(Minghui.org) Dalam artikel Minghui berjudul, "Berkultivasi Pada Sebuah Tempat Produksi Materi Klarifikasi Di China" disebutkan bahwa alasan dari penganiayaan adalah karena praktisi Dafa secara keseluruhan masih memahami Fa dari persepsi dan tingkatan yang dangkal. Kita kekurangan pemahaman yang benar dan rasional, itulah sebabnya mengapa para dewa membiarkan penganiayaan ini dimulai. Seperti apa yang saya lihat, ini juga berlaku pada aspek yang berbeda dari kultivasi di masa Pelurusan Fa. Jika kita hanya memahami Fa secara permukaan dan melakukan sesuatu dengan kurang semangat, maka hal ini akan akan membawa kerugian yang besar terhadap Dafa

Baru-baru ini, istri saya menaruh salinan buku Zhuan Falun pada rak pajangan buku di lingkungan kami dan berharap orang yang punya takdir pertemuan akan mendapat kesempatan untuk membacanya. Tidak lama kemudian saya perhatikan bahwa seseorang telah mencoretnya dengan pensil. Saya mengambil kembali buku itu karena jika saya biarkan buku itu di sana, mereka mungkin segera akan mendaur-ulangnya.

Hal ini membuat saya merenung apakah saya telah menyebabkan kerusakan terhadap buku-buku Dafa bahkan tanpa menyadari konsekuensinya? Menoleh kembali, mungkin telah terjadi beberapa hal serupa. Sebagai contoh, ayah saya tidak stabil sebelum dia meninggal dan tidak memperhatikan kebersihan dirinya. Saya memberitahunya, ”Falun Dafa baik,” dan dia tampaknya dapat memahaminya. Saya berharap Dafa dapat membantu untuk merubah kondisinya dan saya telah memberinya salinan buku Zhuan Falun dan memberi dorongan agar dia membacanya. Tidak lama kemudian saya menemukan bahwa dia telah merusak buku itu.

Mertua laki-laki saya tinggal di daerah selatan. Mereka biasanya bertani dan jarang membaca buku. Ketika saya dan istri mengunjunginya, kami mengajarinya bagaimana cara melakukan latihan dan memutarkan ceramah Guru untuk mereka, tetapi kami merasakan mereka tidak begitu memperhatikannya. Tidak menyerah begitu saja, saya meniggalkan salinan Hong Yin untuk mereka, dan berharap ini mungkin akan menolong mereka dalam latihannya. Ketika saya kembali untuk mengunjunginya kami melihat mereka tidak menjaga buku itu dengan baik.

Sekitar dua tahun yang lalu saya pergi ke sebuah penjara untuk memperkenalkan Fa kepada orang-orang di sana. Saya memberi mereka 30 salinan buku Zhuan Falun, tetapi tidak pernah kembali mengunjunginya. Saya tidak mengetahui apakah buku-buku itu masih di sana atau tidak. Saya mencoba untuk menghubungi kepala bagian yang pernah saya temui, tapi dia sudah dimutasi. Kepala bagian yang baru mengatakan dia tidak pernah melihat buku-buku tersebut tetapi berjanji untuk mencari buku-buku itu. Dia menghubungi saya pada hari berikutnya dan berkata dia tidak dapat menemukan buku-buku itu, dan mungkin buku-buku itu sudah didaur-ulang.

Meskipun kami memperkenalkan Fa kepada lebih dari 100 narapidana pada saat itu, pengaruhnya tidak terlalu baik. Tidak seorang pun kelihatan tertarik untuk belajar latihan, tapi kami masih dengan sepenuh hati ingin memberikan mereka buku-buku. Sekarang saya memikirkan tentang hal itu, bukankah mendaur ulang berarti menggunakan kembali kertas itu? Itu juga termasuk menghancurkan buku-buku Dafa! Bukankah menghancurkan buku-buku Dafa sama halnya dengan kejahatan yang menganiaya pengikut Dafa dan menghancurkan buku-buku?

Apa yang manusia biasa lakukan adalah mengikuti prinsip-prinsip mereka sendiri. Ketika mereka tidak ingin belajar Fa dan tidak memiliki pemahaman yang baik tentang Dafa, mereka tidak akan tahu bagaimana menghargai Fa. Tetapi kita para praktisi sebagai pemrakarsa yang memperkenalkan Fa kepada mereka seharusnya bertanggung jawab! Jika mereka mendapatkan pembalasan karma karena tidak menjaga buku-buku Dafa dengan baik, bukankah kita juga harus membayar atas kesalahan tersebut?

Sekali-kali orang-orang memberi buku-buku kepada yang lain. Salah seorang rekan kerja saya mengeluh bahwa manajernya tidak hanya memberinya salinan buku Zhuan Falun, tetapi juga memaksanya untuk berlatih Falun Gong. Rekan kerja saya merasa tertekan dan terganggu. Manajer ini telah memperkenalkan saya pada metode latihan ini, dan meskipun dia bukan seorang praktisi yang gigih, dia sangat aktif memperkenalkan Fa kepada orang-orang, dan telah memberikan banyak buku-buku Dafa kepada orang-orang. Ketika dia memperkenalkan latihan kepada saya, dia tidak memberi saya buku-buku Dafa, tetapi malahan meminta saya untuk membeli buku. Mereka yang telah diberikan buku-buku Dafa, pada kenyataannya sedikit yang berkultivasi. Seperti apa yang saya lihat, tidak ada hubungan langsung antara memberi sebuah buku pada seseorang dan orang-orang memasuki jalur kultivasi Dafa.

Ketika kami bertukar pikiran dan pengalaman seputar topik ini, seorang koordinator memberi saran bahwa kita dapat meminjamkan buku kepada orang-orang. Ketika meminjam sesuatu, orang-orang tahu mereka harus mengembalikannya dan menjadi lebih bertanggung jawab akan hal ini. Praktisi yang lain juga menyarankan bahwa kita bisa meminta orang untuk membeli buku sendiri atau kita dapat membantu membelikan mereka buku. Orang yang rela membayar untuk buku-buku, tentu telah berpikir serius untuk mempelajarinya, dan mereka akan lebih menghargai apa yang mereka telah beli.  

Sebagai tambahan, beberapa praktisi tidak merawat buku-buku dengan baik dan membiarkan buku-bukunya tergeletak di tempat yang tidak pantas, barangkali membuat buku-buku menjadi kotor dan tidak kelihatan rapi lagi. Renungkanlah, di balik setiap huruf di dalam buku Dafa adalah Dewa dan Buddha dari berbagai tingkatan. Bagaimana bisa kita memperlakukan ini begitu saja?
    
Ini adalah pemahaman pribadi saya. Mohon tunjukkan apabila ada yang tidak sesuai.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/9/11/185657.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/10/13/101456.html