Stasiun Televisi Denmark Melaporkan tentang Tekanan PKC untuk Membatalkan Pertunjukan Chinese Spectacular

(Minghui.org) Pada tanggal 18 Maret 2008, stasiun televisi terbesar di Denmark, DR, menayangkan berita berdurasi empat menit dengan judul, "Teater di bawah tekanan PKC." Kru berita memerlukan hampir sebulan untuk ditayangkan, mewawancara lebih dari delapan puluh orang.

Ringkasannya:

Royal Opera House di Denmark pada awalnya berencana untuk mementaskan Chinese Spectacular pada hari Paskah, yang merupakan pertunjukan budaya tradisional Tiongkok dari Amerika Serikat. Pada bulan Desember tahun lalu, bagaimanapun, dibawah tekanan Kedutaan Besar China terhadap Denmark Royal Opera House untuk membatalkan pertunjukan tersebut.

Gala tersebut terkena sensor tanpa alasan oleh pemerintah Komunis China karena banyak pemain merupakan praktisi Falun Gong, sebuah latihan yang sekarang ini sedang dianiaya di Negeri China. Paling sedikit tujuh negara mendapat pencekalan dari Kedutaan Besar China, dengan menekan gedung teater dan politikus, memaksa mereka untuk membatalkan pertunjukan.

Rejim PKC sangat terganggu oleh prospek dari Gala yang akan dipentaskan di teater terbesar, paling mewah di Denmark. Staf Kedutaan Besar China mengunjungi Menteri Luar Negeri Denmark pada 7 Desember 2007, menuntut pembatalan pertunjukan itu.

Reporter mewawancara Menteri dan mendapat jawaban, "Denmark adalah sebuah negara demokratis. Tidaklah mungkin bagi pemerintah Denmark tertarik untuk mempengaruhi suatu aktivitas budaya."

Tetapi menariknya, lima hari setelah pejabat Kedutaan Besar mengunjungi Menteri, Royal Opera House membatalkan pertunjukan.

Penyelenggara setempat percaya bahwa teater menyerah dibawah tekanan PKC. Seorang juru bicara Gala menjelaskan kepada Dr. Nyheder, "Teater berjanji kepada kami bahwa pertunjukan akan dipentaskan pada hari Paskah. Saat kami sedang menunggu penyelesaian kontrak dengan teater, tiba-tiba kami menerima pemberitahuan bahwa teater telah membatalkan pertunjukan. Ini mengingatkan kami bagaimana PKC menerapkan tekanan di banyak negara lain."

Staf eksekutif teater, Petrus Bentzon juga mengakui bahwa pembatalan tidak mengikuti prosedur yang benar namun menolak untuk menghubungkan peristiwa itu dengan kunjungan khusus Kedutaan Besar.

"Kebetulan kami harus membatalkan pertunjukan setelah rapat. Kami harus mengatur beberapa kegiatan di musim panas, yang sangat penting bagi teater. Maka itu kami harus mencurahkan perhatian kami pada proyek-proyek lain," Petrus Bentzon menerangkan.

Kedutaan Besar China untuk Denmark menolak untuk berkomentar apakah mereka menekan teater untuk membatalkan pertunjukan. Namun sebuah email dari juru bicara Kedutaan Besar menyatakan, "Pertunjukan ini akan merusak hubungan antara China dan Denmark."

Sepotong berita juga menyebutkan bahwa Denmark bukanlah satu-satunya negara dibawah tekanan PKC, yang berusaha untuk mengganggu pertunjukan atau memaksa penonton untuk tidak menghadiri pertunjukan di Korea, Selandia Baru, Australia, Kanada, Amerika Serikat, Republik Ceko, dan Swedia.

Chinese http://clearharmony.net/articles/200803/43659.html

English http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/3/25/95700.html