(Minghui.org) Wei Xiuying, 77 tahun, dari kota Jinzhou, Provinsi Liaoning, menghadapi beberapa upaya untuk menahannya kembali setelah dia kalah dalam banding terhadap hukuman penjara lima tahun karena berlatih Falun Gong tanggal 19 April 2023.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Wei ditangkap pada 25 Mei 2021 dan dibebaskan dengan jaminan setelah diketahui kesehatannya memburuk. Dia dijatuhi hukuman lima tahun dan denda 10.000 yuan pada 24 Februari 2023. Dia kalah dalam bandingnya dua bulan kemudian. Sejak saat itu, pihak berwenang berulang kali berupaya menahannya kembali, termasuk episode terbaru pada 20 September 2024.
Sebelum hukaman ilegal terakhirnya, Wei berulang kali ditangkap dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara. Dia dibebaskan dua tahun sebelumnya setelah disiksa hingga hampir meninggal. Trauma akibat penghinaan polisi saat ditahan pada 2009, putri bungsu Wei yang saat itu berusia 20 tahun mengalami gangguan mental dan masih membutuhkan perawatan terus-menerus.
Pada 2016, dua tahun setelah Wei dibebaskan dari penjara, biro jaminan sosial setempat menangguhkan pensiunnya. Dia mengajukan gugatan dan menang, tetapi hakim memilih untuk tidak menegakkan putusan tersebut ketika biro jaminan sosial menolak untuk mengembalikan pensiunnya. Biro jaminan sosial bahkan menyita subsidi pemanas yang diberikan mantan majikannya kepada para pekerja yang sudah pensiun dari kartu pensiunnya.
Rincian Upaya Penangkapan Kembali Wei
Wei ditangkap pada 25 Mei 2021 dan segera dibebaskan dengan jaminan setelah dia dinyatakan tidak layak untuk ditahan. Jaksa Li Feng dari Kejaksaan Kota Linghai dan hakim Huang Yanchun dari Pengadilan Kota Linghai, serta sepuluh orang lainnya, datang ke rumahnya pada 10 Februari 2023. Mereka mengaku berada di sana untuk "memverifikasi informasi tertentu terkait kasusnya." Namun, mereka hanya membaca beberapa dokumen yang telah disiapkan dan pergi tanpa menyuruhnya membaca sendiri dokumen tersebut atau menandatangani apa pun.
Hakim Huang mengumumkan pada 24 Februari 2023 bahwa Wei dijatuhi hukuman lima tahun dan denda 10.000 yuan. Dia mengajukan banding tetapi Pengadilan Menengah Kota Jinzhou memutuskan menolaknya pada 19 April 2023.
Sekitar pukul 10.30 pagi pada 22 November 2023, tujuh petugas dari Departemen Kepolisian Kota Linghai datang ke rumah Wei dengan ambulans. Ketika putri sulungnya Min (alias), yang kebetulan sedang berkunjung, mencoba berunding dengan polisi, polisi menjambak rambutnya dan membenturkan kepalanya ke dinding. Mereka mengancam Min, “Anda ingin menuntut kami? Kami tantang anda untuk menuntut kami! Jangan berpikir kami akan mengalah pada anda hanya karena adik perempuan anda memiliki penyakit mental.”
Polisi menyita buku-buku Falun Gong milik Wei sebelum membawanya untuk pemeriksaan fisik. Keluarganya tidak diizinkan ikut serta. Polisi memulangkannya sekitar pukul 6 sore, tanpa alas kaki dan jaket. Mereka memberi tahu keluarganya bahwa dia memiliki enam indikator kesehatan yang sangat tidak normal, termasuk tekanan darah sistolik 230 mmHg (padahal kisaran normal adalah 120 atau lebih rendah).
Jaksa Li dan sekretaris desa Chai Jin muncul pada 20 Agustus 2024. Wei tidak ada di rumah. Hanya suami dan putri mereka yang sakit mental yang ada di rumah. Suaminya dipaksa menandatangani tiga lembar kertas. Hakim Huang kemudian menelepon menantu Wei dan menuduhnya berpura-pura sakit.
Atas arahan Huang, seorang pria dan tujuh wanita datang ke rumah Wei setelah pukul 8 pagi pada 20 September 2024. Mereka mengatakan kepadanya bahwa mereka akan kembali dalam tiga hari untuk membawanya menjalani pemeriksaan fisik, dengan biaya sendiri, sehingga mereka dapat menentukan apakah dia memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat medis. Suaminya diperintahkan untuk menemani istrinya untuk pemeriksaan. Dia mengatakan bahwa dia harus tinggal di rumah untuk merawat putrinya yang sakit mental dan tidak dapat meninggalkan rumah. Mereka memintanya mencari solusi sendiri dan memberinya nomor telepon (+86-416-8152019) untuk dihubungi. Tidak jelas apakah mereka kembali pada 23 September.
Laporan terkait:
Ms. Wei Xiuying Remains in Liaoning Women's Prison Despite Her Poor Physical Condition
Wei Xiuying Harus Dipapah Masuk Ke Ruang Sidang sebagai Akibat Penyiksaan Brutal
Ms. Wei Xiuying in Critical Condition Due to Torture
Ms. Wei Xiuying from Linhai City, Liaoning Province, In Danger of Losing Her Life Due to Persecution