Epoch Times: Lin Xiling: "Mampu Menghasilkan Pertunjukan Sebagus itu adalah Sebuah Kemenangan Tersendiri"

Reporter Epoch Times di New York, Gao Ling

(Minghui.org) NTDTV Chinese New Year Splendor mengadakan pertunjukan perdananya di Radio City Music Hall pada 30 Januari 2008. Malam yang berangin dan dingin, namun banyak orang tiba di luar teater lebih awal satu setengah jam sebelum pertunjukan dimulai. Setelah pertunjukan, banyak yang masih berada di lobi, berbagi satu sama lain bagaimana mereka sangat tersentuh dan tergerak oleh pertunjukan Divine Performing Arts.
 
Nyonya Lin Xiling, 73 tahun, yang pernah dianiaya sebagai "pihak kanan" pada satu masa kampanye politik Mao di China, berjalan keluar dari teater terpukau dengan apa yang dia lihat. Dia terus menutupi matanya, seolah-olah dia masih terbenam oleh kecantikan wanita muda di Selatan Negeri China dan bergema genderang "Para Penabuh Genderang Pengadilan Tang."
 
"Pertunjukan menjadi lebih baik dan semakin baik!" Ini adalah pertunjukan kelima Divine Performing Arts yang telah dia lihat. Meski demikian, dia sangat tersentuh oleh kemegahan pertunjukan khusus ini. "Kesengsaraan besar, bencana besar, kebijaksanaan besar dan kesedihan besar! Semua ini mempunyai kesempatan untuk dilepaskan pada akhirnya. Bagi orang-orang seperti saya yang pernah pengalami hal yang serupa pada bagian tertentu hidup saya, pertunjukan tersebut telah membangkitkan simpati dan perasaan kami yang paling dalam! Bagi mereka yang belum pernah mengalami kesengsaraan serupa, mereka tidak mempunyai perasaan yang sama. Lirik dari  nyanyian mempunyai arti yang sangat dalam, banyak, banyak di antaranya, dan semuanya diekspresikan dalam pertunjukan ini. Semuanya begitu indah, begitu memikat..."
 
Nyonya Lin mengalami kesengsaraan yang luar biasa dalam hidupnya - keluarganya berantakan, beberapa orang meninggal dunia, dan dia terpaksa meninggalkan tanah leluhurnya dan tinggal di pengasingan. Dia kehilangan putranya pada usia tua, dan merasa terancam bahkan di usianya yang tua ketika dia berbicara didepan umum  tentang perasaannya dan pemikiran tentang Negeri China. Lin Xiling tidak bisa melupakan kenyataan dari situasi di Negeri China: "Di dalam kenyataan hidup ada kontra seperti itu: para penjahat itu masih mengendalikan kita, mereka juga menganiaya para pemain dan penonton. Tetapi saya tidak takut, dan sepanjang saya mempunyai kesempatan saya akan bicara terus terang. Mereka [Partai Komunis China - PKC] takut jika saya berbicara, namun saya akan tetap berbicara."
 
Lin Xiling, yang terus menentang PKC untuk beberapa dekade, menyatakan penghormatannya kepada Divine Performing Arts atas kesuksesan mereka di AS. "Luar biasa, sungguh-sungguh hebat! Mampu menghasilkan pertunjukan sebagus itu adalah merupakan kemenangan tersendiri! Adalah sangat susah untuk menghasilkan sebuah teater yang agung seperti itu. Tidaklah gampang, dan mampu melakukan ini adalah sebuah kemenangan. Kami aktivis demokrasi dan "berhaluan kanan" tidak bisa lakukan ini; kami telah ditindas [oleh PKC] selama lebih dari setengah abad. Apa yang bisa kami lakukan, hanya bisa merasa marah?"
 
Setelah mengalami banyak penderita, Lin Xiling bisa memahami betapa kerasnya kehidupan. Yang menjadi perhatian dia adalah orang-orang di Chinatown, dan berharap lebih banyak dari mereka bisa menonton Divine Performing Arts, "Di Chinatown, saya sering melihat orang-orang Tionghoa berjuang hidup. Saya memberitahu mereka untuk datang dan nonton pertunjukan serta berkata bahwa pertunjukan Divine Performing Arts sungguh merupakan tontonan yang berharga. Tetapi banyak diantara mereka berkata, 'Saya tidak punya waktu, saya harus berkerja.' Menjadi perhatian saya adalah jikalau mereka datang, mereka mungkin belum mampu memahami  arti yang sangat dalam dari pertunjukan itu. Saya berharap Divine Performing Arts dapat juga menciptakan pertunjukan yang sangat bagus untuk manusia biasa yang bekerja, sesuatu yang mudah dilihat oleh orang-orang di jalan-jalan dan jalan setapak."

Chinese: http://epochtimes.com/gb/8/1/31/n1997261.htm
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/2/4/94004.html