(Minghui.org) Sebanyak 447 kasus warga Tiongkok yang taat hukum dihukum karena keyakinan mereka pada Falun Gong dilaporkan pada paruh pertama tahun 2024.
Kasus-kasus baru yang dikonfirmasi mencakup 1 kasus yang masing-masing terjadi pada 2017 dan 2019, 5 kasus pada 2020, 4 kasus pada 2021, 18 kasus pada 2022, 159 kasus pada 2023, 218 kasus pada 2024, dan 41 kasus dengan hukuman yang tidak diketahui. Keterlambatan dalam pelaporan disebabkan oleh sensor informasi ketat yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang bertujuan untuk merahasiakan penganiayaan terhadap Falun Gong untuk menghindari pengawasan internasional.
Kasus Hukuman di Seluruh Tiongkok
Tiongkok memiliki 21 provinsi, 4 kotamadya yang dikendalikan secara terpusat (Beijing, Tianjin, Shanghai, dan Chongqing), dan 5 daerah otonom (Guangxi, Mongolia Dalam, Tibet, Xinjiang, dan Ningxia). Kecuali Shanghai, Tibet, Guangxi, dan Xinjiang, 26 yurisdiksi lainnya melaporkan kasus hukuman. Provinsi Shandong berada di puncak daftar dengan 78 kasus hukuman, diikuti oleh 65 kasus di Liaoning dan 50 kasus di Jilin. Sembilan yurisdiksi lain juga melaporkan kasus dua digit, dan 14 yurisdiksi lainnya melaporkan kasus satu digit.
Pengadilan Kabupaten Wulian di Kota Rizhao, Provinsi Shandong, menjatuhkan hukuman penjara pada 21 praktisi dalam satu hari, menuduh mereka “menggunakan organisasi sesat untuk melemahkan penegakan hukum,” sebuah dalih standar yang digunakan oleh rezim komunis untuk menjebak dan memenjarakan praktisi Falun Gong.
Pengadilan lain di Kabupaten Changtu, Provinsi Liaoning menghukum sembilan penduduk setempat karena membagikan materi Falun Gong pada 25 Maret 2024. Hanya tiga anggota keluarga dari setiap praktisi yang diizinkan menghadiri sesi tersebut.
Beberapa hukuman kelompok juga dilaporkan, termasuk pengadilan di Kota Shiyan, Provinsi Hubei dan pengadilan lain di Kota Laizhou, Provinsi Shandong yang masing-masing menjatuhkan hukuman penjara kepada tujuh praktisi.
Hukuman Berat Hingga Sebelas Tahun
Kejaksaan Agung Tiongkok mengumumkan pada Februari 2024 bahwa dalam beberapa tahun terakhir, 85% pelaku kejahatan mendapat hukuman tiga tahun penjara atau kurang, dibandingkan dengan 55% pada 1999. Namun dari 447 kasus hukuman terhadap praktisi Falun Gong yang dilaporkan pada paruh pertama tahun 2024, jangka waktunya berkisar antara empat bulan hingga sebelas tahun, dengan 224 (50,1%) menerima tiga tahun atau lebih. Hal ini menandakan kriteria hukuman yang lebih ketat bagi praktisi Falun Gong, di mana mereka tidak melanggar hukum dalam menjalankan hak konstitusional mereka atas kebebasan berkeyakinan.
Bagi beberapa praktisi, hukuman penjara terakhir mereka didahului dengan hukuman penjara atau kerja paksa sebelumnya, juga karena keyakinan mereka. Gao Ke, seorang pensiunan guru sekolah dasar di Provinsi Heilongjiang, dijatuhi hukuman 4,5 tahun penjara setelah penangkapannya yang ke-16 karena berlatih Falun Gong. Dia sebelumnya dijatuhi hukuman kerja paksa sebanyak enam kali. Hu Yurong, seorang warga Provinsi Sichuan berusia 54 tahun, sebelumnya menjalani dua hukuman kamp kerja paksa dan dua hukuman penjara dengan total 16 tahun, sebelum dijatuhi hukuman lagi hingga 7 tahun.
Jiang Yongqin, mantan dosen perguruan tinggi di Kota Jilin, Provinsi Jilin, mengalami pelecehan seksual oleh polisi dengan “kotak peralatan penyiksaan,” setelah penangkapannya pada 12 Juni 2022. Suaminya, yang melarikan diri ke Australia bersama kedua putri mereka selama bertahun-tahun lalu untuk menghindari penganiayaan karena berlatih Falun Gong, bekerja tanpa kenal lelah di luar negeri untuk mencari keadilan baginya. Dia sangat terpukul mendengar hukuman lima tahun penjara yang dijatuhkan oleh Pengadilan Distrik Changyi pada 24 Januari 2024.
Jiang Yongqin
Banyak praktisi yang dihukum karena meningkatkan kesadaran mengenai penganiayaan Falun Gong. Beberapa bahkan menjadi sasaran hanya karena memesan kue yang bertuliskan pesan terkait Falun Gong atau memasang dekorasi tahun baru di jendelanya.
Lai Dongping, seorang pensiunan pekerja medis berusia 66 tahun di Kota Fuzhou, Provinsi Fujian, dijatuhi hukuman empat tahun karena memberikan amulet dengan tulisan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.”
Song Yunling, seorang warga Tianjin, ditangkap pada 13 Mei 2022, Hari Falun Dafa Sedunia yang ke-23. Dia telah memesan kue sehari sebelumnya dan meminta toko roti menuliskan “Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia 13 Mei” di kuenya. Seseorang melaporkannya ke polisi, sehingga dia ditangkap dan dijatuhi hukuman. Suami, ibu mertua, dan saudara ipar laki-lakinya semuanya meninggal dunia satu per satu selama penahanannya, namun pihak berwenang menolak permintaan keluarga Song Yunling untuk menemuinya terakhir kali, apalagi mengizinkan Song Yunling mengurus pemakaman suaminya.
Zhang Juhong, seorang warga Kota Guiyang, Provinsi Guizhou, berusia 54 tahun, ditangkap pada 25 April 2022. Dia dituduh “menyebarkan Falun Gong secara terbuka” dengan menggunakan kata “fu” (福, atau keberuntungan) di jendelanya untuk merayakan Tahun Baru Tiongkok. Dia dijatuhi hukuman 7,5 tahun pada Februari 2024.
Mengingat alat pengawasan canggih yang dikembangkan oleh rezim komunis, para praktisi juga menghadapi bahaya yang lebih besar jika meningkatkan kesadaran mengenai penganiayaan. Ketika polisi menggeledah rumah Zhao Xiuli di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning pada 17 Oktober 2022, mereka secara khusus mencari pakaian dan sepatu yang terlihat dia kenakan saat membagikan materi Falun Gong, sebagaimana terekam oleh kamera pengintai. Polisi berbohong kepada suami Zhao, mengatakan bahwa mereka akan membebaskannya dalam beberapa hari, namun memindahkannya ke penahanan setempat pada 31 Oktober 2022, ketika dia menyelesaikan penahanan semula selama 14 hari. Zhao, seorang penjahit berusia 57 tahun, dijatuhi hukuman 4,5 tahun penjara.
Duan Zhisheng, seorang pekerja pabrik di Kota Botou, Provinsi Hebei, ditangkap di tempat kerjanya pada 3 Juli 2023. Polisi mengatakan mereka menangkapnya karena dia memposting informasi tentang Falun Gong di WeChat menggunakan ponselnya. Pengadilan setempat mengadakan sidang rahasia atas kasusnya dan menjatuhkan hukuman 16 bulan di Penjara Tangshan tanpa memberi tahu keluarganya.
95 Praktisi Berusia 70 Tahun Ke Atas Dihukum
Di antara 232 praktisi yang usianya diketahui pada saat dijatuhi hukuman, usianya berkisar antara 37 dan 94 tahun, dengan usia rata-rata adalah 68 tahun. Hu Biao, seorang pensiunan pejabat kesehatan berusia 78 tahun di Kabupaten Gulin, Provinsi Sichuan, divonis sembilan tahun penjara. Di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, tiga praktisi lanjut usia dihukum: Yu Guichun, 72 tahun, dijatuhi hukuman delapan tahun; Li Yongmei, 79 tahun, dijatuhi hukuman lima tahun, dan Zhang Yujin, 79 tahun, pensiunan profesor di Universitas Shenyang Ligong, dijatuhi hukuman empat setengah tahun.
Chen Deguang, pria berusia 78 tahun, warga Kota Lanzhou, Provinsi Gansu, dijatuhi hukuman tiga tahun delapan bulan pada awal April 2024. Ini bukan pertama kalinya Chen, seorang pensiunan dari perusahaan yang sekarang sudah tidak ada lagi, Perusahaan Konstruksi Metalurgi No. 4, menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia dan istrinya, Sheng Chunmei, juga seorang praktisi Falun Gong, berulang kali ditangkap selama bertahun-tahun. Secara khusus, keduanya dijatuhi hukuman sembilan tahun setelah penangkapan mereka pada Juli 2011. Kesehatan Sheng memburuk akibat disiksa di Penjara Wanita Provinsi Gansu. Penjara tidak membebaskannya sampai dia berada di ambang kematian. Dia meninggal pada 12 Oktober 2017, tujuh minggu setelah pembebasannya. Dia berusia 65 tahun.
Chen Deguang
Dampak terhadap Kesehatan Fisik Praktisi
Setelah ditahan, para praktisi terus menerus menghadapi kekerasan fisik dan tekanan mental karena mereka tetap teguh pada keyakinannya.
Dong Liping, dari Kota Gaizhou, Provinsi Liaoning, ditangkap pada 21 Juli 2023. Pengacaranya mengunjunginya tiga kali di pusat penahanan setempat, pada 28 Agustus, 6 September, dan 25 September 2023. Setiap kali dia berkunjung, dia mengamati kondisi Dong Liping menurun. Ketika dia diadili pada 27 Desember 2023, dia sangat lemah sehingga dia membutuhkan bantuan untuk berjalan ke atas menuju ruang sidang. Suaranya lemah dan reaksinya lambat. Terlepas dari kondisinya, dia diborgol dan dibelenggu selama persidangan. Hakim kemudian menjatuhkan hukuman satu setengah tahun penjara padanya.
Karena menulis surat kepada kepala polisi setempat yang mendesaknya untuk berhenti menganiaya Falun Gong, dan memasang materi Falun Gong, Qiang Xiaoxia, dari Kota Xianyang, Provinsi Shaanxi, ditangkap pada 27 Maret 2023. Karena penganiayaan saat dalam tahanan, sisi kirinya menjadi lumpuh dan dia tidak bisa lagi mengurus dirinya sendiri. Seorang hakim Pengadilan Distrik Qindu menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara dan denda 2.000 yuan pada 5 Juni 2024. Dia mengancam akan menambah denda jika dia mengajukan banding.
Lyu Yamin, seorang warga Chongqing berusia 78 tahun, dijatuhi hukuman enam belas bulan pada pertengahan April 2024. Anak-anaknya mengajukan permohonan untuk mengunjunginya secara langsung, tetapi ditolak oleh badan pengawas penjara, yang bersikeras bahwa selama Lyu menolak untuk “berubah” (meninggalkan Falun Gong), kunjungan keluarga tidak diperbolehkan. Anak-anaknya sekarang sangat prihatin terhadap Lyu, seorang wanita usia lanjut yang mengalami kebutaan pada mata kanannya.
Dampak pada Keluarga
Praktisi sendiri bukan satu-satunya korban penganiayaan, yang juga membawa ketakutan dan tekanan luar biasa terhadap anggota keluarga mereka.
Qin Shuhai, pria berusia 58 tahun, penduduk Kabupaten Yi, Provinsi Liaoning, ditangkap di rumahnya pada 18 Januari 2024 setelah dia dilaporkan karena membagikan materi Falun Gong beberapa bulan yang lalu di sebuah desa. Ibunya yang berusia 81 tahun, yang tinggal bersama keluarganya, gemetar ketakutan saat polisi melakukan penggerebekan. Istrinya, yang lumpuh sejak tahun 2013 setelah menderita stroke, sangat terpukul dengan penangkapannya dan menangis setiap hari. Kondisinya dengan cepat memburuk dan dia meninggal pada 13 Februari 2024, hari keempat Tahun Baru Tiongkok dan 26 hari setelah penangkapannya.
Ibu Qin berusia 81 tahun
Liu Zhiming, pria, warga Kota Kunming, Provinsi Yunnan, berusia 51 tahun, dijatuhi hukuman 3,5 tahun dan denda 10.000 yuan pada 22 April 2024. Liu bekerja sebagai pengantar surat dan sopir transportasi online dan dia harus merawat saudara perempuannya yang autis dan putranya yang berusia 9 tahun. Keluarganya mengandalkan penghasilan istrinya yang bekerja sebagai seorang babysitter. Setelah dia ditangkap pada 16 November 2023, istrinya, Cheng Yun, 39 tahun, juga ditangkap dan diinterogasi. Pernyataannya digunakan untuk melawannya tanpa sepengetahuannya. Dia juga kehilangan pekerjaan mengasuh anak karena insiden tersebut. Dia sekarang mencari pekerjaan sambil merawat putranya dan berusaha membawa adik iparnya kembali ke rumah setelah iparnya dibawa secara paksa ke rumah sakit jiwa oleh pihak berwenang.
Liu Zhiming dan putranya
Praktisi yang dijatuhi hukuman juga termasuk ibu dari dua warga AS. Kong Qingping, ibu dari Liu Zhitong, warga San Francisco, dijatuhi hukuman tujuh tahun, dan Meng Zhaohong, ibu dari Ding Yue, warga California lainnya, menerima hukuman yang tidak diketahui.
Liu Zhitong memegang foto ibunya saat rapat umum di luar Konsulat Tiongkok di San Francisco pada 3 November 2022. Papan tersebut bertuliskan, “Segera bebaskan ibu saya Kong Qingping.”
Ding Yue dan suaminya menyerukan pembebasan ibunya Meng Zhaohong.
Pelanggaran Hukum di Setiap Langkah Proses Penuntutan
Mulai dari menangkap praktisi tanpa surat perintah penggeledahan, hingga menahan mereka di luar jangka waktu yang diizinkan secara hukum, hingga mendakwa dan menghukum mereka meskipun tidak ada dasar hukum untuk penganiayaan, polisi, jaksa, dan hakim telah melanggar hukum di setiap langkah proses penuntutan dalam menghukum praktisi Falun Gong.
Hukuman Penjara Setelah 2,5 Tahun Mengungsi
Liu Duanhui, seorang penduduk berusia 69 tahun di Kabupaten Baoqing, Provinsi Heilongjiang, awalnya ditangkap pada 2 Mei 2020, karena menyebarkan materi Falun Gong. Polisi menggerebek rumahnya dan melepaskannya sebagai tahanan rumah setelah jangka waktu yang tidak diketahui. Komite jalanan setempat ditugaskan untuk menggeledah rumahnya setiap sepuluh hari sekali. Ketika putrinya menelepon polisi untuk mencoba agar kasus ibunya dibatalkan, seorang petugas mengancam Liu, “Katakan pada putrimu untuk tidak menelepon kami lagi! Jika dia melakukannya, kami akan mendobrak pintumu dan mengobrak-abrik rumahmu!”
Setelah Liu didakwa dan dijadwalkan hadir di pengadilan pada 24 Desember 2020, dia memutuskan untuk tinggal jauh dari rumah untuk menghindari penganiayaan. Setelah 2,5 tahun mengungsi, dia ditangkap lagi pada 19 Agustus 2023, dijatuhi hukuman satu tahun penjara, dan denda 5.000 yuan pada 25 Agustus 2023.
Pria Jilin Dihukum Empat Tahun setelah Penangkapan dengan Kekerasan dan Persidangan Rahasia
Keluarga Li Yuanming mengonfirmasi pada Januari 2024 bahwa dia dimasukkan ke Penjara Gongzhuling untuk menjalani hukuman empat tahun. Warga Kabupaten Nongan, Provinsi Jilin, berusia 50 tahun, ditolak kunjungan keluarganya dengan alasan dia menolak melepaskan Falun Gong.
Direktur keamanan desa dan beberapa petugas polisi pergi ke rumah Li pada 28 Februari 2023, dan berusaha mengambil air liurnya dan mengambil fotonya. Tidak jelas apakah Li mematuhinya. Setelah polisi pergi, Li bersembunyi di rumah tetangganya, namun ditangkap pada 3 Maret 2023. Menurut mereka yang menyaksikan penangkapan tersebut, petugas menendangnya hingga jatuh, menahannya di tanah menghadap ke bawah, dan memborgol tangan di belakang punggungnya. Mereka kemudian mencengkeram kaki dan menyeretnya, menyebabkan celananya hampir terlepas. Mereka menarik celananya dan terus menyeretnya—dari halaman depan tetangga ke halaman depan dan ke jalan utama di belakang rumahnya, tempat polisi memarkir mobil mereka. Polisi mengambil foto, menutupi wajahnya dengan pakaian, dan memasukkannya ke dalam mobil
Polisi menolak memberi tahu keluarga Li tentang situasinya. Keluarga akhirnya dapat memastikan pada Januari 2024 bahwa dia dijatuhi hukuman dan dipindahkan dari Pusat Penahanan Nongan ke Penjara Gongzhuling. Namun mereka masih belum tahu apa pun tentang dakwaan, persidangan, atau hukuman.
Istri Dipaksa Menandatangani Kertas Kosong Sebagai “Pengakuan” Melawan Suaminya
Lyu Qing, seorang karyawan Pabrik Minyak Kedua Perusahaan Petrokimia Fushun di Kota Fushun, Provinsi Liaoning, berusia 52 tahun, dijatuhi hukuman empat setengah tahun dan denda 18.000 yuan beberapa minggu setelah dia diadili pada 16 Mei 2024.
Saat Lyu ditahan, polisi memanggil istrinya ke kantor polisi. Awalnya dia menolak, namun mengalah setelah polisi mengancam akan memasukkannya sebagai “tersangka” jika dia menolak menjadi “saksi penuntut.” Di kantor polisi, polisi memerintahkan dia untuk menandatangani dan mengambil sidik jari pada empat lembar kertas kosong. Di bawah tekanan, dia menurutinya.
Sebelum sidang pengadilan Lyu pada 16 Mei, istrinya menyampaikan kesaksian tertulis yang menentang polisi, namun tidak mendapat tanggapan. Selama persidangan, dia terkejut mendengar bahwa polisi “mencatat” sepanjang lebih dari dua halaman “pengakuan” yang dia buat “melawan” suaminya selama interogasi.
Secara hukum, putusan harus mencakup pernyataan yang dibuat oleh pihak penuntut dan pembela. Namun, putusan terhadap Lyu tidak menyebutkan kesaksian istrinya terhadap polisi karena memaksanya menandatangani kertas kosong.
Wanita Dihukum Dua Tahun Penjara dengan Pernyataan Saksi Palsu
Li Guilin, seorang warga Kota Yangquan, Provinsi Shanxi, ditangkap di rumahnya pada 19 Oktober 2023. Ketika dia hadir di Pengadilan Kabupaten Pingding pada 27 Maret 2024, jaksa mengklaim bahwa ponselnya menyimpan catatan pengirimannya. Video dan artikel Falun Gong yang ditulis oleh pencipta Falun Gong kepada tujuh orang, termasuk putrinya, seorang pekerja komunitas, dan lima orang lainnya yang tidak diketahui identitasnya. Namun kecuali putri Li dan pekerja komunitas, semua “saksi” lainnya mengatakan mereka tidak ingat Li membagikan video tersebut kepada mereka. “Jika mereka tidak bisa memastikan dia melakukan ini [mengirim video], bagaimana mereka bisa dihitung sebagai saksi dalam kasus tersebut?” Pengacara Li menanyai jaksa.
Hakim tidak mengumumkan putusannya pada akhir sidang, namun menjatuhkan hukuman dua tahun penjara pada Li beberapa minggu kemudian.
Hakim Tiongkok: “Anda tidak diperbolehkan menyewa pengacara atau mengajukan banding. Itu akan membuang-buang uang!”
Setelah dua sidang pengadilan rahasia, seorang warga Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi, dijatuhi hukuman tiga tahun dua bulan penjara karena keyakinannya pada Falun Gong. Keluarga Zhou Qunhui tidak mengetahui apa pun tentang proses penuntutannya. Hakim tidak mengizinkan mereka menyewa pengacara. Dia juga tidak diberikan salinan dakwaannya.
Zhou, 67 tahun, ditangkap di rumahnya pada sore hari 15 Maret 2023. Polisi menyatakan bahwa seseorang melaporkan dia karena mencetak materi informasi tentang Falun Gong di rumah. Printer, komputer laptop, buku-buku Falun Gong, dan kumpulan artikel berbagi pengalaman yang ditulis oleh praktisi Falun Gong lainnya disita. Seorang petugas polisi berkata saat penggerebekan, “Ini pertama kalinya saya melakukan ini. Saya belajar selama bekerja.” Yang lain berkata, “Kami tahu Falun Gong baik, tetapi anda tidak diperbolehkan berlatih.”
Setelah polisi membawa Zhou ke pusat penahanan setempat, mereka tidak memberikan kabar terkini kepada keluarga tentang kasusnya. Keluarganya mengetahui pada Oktober 2023 bahwa dia telah didakwa dan kasusnya dikirim ke Pengadilan Distrik Xihu. Mereka pergi ke pengadilan untuk menanyakan situasinya, diberitahu bahwa hakim Zhang Yujuan telah mengadakan dua sidang kasusnya. Mereka bertanya kepada Zhang tentang hukuman penjara Zhou dan dia menjawab, “Putusan ada di dalam laci. Hukumannya antara satu hingga tiga tahun, anda tidak diperbolehkan menyewa pengacara atau mengajukan banding. Itu tidak ada gunanya dan membuang-buang uang.”
Hakim Zhang mengumumkan pada 9 Desember 2023, untuk menghukum Zhou dengan hukuman penjara tiga tahun dua bulan. Keluarganya masih belum diberitahu tentang sidang hukuman tersebut. Mereka baru mengetahuinya ketika pergi ke pengadilan untuk menanyakan kasus tersebut.
Keluarga juga mengetahui bahwa sidang hukuman diadakan secara virtual, meskipun tidak ada pembatasan pandemi pada saat itu. Zhou kemudian memberi tahu keluarganya bahwa kualitas audionya sangat buruk, dan dia tidak dapat mendengar apa pun yang dikatakan hakim selama persidangan. Sejauh ini, dia belum diberikan salinan dakwaannya dan masih belum mengetahui dakwaan apa yang diajukan terhadapnya atau dasar hukumannya.
Pengadilan Berbohong Tentang Hukuman Penjara dan Menipu Keluarga Agar Memecat Pengacara Banding
Dong Xiurong dan setidaknya 30 warga Beijing lainnya ditangkap pada Juli 2022, empat bulan sebelum Kongres Partai ke-20 diadakan pada 16-22 Oktober. Dong dan tiga praktisi lainnya yang ditangkap, termasuk Liu Yuhong, Liu Xing, dan Jin Shuying, penangkapan mereka disetujui sekitar tanggal 2 September 2022. Pengadilan Distrik Daxing memberi tahu keluarga mereka sekitar bulan April 2023 bahwa mereka dijatuhi hukuman ke penjara: Liu Yuhong dijatuhi hukuman dua tahun, Liu Xing dijatuhi hukuman satu tahun sembilan bulan, Dong dijatuhi hukuman satu tahun empat bulan, dan Jin dijatuhi hukuman satu tahun.
Keluarga praktisi menyewa pengacara banding untuk mereka, namun pengadilan menipu mereka untuk memecat pengacara tersebut, dengan mengklaim bahwa praktisi akan segera dibebaskan karena hukuman “ringan” yang mereka terima. Keluarga kemudian memecat pengacara tersebut.
Keluarga Jin menyadari ada yang tidak beres pada Juli 2023 ketika dia tidak dibebaskan sesuai jadwal. Mereka kemudian mengetahui sekitar bulan Desember 2023 bahwa pengadilan telah berbohong tentang hukuman penjara yang diberikan kepadanya dan tiga praktisi lainnya. Jin, Liu Yuhong, dan Liu Xing semuanya dijatuhi hukuman empat setengah tahun dan denda 5.000 yuan, sedangkan Dong dijatuhi hukuman empat tahun dan denda 4.000 yuan.
Unduh Data Penganiayaan:
Daftar PDF praktisi yang dilaporkan dijatuhi hukuman pada paruh pertama tahun 2024
Artikel Terkait:
Dilaporkan pada Mei 2024: 71 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya
Dilaporkan pada April 2024: 84 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya
Dilaporkan pada bulan Maret 2024: 73 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya
Dilaporkan pada bulan Februari 2024: 56 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya
Dilaporkan pada bulan Januari 2024: 122 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya