Keindahan Dafa Bersinar Di Dunia Manusia
Oleh praktisi Falun Dafa dari Kota Linqi, Provinsi Shandong

Saksi Di Lapangan Tiananmen

(Minghui.org) Pada tanggal 14 Mei 2002, praktisi Falun Dafa Pan Jing dan Ma Na (keduanya perempuan dari Provinsi Shandong) pergi ke Beijing untuk membuktikan kebenaran Fa, agar orang-orang mengetahui fakta kebenaran. Mereka menumpang bus menuju ke Lapangan Tiananmen, dan setelah upacara menaikkan bendera selesai, masing-masing dari mereka membentangkan spanduk berbunyi, "Sejati, Baik, Sabar" dan "Berbuat Baik Akan Mendapat Pahala, Berbuat Jahat Akan Menerima Ganjaran.” Pada waktu yang sama, mereka meneriakkan: "Falun Dafa baik! Falun Dafa adalah Fa yang lurus!" Beberapa petugas polisi datang menghampiri, mendorong praktisi Ma ke lantai, memasukkannya ke dalam mobil polisi, dan merampas spanduk mereka. Petugas membawa kedua wanita itu ke Pos Polisi Tiananmen dan memasukkan mereka ke dalam sel tahanan. Di dalam sel yang lain ada seorang wisatawan tanpa identitas, yang juga ditangkap di Lapangan Tiananmen. Belakangan petugas menangkap lebih banyak lagi praktisi. Sebagian dari mereka ada yang telah lanjut usia, beberapa perempuan, dan beberapa anak-anak. Mereka menjelaskan fakta kebenaran kepada petugas di pos polisi dan menerangkan bahwa Falun Dafa tidak bersalah dan "berbuat baik akan mendapat pahala, berbuat jahat akan menerima ganjaran karma.” Menganiaya orang-orang baik adalah suatu perbuatan mengerikan, sehingga para praktisi melakukan mogok makan untuk memprotes perlakuan petugas.

Falun Dafa Memperlihatkan Kekuatan-Nya Yang Agung
 
Tiga hari kemudian, selusin polisi memindahkan praktisi Pan ke tahanan Pos Polisi Tiantanghe. Seorang polisi wanita menemukan 160 Yuan pada praktisi Pan dan menyitanya bersama dengan tasnya.
 
Usaha keras petugas polisi sia-sia, mereka masih juga tidak dapat menemukan apa pun dari praktisi Pan. Ketika mereka menyalakan TV, televisi sedang menayangkan suatu program berjudul "Kemarin, Hari ini dan Besok." Seorang anak laki-laki berkata kepada praktisi Pan, "Kemarin anda berada di Pos Polisi Tiananmen, hari ini anda berada di Pos Polisi Tiantanghe, besok Guru anda akan membantu anda untuk keluar." Nyonya Pan berpikir di dalam hati, "Bagus, maka saya akan keluar besok."
 
Pada tengah malam, ketika sedang pertukaran jam jaga, kepala pos polisi mengunci semua pintu dan berkata, "Kita perlu berhati-hati jika dia lepas dengan bantuan Gurunya." Kemudian mereka memborgol Pan pada pipa pemanas. Dia dengan tenang melafal Lunyu dan selalu memancarkan pikiran lurus. Sekitar jam 5 pagi-pagi, beberapa petugas polisi di sekitarnya semuanya terlelap tidur. Tiba-tiba, borgolnya terbuka dengan sendirinya. Nyonya Pan berpikir, "Guru sedang membantu saya untuk keluar dari sini." Dia berdiri. Melihat tidak ada reaksi dari polisi, dia keluar dan mengambil spanduk "Falun Dafa baik" yang tergeletak di meja dan foto-foto dirinya yang diambil oleh polisi. Dia memutar tombol pintu, dan pintu terbuka. Kemudian dia berjalan ke arah pintu masuk. Dia lihat kunci metal besar menggantung di sana, tetapi pintu tidaklah benar-benar terkunci. Praktisi Pan mengambil kunci dan mendorong pintu terbuka. Kemudian dia berpaling dan menggantung spanduk "Falun Dafa baik" di atas pintu gerbang besi.

Hati Yang Belas Kasih Menjalin Hubungan Takdir Yang Belas Kasih

Nyonya Pan mengikuti jalan di depannya, dan setelah berjalan sebentar, dia berhenti dekat Pos Polisi Tiantanghe lagi. Dia tidak makan atau minum apa pun selama empat hari terakhir, dan dia merasa tidak bisa berdiri lagi. Memutuskan untuk meminta makanan, dia menemukan satu rumah di mana seorang pria tua yang baik hati memberinya beberapa kue dan air panas. Setelah Nyonya Pan menyelesaikan santapan, dia mendengar bahwa isteri pria tua itu menderita stroke. Praktisi Pan segera berkata kepada mereka tentang manfaat-manfaat kesehatan dari Falun Dafa. Pria tua tadi berkata bahwa itu sangat baik, ia menginginkan satu salinan buku Zhuan Falun untuk dibaca oleh isterinya, dan isterinya juga menyetujui.
 
Setelah Pan meninggalkan keluarga yang baik ini, dia melanjutkan perjalanan dan sampai pada suatu hutan kecil. Karena dia tidak pernah tidur selama beberapa hari, dia segera terlelap setelah dia berbaring di tanah. Dia merasa bahwa seluruh badannya sangat ringan, sehingga dia mendapat istirahat yang baik. Ketika hari menjadi gelap, dia merasa lelah dan lapar. Dia tiba di sebuah rumah dimana ada seorang perempuan berusia di atas 70 tahun yang sedang berdiri di muka rumahnya. Dia menyalami perempuan tua itu dan menceritakan kepadanya bahwa dompetnya telah dicuri, maka dia ingin meminta beberapa makanan. Perempuan tua itu dengan senang hati membawanya ke dalam rumah dan memberinya beberapa roti kismis serta air panas.

Putri perempuan tua adalah pemilik rumah itu. Dia telah berusia 40 tahun dan telah mengalami tiga kali operasi. Dia terbaring sakit selama dua setengah tahun terakhir. Cucu perempuannya, berusia sekitar 14 atau 15 tahun, seorang gadis yang manis, membawakan makanan dan air untuk praktisi Pan. Gadis itu memanggil Pan "kakak" berulang kali. Menantu perempuan tua telah pergi merantau untuk bekerja selama beberapa tahun terakhir, sementara perempuan tua menjaga putrinya yang sedang sakit.
 
Hari mulai gelap. praktisi Pan tidak mempunyai uang lagi, tetapi tetap tidak mudah baginya untuk bertanya kepada perempuan tua itu apakah dia bisa menginap di rumahnya untuk semalam. Perempuan tua itu menganggukkan kepalanya terlebih dahulu sebelum dia menoleh ke arah putrinya, yang berkata, "Silakan menginap di rumah kami. Kondisi dari tempat kami miskin, tetapi tidak aman di luar." Gadis muda itu juga sangat senang.
 
Sesudah makan malam, mereka berempat duduk bersama untuk bercakap-cakap. Wanita yang berusia 40-an yang tidak pernah duduk selama lebih dari dua setengah tahun, tiba-tiba ingin duduk. Dengan dipegangi oleh putrinya, dia secara berangsur-angsur duduk! Seluruh keluarga amat terkejut dan merasa bahagia. Tidak lama kemudian dia ingin bangun dan berjalan-jalan, maka putrinya membantunya untuk berdiri dari tempat tidur. Setelah kejadian mengagumkan ini, wanita itu sedikit berpikir dan berkata, "Ini sungguh-sungguh suatu jodoh pertemuan! Kamu pasti bukan orang biasa." Praktisi Pan berkata, "Kebaikan anda telah ditukar dengan masa depan yang baik."
 
Pagi berikutnya, perempuan tua itu bangun untuk mempersiapkan sarapan pagi. Setelah praktisi Pan sarapan pagi, masing-masing dari mereka mengucapkan terima kasih, dan Pan hendak pergi, putri wanita tua itu mengeluarkan beberapa puluh Yuan dan meminta ibunya untuk memberikannya pada Pan. Dia berkata, "Hanya ini uang yang kami punya. Tidak akan cukup untuk biaya perjalanan anda ke Provinsi Shandong, tetapi silakan ambil ini." Pan sangat tersentuh. Dia hanya menerima tiga Yuan dari wanita tua itu, dan berkata, "Ini cukup untuk menelepon."
 
Perempuan tua itu pergi mencari seseorang yang bisa membantu menemukan bus untuk pergi ke Provinsi Shandong, ketika tetangganya mengatakan bahwa bus yang akan ke Shandong akan melewati pintu gerbang rumahnya. Ada satu bus berangkat pagi-pagi dan satu bus di sore hari. Anda tunggu saja di depan pintu rumahnya. Sehingga mereka pulang ke rumah untuk menantikan bus itu. Gadis kecil membawa tas plastik berisi satu botol air di dalamnya dan mengatakan kepada praktisi Pan untuk menerimanya.
 
Putri perempuan tua berjalan dan berdiri di depan pintu rumahnya dengan air mata berlinang melepas kepergian praktisi Pan. Dia berkata kepada Pan agar meneleponnya setelah dia tiba di rumah untuk meyakinkan segalanya berjalan baik. Dengan perasaan yang sama, praktisi Pan mengucapkan selamat tinggal. Setelah menanti beberapa jam di jalan, akhirnya bus tua yang akan ke Provinsi Shandong tiba. Nyonya Pan berkata kepada supir, "Dompet saya dicuri. Dapatkah saya membayarnya setelah saya tiba?" Supir itu menolak dan tidak mengijinkannya untuk naik bus itu. Pada siang hari, wanita tua mengajak praktisi Pan kembali ke rumah mereka, dan setelah mereka makan siang, mereka kembali untuk menantikan bus yang lain. Tidak lama sebuah bus mewah yang akan pergi ke Provinsi Shandong lewat, dan setelah praktisi Pan mendiskusikan situasinya, supir setuju membawanya.
 
Kali ini putri perempuan tua itu mengantarnya hingga ke pintu masuk. Sambil memegang tongkatnya, dia berkata, "Pastikan anda datang lagi ke rumah saya untuk berkunjung!" Perempuan tua dan anaknya tidak ingin Pan pergi. Praktisi Pan berkata dengan air mata berlinang, "Pasti kita akan bertemu lagi!"
 
Dua hari setelah praktisi Pan tiba di rumah, dia menelepon mereka untuk mengucapkan terima kasih dan kemudian mengirimkan materi-materi klarifikasi fakta dan buku-buku Dafa. Sejak itu seluruh anggota keluarga baik itu mulai berlatih Falun Dafa.
 
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2007/3/14/150760.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/3/31/84077.html