Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Jepang: Praktisi Falun Dafa Merenungkan Kultivasi Mereka Setelah Membaca Artikel Fahui Tiongkok [Bagian 1]

7 Des. 2024 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Jepang

(Minghui.org) Empat puluh tiga artikel dari Fahui Tiongkok ke-21 di Minghui diterbitkan pada bulan November 2024. Praktisi Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) di Tiongkok berbagi pengalaman dalam meningkatkan diri diberbagai keadaan.

Banyak praktisi Jepang berbicara tentang betapa artikel tersebut sangat menyentuh hati mereka. Mereka melihat bahwa praktisi di Tiongkok memahami makna mendalam dari Fa dan mencari ke dalam untuk meningkatkan diri meskipun dalam keadaan sulit. Beberapa praktisi di Jepang mengatakan bahwa mereka menyadari kekurangan saat berkultivasi di lingkungan yang relatif stabil dan akan berusaha untuk lebih gigih dan memenuhi misi mereka.

Dengan Tenang Menghadapi Kesulitan

Chujie (nama samaran) menulis bahwa dia sangat terkesan dengan artikel “Perjalanan Kultivasi Saya dalam Mendapatkan Kembali Dana Pensiun.” Dihadapkan pada dilema pencabutan pensiunnya, penulis berkali-kali mengajukan petisi kepada badan administratif dan mencoba mengajukan tuntutan hukum. Ia menemui banyak kendala, seperti pengajuan banding yang gagal dan tuntutannya ditolak, namun ia tidak menyerah.

Penulis mempertahankan sikap positif dan bertahan. Dia menulis bahwa dia mampu mengatasi kesulitan karena kekuatannya berasal dari Dafa dan mempertahankan pikiran lurus. Chujie melihat ini sebagai keagungan kebajikan seorang praktisi Dafa yang penulis kembangkan dengan gigih berkultivasi dan membaca ajaran Guru. Ia mengatakan belajar dari pengalaman penulis bahwa ketika kita menghadapi kesulitan, kita tidak boleh mudah menyerah, kita harus bekerja keras, dan jalan akan selalu terbuka.

Menghadapi kesulitan, penulis tetap menjaga pikiran lurus dan tersenyum. Chujie berkata, “Ketika saya membaca artikel ini, saya bertanya pada diri sendiri, ‘Bagaimana saya menghadapi kesulitan? Apakah saya memiliki pikiran yang tenang seperti penulis tersebut?’

“Ketika saya hendak melakukan wawancara dengan seseorang untuk pekerjaan sebagai jurnalis, saya menemui kesulitan besar—layanan kereta api dihentikan. Ketika saya memancarkan pikiran lurus, itu dimaksudkan agar 'wawancara akan berhasil apa pun yang terjadi' dan bukannya 'Saya harus tiba tepat waktu.' Saya meminta Guru agar wawancara berhasil dan memancarkan pikiran lurus kepada asisten wawancara. Ketika artikel itu diterbitkan, itu akan menjadi berita utama di situs web. Ini adalah hasil upaya bersama dari semua pihak yang berpartisipasi dalam laporan ini.”

“Apakah saya dapat menghadapi kesulitan dengan tenang” adalah apa yang dikatakan Chujie yang dia pelajari dari membaca artikel tersebut.

Bekerja Sama Membentuk Satu Tubuh

Ishibashi mengatakan bahwa setelah membaca artikel ““Memasak” untuk Semua Makhluk dan Praktisi,” dia sangat tersentuh oleh belas kasih dan dedikasi penulis kepada makhluk hidup dan rekan-rekan praktisi, serta misinya sebagai seorang praktisi.

Penulis diminta menjadi koordinator beberapa bulan setelah dia mulai berlatih. Meskipun menurutnya itu sulit, dia setuju. Dia keluar untuk meningkatkan kesadaran tentang Dafa meskipun ada risiko penganiayaan dan bekerja sama dalam situasi Pelurusan Fa tanpa mengeluh.

Dia mengorganisir kelompok belajar Fa, mendirikan tempat percetakan materi informasi, belajar bagaimana memproduksi berbagai materi, dan mulai memproduksi Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis ketika penganiayaan sedang parahnya. Ketika praktisi lain takut untuk memposting materi, dia membagikannya. Penulis bermimpi bahwa dia sedang menjual roti kukus ketika sekelompok orang datang ke tokonya untuk membeli makanan dan kemudian pergi. Penulis tahu bahwa Guru sedang menyemangatinya dan bahwa materi informasinya adalah untuk menyelamatkan makhluk hidup, jadi penulis, “memasak untuk semua makhluk dan praktisi.”

Ishibashi berkata, “Ketika saya membandingkan kondisi kultivasi saya dengan praktisi ini, saya melihat perbedaan besar. Meskipun saya belajar Fa setiap hari, rasa urgensi dan misi saya untuk menyelamatkan orang terbatas pada proyek yang saya ikuti.

“Saya berada dalam lingkungan yang relatif santai di luar Tiongkok, namun saya merasa tidak bisa mengklarifikasi fakta kepada orang-orang Tiongkok yang saya temui. Ketika saya membagikan materi dan mengumpulkan tanda tangan di tempat-tempat indah, saya bahkan menghindari turis Tiongkok. Saya masih egois dan takut. Faktanya, saya memutuskan untuk tidak mengirimkan artikel tentang refleksi saya terhadap Fahui Tiongkok seperti yang saya lakukan di masa lalu. Namun ketika saya memikirkan penulis artikel ini, kesenjangannya terlihat jelas. Saya menyadari bahwa kerja sama berarti membentuk satu tubuh dan melenyapkan ego untuk meningkatkan kultivasi. Setiap situasi adalah kesempatan berkultivasi.”

Ishibashi mengakhiri dengan mengatakan, “Terima kasih, rekan-rekan praktisi, atas bantuan dan pengingat anda selama ini. Kultivasi adalah hal yang serius, dan penyelamatan manusia adalah hal yang mendesak. Saya akan terus mengkoreksi diri dalam Dafa, memenuhi persyaratan Guru, memenuhi kewajiban saya kepada makhluk hidup dan rekan-rekan praktisi, dan kembali ke jati diri saya yang asli.”

Memperlakukan Keluarga dengan Penuh Belas Kasih

Keluarga Qingguang tidak pernah keberatan jika dia berlatih Falun Dafa. Suami dan ibunya juga mulai berlatih karena masalah kesehatan. Kesehatan mereka mengalami perubahan yang luar biasa, dan mereka merasakan kekuatan luar biasa dari Falun Dafa.

Qingguang berkata, “Tetapi saya selalu cepat memberikan saran yang tidak perlu, yang sering kali menjadi bumerang.” Setelah membaca artikel “Kekuatan Belas Kasih,” dia menyadari bahwa, meskipun mereka adalah keluarga, dia harus ingat bahwa mereka adalah makhluk hidup yang berharga dari Guru, dan harus berkultivasi ke tingkat belas kasih yang lebih tinggi.

Sejak kecil, penulis lebih suka menyendiri dan merasa ini adalah wujud bebas emosi. Namun, sebagai seorang praktisi di masa Pelurusan Fa, penulis menyadari bahwa ini adalah manifestasi dari keegoisan—dia menjadi perhatian dan mengultivasi belas kasih.

Ketika ada masalah dengan praktisi lain, penulis segera menyadari bahwa itu bukanlah jati diri praktisi tersebut, namun merupakan manifestasi dari keterikatan mereka yang belum disingkirkan.

Qingguang berkata, “Saya sangat terinspirasi oleh artikel ini. Praktisi terkadang mempunyai perbedaan pendapat, dan kita bahkan mungkin bertengkar seperti manusia biasa, namun jika kita menganggap pertengkaran itu sebagai ‘perwujudan keterikatan,’ kita dapat menghadapinya dengan pikiran lurus.

“Penulis menulis, ‘Jalur kultivasi kita tidak lagi bersifat pribadi karena jalur kita melibatkan kelangsungan hidup makhluk hidup yang tak terhitung jumlahnya. Semakin jauh kemajuan kita dalam jalur kultivasi, semakin berat tanggung jawab kita. Kita harus tegas dan mengultivasi diri dengan baik untuk membantu Guru dalam meluruskan Fa dan memenuhi misi seumur hidup kita.’”

Setelah dia membaca ini, Qingguang memahami bahwa kita membutuhkan belas kasih untuk menyelamatkan makhluk hidup dan dia perlu memikirkan kembali apakah kata-kata dan perbuatannya adalah belas kasih atau berdasarkan emosi manusia biasa.

Refleksi Setelah Membaca Artikel “Kanker Hati Stadium Akhir Awal Mula Perjalanan Menakjubkan Saya dalam Kultivasi Falun Dafa”

Tanimoto telah berlatih Falun Dafa selama lebih dari 20 tahun. Dia bangun pukul 5:30 pagi setiap hari dan bermeditasi selama satu jam. Setelah melakukan latihan berdiri selama satu setengah jam, dia berangkat kerja. Di malam hari, dia belajar Fa dan berpartisipasi dalam proyek untuk memperkenalkan Dafa.

Dia berkata, “Penulis artikel ‘Kanker Hati Stadium Akhir Awal Mula Perjalanan Menakjubkan Saya dalam Kultivasi Falun Dafa’ menderita sirosis hati dan asites (penumpukan cairan di perut) yang berubah menjadi kanker hati, yang tidak dapat disembuhkan. Setelah dia mengenal Falun Dafa, dia memahami arti hidup yang sebenarnya dan berusaha menjadi orang yang lebih baik—dia telah berlatih Falun Dafa selama 26 tahun.

“Untuk menghindari penangkapan secara ilegal, para praktisi di Tiongkok, termasuk penulis, sering kali menjalani kehidupan sebagai pengungsi. Penulis terkadang bermalam di alam liar. Saat cuaca dingin, dia bersembunyi di rumah kaca tempat para petani bercocok tanam untuk menghangatkan diri sebentar dan harus berangkat sebelum fajar. Bahkan ketika dia diintimidasi saat bekerja di lokasi konstruksi di mana dia tidak terbiasa dengan berbagai hal, dia tetap bekerja dengan rajin. Ketika penulis ditahan secara ilegal, belajar Fa dan melakukan latihan menjadi lebih sulit, sehingga beberapa praktisi yang bisa melafalkan Zhuan Falun menuliskan apa yang mereka ingat. Kemudian mereka semua menambahkan dan merevisinya, sehingga buku berharga Zhuan Falun ini selesai secara keseluruhan. Itu sungguh menakjubkan! Sebaliknya, kami di Jepang tidak perlu khawatir akan ditangkap dan dapat berlatih dengan bebas. Saya sangat tersentuh dengan artikel ini. Hal ini menginspirasi saya untuk mengabdikan diri sepenuh hati untuk membuktikan kebenaran Dafa.”