguori (1696 – 1787).
Pada abad ke-19, salah satu orang terkenal yang bisa melayang adalah Daniel Douglas Hewm. Dia menunjukkan keterampilan ini kepada ribuan orang, termasuk William M. Thackeray, Mark Twain, Napoleon III, politisi, dokter, serta ilmuwan terkenal lainnya.
“Hewm tiba-tiba mulai melayang dari tanah, dan hal ini mengejutkan semua orang di sekitarnya. Saya meraih tangannya dan melihat kakinya. Dia melayang tiga puluh sentimeter dari tanah. Berbagai macam perasaan yang membingungkan—ketakutan dan kegembiraan yang bergantian—yang membuat Hewm terguncang, dan dia tampak terdiam pada saat itu,” tulis seorang editor surat kabar Amerika. “Beberapa waktu kemudian dia turun dan melayang lagi. Untuk ketiga kalinya dia mencapai langit-langit dan menyentuhnya dengan tangan dan kakinya.”
Dalam komunitas kultivasi, umumnya diyakini bahwa seorang kultivator yang mencapai tingkat tertentu dapat memiliki kemampuan supernatural. Di berbagai budaya, fenomena ini telah menginspirasi banyak orang dan membantu mereka terhubung dengan Tuhan. Bahkan 100 tahun yang lalu, orang masih menganggap melayang sebagai kemampuan yang dianugerahkan Tuhan kepada umat manusia.
Keajaiban Terbang di Atas Grand Canyon
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan modern, masyarakat semakin bergantung pada teknologi. Akibatnya, hubungan mereka dengan sistem kepercayaan dan Tuhan melemah. Namun, seperti pepatah mengatakan, “Ketika Tuhan menutup pintu, Dia membuka jendela,” maka masih ada kejadian ajaib.
Salah satu contohnya adalah pesulap Amerika David Copperfield. Dia menampilkan banyak pertunjukan yang di luar imajinasi orang. Pada tahun 1984, ia terbang melintasi Grand Canyon yang panjangnya 446 kilometer (sekitar 277 mil) dan lebar 16 kilometer (sekitar 10 mil). Grand Canyon tidak beraturan dan berkelok-kelok. Setelah duduk bermeditasi, Copperfield melayang dan perlahan bergerak ke Grand Canyon. Sebuah helikopter merekam seluruh kejadian. Meskipun beberapa orang meragukan ini nyata dan mencoba menjelaskannya, tidak ada pesulap lain yang melakukan hal seperti ini.
Selama pertunjukan sulap klasik pada tahun 1992, Copperfield terlihat terbang bebas seperti burung. Dia kemudian melewati dua cincin logam untuk menunjukkan bahwa dia tidak terikat pada tali. Setelah itu, dia masuk ke dalam kotak transparan, menutup tutupnya, dan bergerak ke sana-kemari untuk menunjukkan bahwa dia tidak menggunakan tali. Dia juga memilih penonton wanita dan terbang bersamanya seperti yang dilakukan Superman di film. Dia juga bertemu dengan seekor elang di udara, yang meraih tangannya, dan mereka terbang bersama. Karena peristiwa ini dan lainnya, Copperfield disebut sebagai “Pesulap Abad Ini.”
Detroit Free Press juga memberitakan penampilan khusus Copperfield pada 17 Oktober 2001. Pada bulan Februari 2001, Copperfield menuliskan tujuh angka untuk memprediksi lotere yang akan diumumkan pada bulan Oktober. Nomor-nomor itu diaktakan, dikunci di tempat yang aman, dan dijaga siang dan malam. Setelah hasil undian diumumkan pada tanggal 13 Oktober, sebuah stasiun televisi Jerman membuka kotak yang telah disegel selama lebih dari tujuh bulan. Ketujuh nomor tersebut sama dengan hasil lotere, yang memberinya penghargaan setelah cerita tersebut diberitakan.
Namun Copperfield mengatakan dia tidak membeli tiket lotre, dia juga tidak bisa memprediksi nomor lotre yang menang untuk siapa pun. Tidak perlu dikatakan orang yang mempunyai kemampuan supernatural harus mempunyai nilai moral yang tinggi.
Dari sudut pandang komunitas kultivasi, Copperfield menunjukkan kemampuan supernormal atas nama sulap.
(Bersambung)