Katherine Combes dari Epoch Times

Oleh Cindy Lee berlatih meditasi Falun Gong di Pantai Negara Bagian Santa Monica, CA.
Tim riset Madison--Universitas dari Wisconsin telah menemukan bahwa meditasi, telah lama dipromosikan sebagai sebuah teknik untuk mengurangi kelelahan dan stress, dapat menghasilkan efek biologi penting yang dapat meningkatkan kegembiraan seseorang.
[Foto : David McNew/Newsmakers]

Tim riset dari Madison-sebuah Universitas Wisconsin telah menemukan, untuk pertama kalinya, bahwa sebuah program pendek dalam “Meditasi Sadar” menghasilkan perubahan positif jangka panjang pada otak maupun fungsi sistem kekebalan tubuh. Penemuan tersebut menemukan bahwa meditasi, yang telah lama dipromosikan sebagai sebuah tehnik untuk mengurangi kelelahan dan stress, mungkin menghasilkan efek biologi penting yang dapat meningkatkan kegembiraan seseorang.

Richard Davidson, Vilas Professor psikologi dan psychiatry di UW–Madison, memimpin tim riset tersebut. Studi tersebut, dilakukan pada perusahaan bioteknologi Promega dekat Madison, akan muncul dalam terbitan yang akan datang di jurnal Psychosomatic Medicine.

“Meditasi Sadar,” sering direkomendasikan sebagai sebuah penangkal terhadap stress dan rasa sakit terhadap penyakit kronis, adalah sebuah latihan yang dirancang untuk memfokuskan perhatian seseorang secara intensif pada saat itu, pikiran tidak bercabang dan perasaan seakan-akan mereka ada tetapi menahan diri dari menghakimi atau bertindak terhadap pemikiran dan perasaan tersebut. Intensitasnya adalah untuk memperdalam kesadaran atas keberadaan, meningkatkan kemampuan untuk memusatkan perhatian dan mengkultivasi emosi yang positif seperti welas asih.

Dalam studi UW, para peserta secara acak dimasukkan kedalam salah satu dari dua kelompok. Kelompok yang memiliki pengalaman, dengan 25 subjek, menerima pelatihan dalam meditasi sadar dari salah satu yang paling dikenal, Jon Kabat-Zinn, seorang penulis bukuyang populer tentang mengurangi stress yang mana meningkatkan kesadaran-berdasarkan program pengurangan stress di Pusat Kesehatan Universitas Massachusetts. Kelompok ini mengambil kelas mingguan dan dalam tujuh belas jam mengundurkan diri selama studi tersebut; mereka juga mengambil latihan di rumah untuk waktu latihan satu jam per hari, enam kali dalam satu minggu. Ke 16 anggota dari kelompok kontrol tidak menerima latihan meditasi sampai setelah pelajaran tersebut dirampungkan.

Untuk setiap kelompok, sebagai tambahan untuk meminta para partisipasi untuk menilai bagaimana perasaan mereka, tim riset mengukur aktifitas elektronik di bagian depan dari otak, sebuah area yang dikhususkan untuk jenis emosi tertentu. Riset awal telah menunjukkan bahwa, didalam diri manusia yang secara umum bersifat positif dan optimis dan dalam waktu emosi positif, sisi kiri dari area depan ini menjadi lebih aktif daripada sisi kanan.

Penemuan tersebut mengkonfirmasikan hipotesis dari para periset: Kelompok meditasi menunjukkan sebuah peningkatan aktifasi pada bagian kiri dari daerah depan. Hal ini memberi kesan bahwa meditasi itu sendiri menghasilkan lebih banyak aktivitas di daerah ini dari otak. Aktivitas ini adalah berhubungan dengan kepuasan yang lebih bawah dan sebuah keadaan emosi yang lebih positif.

Tim riset juga menguji apakah kelompok meditasi memiliki fungsi kekebalan tubuh yang lebih baik daripada kelompok kontrol. Seluruh peserta studi tersebut menerima sebuah vaksin flu pada hari terakhir dari delapan minggu kelompok meditasi. Kemudian, pada minggu ke empat dan delapan setelah selesai melaksanakan administrasi vaksin, kedua kelompok melakukan pengujian darah untuk mengukur tingkat kekebalan tubuh yang mereka hasilkan terhadap vaksin flu. Ketika kedua kelompok telah mengembangkan peningkatan sistem kekebalan tubuh - seperti yang diharapkan -kelompok meditasi memiliki sebuah peningkatan yang lebih besar secara signifikan daripada kelompok kontrol, pada kedua periode tersebut.

“Walaupun studi kami adalah permulaan dan lebih banyak riset secara jelas adalah diperlukan,” kata Davidson, “kami sangat bersemangat oleh hasil riset tersebut. Para pekerja Promega yang mengambil bagian telah memberikan kami sebuah kesempatan yang menyenangkan untuk mendemonstrasikan sebuah dampak biologi yang nyata terhadap latihan kuno ini.”

Davidson, adalah orang yang secara utuh terlibat dengan Institut Riset Emosi Kesehatan pada UW, merencanakan riset lebih jauh terhadap dampak meditasi. Dia baru-baru ini mempelajari sekelompok orang yang telah melakukan meditasi selama lebih dari 30 tahun. Kelompok risetnya juga merencanakan untuk mempelajari dampak dari meditasi sadar terhadap pasien dengan jenis penyakit tertentu.

Sumber : epochtime