Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Laporan Minghui: 20 Tahun Penganiayaan Falun Gong di Tiongkok (Bagian 17)

25 Nov. 2024

Oleh Grup Minghui

Pertama kali dipublikasikan di tahun 2019

Hak Cipta © 2019 Minghui.org & Minghui Publishing Center Corporation

(Bagian 17)

(Lanjutan dari Bagian 16)

Bab 10: Lembaga PKT yang Memimpin Penganiayaan

Sejak berkuasa, Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah membentuk sistem pemerintahan yang dikendalikan oleh PKT - bukannya taat dan tunduk pada aturan hukum. Keputusan partai berada di atas sistem peradilan dan pidana, mengubah penegakan hukum dan lembaga peradilan menjadi alat stempel untuk kebijakan Partai. Jiang Hua, mantan ketua Mahkamah Agung Rakyat, pernah berkata, “Selama masa perang, Komite Partai Komunis yang memutuskan siapa yang harus ditangkap atau bahkan dibunuh, baik itu di tubuh tentara ‘rakyat’ atau di garda revolusioner. Orang-orang telah mengikuti aturan ini sejak saat itu.”

Setelah puluhan tahun pencucian otak, rezim komunis berhasil ‘meyakinkan’ publik bahwa hukum mencerminkan kehendak partai komunis yang berkuasa dan dibuat untuk melindungi kepentingan partai yang berkuasa. Akibatnya, “mengikuti garis politik partai bukan mengikuti hukum” telah menjadi aturan tak tertulis dalam sistem politik dan hukum di Tiongkok.

Komite partai di berbagai tingkatan, termasuk provinsi, kotamadya, kabupaten dan daerah otonomi, masing-masing memiliki Komite Urusan Politik dan Hukum (Political and Legal Affairs Committee, PLAC), yang mengawasi lembaga penegak hukum dan peradilan. Sebagian besar sekretaris komite partai sekaligus menjadi pimpinan PLAC, menciptakan jaringan kekuasaan yang rumit.

Setelah Jiang Zemin memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada 1999, ia selanjutnya memberdayakan PLAC untuk melaksanakan kampanye penindasan. PLAC dan Kantor 610 bekerja bahu-membahu (kerap berbagi kantor dan pemimpin yang sama) memerintahkan sumber daya pemerintah untuk menangkap, menahan, menghukum, dan mencuci otak praktisi Falun Gong, serta mengoordinasikan perampasan organ tubuh dari praktisi yang masih hidup untuk memasok sistem transplantasi organ Tiongkok. Di setiap jenjang, PLAC menetapkan strategi penganiayaan yang akan dilaksanakan oleh Kantor 610.

§10.1 Kepemimpinan dan Sumber Daya Bersama

Setelah Jiang mendirikan Kantor 610 pada Juni 1999, banyak wakil sekretaris PLAC ditunjuk untuk menjadi pimpinan Kantor 610. Misalnya, Xiao Xiangxin, wakil sekretaris PLAC di Kabupaten Wan'an, Provinsi Jiangxi, sekaligus menjabat sebagai pimpinan Kantor 610 kabupaten yang sama.

Baik PLAC maupun Kantor 610 terkadang menggunakan nama depan publik yang berbeda untuk menyembunyikan statusnya yang ilegal. Misalnya, di Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang, papan nama di kantor PLAC bertuliskan “Kantor Komite Pemerintahan Komprehensif Jaminan Sosial Kota,” dan Kantor 610 dikenal sebagai “Kantor Pemerintah Kota untuk Pencegahan dan Penanganan Ajaran Sesat.”

Pada pertemuan tukar pengalaman tahunan Kantor 610 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, pada musim panas 2010, Zhou Yongkang, mantan kepala PLAC Pusat, mengulangi perintah Jiang Zemin untuk memusnahkan Falun Gong di Tiongkok. Zhou juga mengalokasikan lebih banyak dana ke Kantor 610 untuk melanjutkan penganiayaan.

§10.2 Mengendalikan Polisi, Peradilan, dan Sistem Pemasyarakatan

Di sebagian besar negara demokratis, polisi, jaksa, dan pengadilan bekerja secara mandiri satu sama lain sementara berfungsi sebagai pengawasan bersama. Namun, tidak demikian halnya di Tiongkok. Sementara penegak hukum dan lembaga peradilan sudah berada di bawah pengawasan Partai sebelum penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada tahun 1999, Jiang Zemin dan Kantor 610 memperketat kendali ini untuk melaksanakan kebijakan penganiayaannya serta mengabaikan aturan hukum.

Misalnya, Kepala Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung, serta Menteri Kehakiman, yang semuanya adalah anggota PLAC, harus melapor kepada Zhou Yongkang dan Meng Jianzhu, dua mantan kepala Kementerian Keamanan Publik dan PLAC. Hal yang sama juga terjadi pada banyak jaksa dan hakim lokal, yang harus melapor ke pejabat polisi, yang juga menjadi pimpinan PLAC lokal. Pengawasan menjelujur ini juga berkontribusi pada pesatnya perluasan kekuatan sistem keamanan publik di Tiongkok.

Struktur ini membuat penegakan hukum dan sistem peradilan tidak mungkin berjalan dengan jujur dan adil. Dalam penganiayaan terhadap Falun Gong, praktisi menjadi sasaran persidangan sandiwara sementara hukuman telah ditentukan sebelumnya oleh PLAC dan Kantor 610.

Dalam satu contoh, Gao Deyu, seorang wanita berusia 68 tahun dari Kota Xichang, Provinsi Sichuan, ditangkap pada September 2009 karena berlatih Falun Gong. Pengacaranya mengalami kesulitan luar biasa untuk mengunjunginya. Liu, wakil pimpinan PLAC Kota Xichang, berkata kepada pengacaranya, “Jangan membahas hukum dengan saya. Kami tidak mengikuti hukum.” Setahun kemudian, seorang hakim Pengadilan Xichang memvonis Gao 12 tahun penjara.

Di Provinsi Hebei, enam praktisi Falun Gong dijatuhi hukuman antara 7 dan 8 tahun oleh Pengadilan Kota Qian'an pada 6 Desember 2009. Hakim ketua, Feng Xiaolin memberi tahu keluarga praktisi, “Kami tidak mengikuti hukum untuk kasus Falun Gong.”

Hakim lain di Kota Yiyang, Provinsi Hunan, berkata kepada praktisi Falun Gong - Zhang Chunqiu (wanita), “Sekarang kekuasaan Partai (komunis) yang mengendalikan hukum untuk menindas Falun Gong. Kami hanya menjalani formalitas [dalam persidangan]. Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Anda tidak bisa menyalahkan kami untuk hal itu.”

Hakim Gu Yingqing dari Pengadilan Suzhou di Provinsi Jiangsu pernah berkata kepada putri dari Lu Tong (pria), yang divonis empat tahun penjara pada 17 Desember 2008, “Anda jangan menganggap hukum berada di atas politik. Tidak ada gunanya berbicara tentang hukum dengan saya karena saya berbicara dengan anda tentang politik.”

Ma, pimpinan Kantor 610 di Kabupaten Nong'an, Provinsi Jilin, berkata kepada seorang praktisi, “Kami membuat keputusan di sini. Kami berbicara tentang politik, bukan hukum. Silakan mengajukan tuntutan terhadap kami di mana pun anda mau.”

Ketika praktisi dipenjara, PLAC dan Kantor 610 memerintahkan penjaga untuk mencuci otak mereka dan memaksa mereka untuk melepaskan keyakinan mereka. Tingkat “transformasi”, yaitu, jumlah praktisi yang melepaskan keyakinan mereka, dikaitkan dengan promosi dan bonus penjaga. Akibatnya, para penjaga menggunakan siksaan berat untuk meningkatkan tingkat transformasi mereka demi keuntungan pribadi. Beberapa penjaga bahkan mengancam praktisi dengan mengatakan, “Transformasi atau kremasi.”

§10.3 Kantor 610

Kantor 610 dibentuk sebagai organisasi di dalam Partai Komunis - untuk secara eksklusif mengoordinasikan dan melaksanakan penindasan dan pemusnahan Falun Gong. Ini mirip organisasi mata-mata ilegal yang tetap rahasia di tingkat tinggi sementara terlihat jelas di tingkat rendah. Fungsinya meliputi penyusunan strategi, perencanaan, dan pengarahan semua kegiatan yang berkaitan dengan penindasan terhadap Falun Gong. Untuk melaksanakan tugas-tugas ini, Kantor 610 diberikan kewenangan yang secara efektif mengawasi departemen pemerintah di semua tingkatan, termasuk sistem peradilan (polisi, kejaksaan, dan pengadilan), hal mana sesungguhnya melanggar hukum dan Konstitusi Tiongkok.

Kantor 610 telah dibentuk tidak hanya di setiap jenjang pemerintahan tetapi juga di setiap kantor keamanan negara, departemen kepolisian, universitas, sekolah, lembaga pemerintah, dan perusahaan besar. Agen dari Kantor 610 telah berperan aktif dalam hubungan luar negeri, pengawasan internet, perusahaan asing, industri pariwisata, dan kegiatan kriminal.

Setelah beberapa putaran penyesuaian, penguatan, dan penggantian nama, Kantor 610 tetap berada di atas hukum. Ruang lingkupnya bahkan diperluas termasuk untuk mengawasi gereja rumahan, organisasi keagamaan serta Qigong lainnya.

§§10.3.1 Pembentukan dan Perluasan

Dalam pertemuan Politbiro PKT pada 7 Juni 1999, Jiang Zemin memberikan pidato tentang kebutuhan mendesak untuk "menangani Falun Gong." Dia mengumumkan bahwa Komite Sentral akan meluncurkan satuan tugas yang segera merumuskan strategi untuk memberantas Falun Gong. Lembaga ini akan dipimpin oleh Li Lanqing, anggota Komite Tetap Politbiro, serta dibantu oleh Luo Gan dan Ding Guangen, dua anggota Politbiro lainnya.

“Kelompok Pimpinan Pusat untuk Menangani Masalah Falun Gong” dibentuk tiga hari kemudian, pada 10 Juni 1999. Anggotanya termasuk pejabat Mahkamah Agung Rakyat, Kejaksaan Agung Rakyat, Kementerian Keamanan Publik, Kementerian Keamanan Negara, Departemen Propaganda, dan Departemen Luar Negeri. Lengan operasinya disebut “Kantor Kelompok Pimpinan Pusat untuk Menangani Masalah Falun Gong,” atau Kantor 610 Pusat.

Komite PKT yang lebih rendah di tingkat provinsi, kota, kabupaten, kota administrasi, dan bahkan komite lingkungan merefleksikan struktur ini dengan Kelompok Pimpinan untuk Menangani Masalah Falun Gong mereka sendiri, bersama dengan Kantor Kelompok Pimpinan untuk Menangani Masalah Falun Gong (Kantor 610). Mayoritas terhubung dengan Komite PLAC masing-masing, dan beberapa terhubung dengan Kantor Komite Partai di tingkat mereka.

Meskipun tidak ada dokumen yang dipublikasikan tentang kapan Kelompok Pimpinan dibentuk di tingkat provinsi dan kota, banyak dokumen mencatat pendirian dan fungsi dari instansi itu di tingkat kabupaten, distrik, dan tingkat yang lebih rendah. Kantor 610 lokal ini mengikuti Kantor 610 Pusat. Di daerah perkotaan, Kantor 610 didirikan di komite lingkungan dengan staf khusus. Daerah pedesaan juga membentuk Kantor 610 dan kelompok kerja yang dipimpin oleh sekretaris Partai desa.

Baik Komite Sentral PKT maupun Dewan Negara tidak secara terbuka mengakui keberadaan organisasi ini - baik dalam struktur organisasi yang dapat diakses publik atau siaran pers resmi, tetapi organisasi ini muncul di laporan media dan situs web pemerintah daerah. Keberadaan Kantor 610 Pusat juga dapat diverifikasi melalui dokumen Dewan Negara, kementerian, dan pemerintah daerah, serta laporan media. Kerahasiaan organisasi ini mirip dengan “Kelompok Pimpinan Komite Sentral PKT untuk Revolusi Kebudayaan” di tahun 1960-an, yang hanya melapor kepada Mao Zedong dan menjalankan kewenangan luas di luar kerangka hukum.

§§10.3.2 Ilegalitas

Kantor 610 didirikan tanpa mengikuti prosedur hukum atau mendapatkan persetujuan dari Kongres Rakyat Nasional, lembaga kekuasaan tertinggi di Tiongkok. Hal mana juga melanggar Konstitusi Tiongkok, khususnya Pasal 36 (kebebasan berkeyakinan beragama) dan Pasal 89 (tentang wewenang Dewan Negara).

Karena kerahasiaannya, banyak detail Kantor 610 tidak diketahui publik. Meskipun Kantor 610 disebutkan dalam liputan berita, itu tidak muncul dalam kebijakan publik dari Komite Sentral PKT, dokumen hukum, maupun dokumen pemerintah. Tangkapan layar situs web pemerintah Kota Changde, Provinsi Hunan, menunjukkan bahwa Kantor 610 Changde mulai beroperasi pada Juli 1999, meskipun pendiriannya tidak secara resmi disetujui oleh Komite Partai Provinsi Hunan hingga Maret 2001. Selama hampir dua tahun, Kantor 610 Changde beroperasi sebagai lembaga tak terdaftar dalam Komite Partai provinsi. Kegiatannya selama waktu itu dapat dilihat pada contoh di bawah ini:

Ou Keshun (pria), lahir pada tahun 1962, adalah praktisi Falun Gong dari Kabupaten Linli, Kota Changde. Polisi Linli menangkapnya pada 12 Januari 2001 dan menahannya di pusat pencucian otak di dalam Pusat Rehabilitasi Narkoba Changde. Petugas dari kelompok kerja Kantor 610 dan PLAC Changde memaksa Ou dan sejumlah praktisi lain untuk melepaskan keyakinan mereka. Mereka menahannya bersama dengan pecandu narkoba dan menghasut para pecandu narkoba untuk menyiksanya. Setelah dipukuli dengan parah dan muntah darah, Ou meninggal delapan hari kemudian, pada 20 Januari. Untuk menutupi penyebab kematian, petugas dari kelompok kerja memerintahkan jenazahnya dikremasikan di Changde sebelum keluarganya tiba.

§§10.3.3 Struktur Organisasi

Ketika dibentuk, Kantor 610 Pusat berada langsung di bawah Komite Sentral PKT sebagai organisasi setingkat biro yang bersifat sementara tetapi kemudian diangkat menjadi lembaga setingkat kementerian permanen. Pada 2010, kodenya dalam sistem layanan sipil Tiongkok adalah 959.

Direktur pertama Kantor 610 Pusat adalah Wang Maolin, yang kemudian digantikan oleh Liu Jing, Wakil Menteri Keamanan Publik. Pada 2009, Liu digantikan oleh Li Dongsheng, Wakil Menteri Departemen Propaganda Pusat dan Wakil Direktur Kantor 610 Pusat. Mantan direktur dan wakil direktur lainnya termasuk Xu Haibin (Wakil Direktur Eksekutif, mantan sekretaris Luo Gan), Gao Yichen (mantan Wakil Menteri Keamanan Negara), Yuan Yin, Wang Xiaoxiang, dan Dong Jufa. Li Anping adalah Sekretaris Jenderal Kantor 610 Pusat.

Di bawah ini adalah struktur Kantor 610 Pusat yang diketahui: