Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Merasakan Belas Kasih Sejati dari Membaca Karya-karya untuk Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia

14 Juni 2024 |   Oleh Li Jia, koresponden Minghui di Taiwan

(Minghui.org)  Hari Falun Dafa Sedunia dirayakan pada tanggal 13 Mei 2024 setiap tahun. Ini juga merupakan hari ulang tahun pencipta Dafa, Guru Li Hongzhi. Pada bulan Mei, Minghui.org menerbitkan serangkaian laporan, ucapan selamat, artikel berbagi pengalaman, dan proklamasi dari seluruh dunia untuk merayakan hari istimewa itu. 

Rachael Chan tinggal di Taiwan dan bekerja di industri perbankan. Dia mengatakan terkesan setelah membaca proklamasi dari seluruh dunia. “Kongres AS mengibarkan Bendera Nasional AS pada tanggal 13 Mei untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia dan memberikan penghormatan kepada Guru Li. Hal ini membuat saya merasa bahwa terang akan menang dalam pertempuran melawan kegelapan. Partai Komunis Tiongkok (PKT) memfitnah dan menjelek-jelekkan Falun Dafa, sementara pemerintah AS memberikan penghormatan tertinggi kepada pencipta Falun Dafa,” katanya. 

“Dalam pernyataan yang dikirim oleh Gubernur Maryland, dia mengatakan bahwa praktisi menunjukkan tingkat kejujuran dan kemampuan yang tinggi, serta mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari masyarakat. Dia juga mengatakan bahwa prinsip-prinsip Falun Dafa Sejati, Baik, Sabar menginspirasi orang-orang, dan membuat mereka kagum. Ini menjadi pengingat bagi saya bahwa, sebagai seorang praktisi, saya harus menjaga standar tinggi setiap saat. Saya harus memenuhi harapan seorang praktisi Falun Dafa dan memenuhi misi saya untuk memberi tahu semua orang di sekitar saya apa yang terjadi pada praktisi di Tiongkok di dalam penganiayaan.” 

Hal lain yang Rachael perhatikan dari membaca artikel-artikel Falun Dafa Sedunia adalah bahwa para praktisinya berasal dari semua kelompok umur dan lapisan masyarakat. “Ada yang mantan gangster, ada yang pelajar, ada yang pemilik bisnis. Semua orang bisa berlatih Falun Dafa,” katanya. 

Rachael mengatakan dia terharu setelah membaca “Compassion Can Melt Ice.” “Praktisi berusia 70an tahun dianiaya dan disiksa di penjara. Dia mampu melepaskan dendamnya terhadap para tahanan yang menyiksanya. Dia membantu salah satu dari mereka membersihkan, dan menyediakan makanan untuk yang lain. Saya rasa saya tidak bisa melakukan itu jika saya jadi dia,” katanya. 

Di tempat kerja, Rachael mengatakan bahwa dirinya sering disalahpahami, dikucilkan, dan dirundung oleh orang lain. “Saya selalu memilih untuk menoleransinya secara diam-diam, dan tidak melawan. Namun saya tidak bisa memperlakukan rekan kerja saya dengan belas kasih. Kebanyakan saya berbicara dengan mereka tentang pekerjaan karena terpaksa. Keengganan itu datang karena saya egois dan berusaha melindungi diri saya sendiri.” 

Dari artikel “Saya Akhirnya Menemukan Salah Satu Keterikatan Mendasar” Rachael melihat satu lagi tingkatan belas kasih. “Artikel ini menyebutkan bahwa menginginkan orang lain menyukai anda dan tidak memberi tahu mereka tentang hal-hal baik yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan moral mereka sama saja dengan menyakiti orang lain. Kita gagal membangkitkan kebaikan dan sifat Buddha dalam diri mereka. Saya juga menyadari bahwa menerima penindasan tidak membuat saya menjadi orang yang baik hati. Saya mempunyai kewajiban untuk dengan baik hati mengingatkan mereka agar tidak melakukan perbuatan buruk, meskipun mereka tidak memahami atau mengkritik saya, yang mana saya sangat takut. Saya harus tetap berbicara dengan mereka tanpa rasa dendam. Bagaimana mereka memilih untuk berperilaku adalah pilihan mereka.”

Rachael mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Guru Li dan Falun Dafa. “Tanpa Falun Dafa, saya akan tersesat di dunia ini dan mengikuti arus. Pada hari istimewa ini, saya berharap lebih banyak orang dapat mempelajari latihan ini, dan saya berharap mereka segera mengetahui kejahatan yang dilakukan PKT dalam menganiaya Falun Dafa.” 

(Artikel terpilih dalam perayaan Hari Falun Dafa Sedunia di Minghui.org)