(Minghui.org) Seorang pria berusia 37 tahun di Kabupaten Julu, Provinsi Hebei, diam-diam dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan kultivasi jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999. Keluarga Lu Gang hanya diperbolehkan mengunjunginya satu kali sejak penangkapannya pada tanggal 17 Juli 2023, dan saat pemberitahuan tentang pemindahan penjaranya, keluarga Lu tidak diberikan informasi terkini mengenai status kasusnya hingga tanggal 14 Juni 2024.
Lu dimasukkan ke Biro Administrasi Penjara Jidong Cabang Keempat (yang memiliki total sembilan cabang) pada tanggal 7 Mei 2024. Dia dikirim kembali ke Cabang Kelima dua puluh hari kemudian. Kepala Kantor Polisi Kecamatan Yantuan menelepon keluarganya pada tanggal 14 Juni 2024, untuk memberi tahu mereka tentang hukuman penjara lima tahun Lu dan dimasukkan ke Biro Administrasi Penjara Jidong. Namun kepala penjara menolak untuk mengungkapkan cabang penjara mana yang menahan Lu.
Ayah Lu menelepon kesembilan cabang penjara dan tidak seorang pun kecuali cabang terakhir yang menjawab telepon. Baru pada saat itulah pria lanjut usia itu mengetahui keberadaan putranya.
Orang-orang terdekat Lu mengatakan kepadanya bahwa mereka belum diberi informasi terkini tentang status kasusnya, termasuk kapan dia didakwa, diadili, atau dijatuhi hukuman. Mereka kemudian menyewa pengacara untuk mengajukan banding atas putusan Lu.
Pengacara tersebut mendatangi Kantor Cabang Kelima Biro Administrasi Penjara Jidong pada pagi hari tanggal 20 September 2024 dan meminta untuk bertemu dengan Lu. Para penjaga menolak permintaan tersebut di tempat dan ketika pengacara tersebut datang kembali pada sore hari tetap tidak diizinkan bertemu Lu dengan berbagai alasan. Pengacara itu kemudian memperingatkan para penjaga bahwa ia memiliki hak hukum untuk menuntut mereka karena melanggar hukum. Baru setelah itu ia diizinkan untuk bertemu dengan Lu.
Lu awalnya tidak berani mengatakan apa yang dialaminya sejak penangkapannya karena penjaga mengawasi pertemuan mereka. Pengacara mendorongnya untuk berbicara dan melakukan pembelaan diri. Lu kemudian menceritakan penyiksaan yang dialaminya pada hari awal ia dimasukan ke dalam penjara. Penjaga itu langsung mengancam akan memberinya kurungan isolasi selama dua hari.
Lu sebelumnya ditangkap pada tanggal 9 Maret 2016, dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Ketika ia dibebaskan satu tahun lebih awal pada tahun 2020, istrinya menceraikannya dan memperoleh hak asuh tunggal atas putra mereka. Ibunya jatuh sakit dan menjadi tidak berdaya akibat tekanan mental karena mengkhawatirkannya. Setelah penangkapan terakhirnya pada tanggal 17 Juli 2023, ibu Lu menjadi sangat putus asa setelah mengetahui bahwa Lu melakukan mogok makan dalam tahanan dengan kondisi yang tidak menentu, sehingga ia juga menolak untuk makan atau minum. Kesehatannya yang sudah lemah dengan cepat memburuk dan sekarang ia dalam kondisi kritis.
Pernah Dipenjara Empat Tahun, Pria Hebei Kembali Hadapi Dakwaan Karena Keyakinannya
36-year-old Man on Hunger Strike Following Latest Arrest for Practicing Falun Gong
Two Practitioners from Xingtai City Sentenced to Prison
Dua Pria dari Provinsi Hebei Dihukum Penjara Karena Keyakinan Mereka