Pengalaman Praktisi

Menyingkirkan Praduga Negatif dan Berkultivasi Kesabaran dan Kebaikan
Oleh: Li Xinming, praktisi dari Provinsi Jilin

(Minghui.org) Saya dulu sangat benci pada kejahatan layaknya sebagai musuh. Ditempat kerja saya, hanya beberapa orang saja yang berhubungan dengan saya. Saya cenderung mengacuhkan mereka yang tidak saya sukai dan membuat diri sendiri menjadi penyendiri. Setelah mulai berlatih Falun Gong, saya melihat sifat hati manusia ini mengganggu apa yang harus saya lakukan dan saya harus menyingkirkannya.

Konsep manusia yang kuat ini membuat saya berpikiran sempit dan ekstrim. Saya tidak bisa memperlihatkan kesabaran dan tidak pernah memikirkan orang lain. Ini membuat banyak masalah pada kultivasi saya. Dalam rangka menyelamatkan makhluk hidup, saya tidak cukup menunjukkan belas kasih dan seharusnya lebih berbelas kasih. Untuk pekerjaan klarifikasi fakta, saya tidak bisa bekerja sama dengan praktisi lain dan lebih menekankan pada ego saya. Terkadang saya mempunyai perbedaan pendapat dengan praktisi lain dan membangun dinding diantara kami. Saya sering berprasangka pada beberapa praktisi. Sesungguhnya, saya selalu melihat keluar dan tidak sebaliknya melihat ke dalam.

Sebuah insiden akhirnya membantu saya menghadapi kekurangan saya dan membuat saya bisa melepaskan prasangka negatif dan menjadi ramah kepada semua orang.

Ada seorang koordinator lokal yang beranama Jia. Karena masalah Xinxing (watak, kualitas moral), banyak praktisi membelanya dan menyarankannya tidak ikut pekerjaan membuktikan kebenaran Fa tetapi hanya belajar Fa. Saya juga berprasangka buruk terhadapnya. Saya berpikir bahwa dia berada dalam kondisi yang buruk dan saya enggan berhubungan dengannya.

Saya pernah ditahan tetapi kemudian saya diselamatkan dan dibebaskan dari penahanan. Ketika saya kembali, Jia datang menjenguk saya dan menanyakan password (kata sandi) laptop saya. Dia bercerita bahwa dia telah meminta beberapa kali kepada praktisi lain sebelum dia mendapatkan laptop ini. Begitu saya tahu dia telah menggunakan laptop ini, saya cemberut. Karena itu, menggangu pikiran saya. Dalam hati saya, saya mulai membencinya. Akhirnya saya tidak bisa tenang saat belajar Fa. Saya tahu saya salah, tetapi saya mempunyai keterikatan dan meremehkannya.

Pada suatu hari, anggota keluarga saya memberitahu saya bahwa ketika saya ditahan, Jia secara aktif ikut dalam usaha penyelamatan. Secara khusus dia mengunjungi rumah saya dan berkomunikasi dengan saudara-saudara saya. Dia juga bekerja sama dengan sangat baik  dengan praktisi lokal dan membuat segala usaha untuk menyelamatkan saya. Juga, anggota keluarga saya yang menyarankannya untuk menggantikan posisi saya. Setelah mendengar ini, saya menyadari bahwa saya bersalah padanya. Saya terbiasa mencari kekurangan pada orang lain dan tidak menyingkirkan prasangka buruk saya. Perilaku dan cara berpikir saya tidak berasimilasi dengan karakter alam semesta.

Saya menyadari bahwa bilamana saya berprasangka buruk terhadap praktisi lain, ketika saya tergerak oleh keterikatan hati, saya harus mencari ke dalam karena ini adalah masalah saya sendiri. Jika adalah masalah orang lain, saya harus sungguh-sungguh mencari kedalam demi kebaikan orang lain ketika saya menunjukkan kekurangannya. Daripada memegang prasangka buruk terhadap orang lain, dan bergosip, kita perlu menjaga saluran komunikasi terbuka dan kemudian kita bisa meningkat bersama-sama dari perspektif Fa.

Sembari menyelamatkan kita, Guru kita yang agung dan belas kasih tidak pernah melihat kekurangan kita. Sebaliknya, beliau mengajar kita dengan sabar, menjawab pertanyaan kita, dengan ramah menunjukkan masalah kita, berharap kita bisa melakukan dengan baik, terus-menerus menyemangati kita, dan memperkuat pikiran lurus kita. Kita semua bisa merasakan belas kasih Guru, yang bisa mengharmoniskan segalanya. Guru bisa mentolerir semuanya.

Saya juga teringat bahwa jika kita mempunyai prasangka pribadi terhadap orang lain, ini menunjukkan pada kita bahwa kita terjebak di dalam pemikiran diri sendiri yang kuat. Ini adalah salah satu menifestasi dari karakter egois dari alam semesta lama.

Pelurusan Fa sudah sampai pada taraf akhir. Kita harus melepaskan semua konsep manusia kita dan mengkultivasikan maha belas kasih kita karena inilah yang pemintaan Fa.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/2/18/172682.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/3/12/95274.html