Pengalaman Praktisi

Memelihara Lingkungan Kelompok Belajar Yang Baik Adalah Tanggung Jawab Setiap Praktisi

Oleh Praktisi Falun Dafa di Melbourne, Australia

(Falundafa.or.id) Untuk pertama kalinya saya menulis artikel berbagi pengalaman untuk Clearwisdom.net. Saya teringat membaca satu artikel yang mengatakan hal itu, setelah DVD "Falun Dafa – Ceramah Fa kepada Para Praktisi Australia" dipublikasikan, para praktisi dari negara-negara lain mengirimkan banyak artikel-artikel berbagi pengalaman kepada Clearwisdom.net, namun sangat sedikit artikel-artikel dari praktisi Australia. Saya berniat untuk mengunakan kesempatan ini untuk menghimbau kepada semua rekan praktisi di Australia, terlepas dari status kultivasinya, untuk membuka hati anda, menghilangkan rasa takut akan kehilangan muka, dan berbagi pengalaman-pengalaman anda di Clearwisdom.net. Kita semua harus berbagi pengalaman-pengalaman kita, mengenali kekurangan-kekurangan kita, serta melakukan tiga hal dengan baik.

Berikut adalah beberapa dari pengalaman pribadi saya mengenai kelompok belajar Fa di Australia

Guru berkali-kali menekankan pentingnya kelompok belajar Fa. Berbicara kepada kita secara langsung pada 4 Agustus 2007, Guru kembali dengan lebih jelas mengutarakan seberapa pentingnya belajar Fa bersama. Himpunan Falun Dafa setempat seharusnya memandang masalah ini dengan serius. Selama beberapa konferensi Fa, Himpunan berulang-kali menekankan pentingnya kelompok belajar, berharap agar setiap orang dapat menghargai dan membantu menjaga lingkungan kelompok belajar. Tentu saja, lingkungan kelompok belajar sekarang menjadi lebih murni, dan lebih banyak orang sekarang menghadiri sesi-sesi kelompok belajar Fa. Pada beberapa kesempatan, berbagi pengalaman berlangsung baik sekali dan banyak yang tidak ingin meninggalkan tempat setelah pertemuan. Namun, situasi secara umum belum konsisten. Setelah suatu periode waktu, ada suatu kecenderungan untuk berbalik ke kebiasaan-kebiasaan sebelumnya Seperti tidak konsekuen berpartisipasi di dalam banyak proyek seperti juga latihan kultivasi secara individu. Proyek-proyek itu berjalan dengan baik selama satu periode, akan tetapi kembali berjalan tidak begitu baik. Kultivasi pribadi juga mengalami pasang surut dari waktu ke waktu.

Bulan yang lalu pada suatu kelompok belajar dan sesi berbagi pengalaman, keseluruhan acara nampak kacau. Beberapa praktisi datang terlambat (termasuk diri saya), beberapa meninggalkan tempat setelah tinggal beberapa saat, sebagian orang sedang bercakap-cakap antarmereka tentang proyek-proyek selama pertemuan, dan sebagian orang bahkan belajar Fa sendirian. Anak-anak dengan bebas berkeliaran keluar masuk ruang pertemuan. Beberapa praktisi menarik yang lain keluar untuk bercakap-cakap. Ada begitu banyak gangguan! Saya ingat saat itu terpikir seandainya saya membawa sebuah kamera video untuk merekam seluruh peristiwa dan memutarnya kembali untuk setiap orang, dan menyadari sudah waktunya untuk mengirimkan artikel tentang masalah ini kepada Clearwisdom.net. Pemikiran ini sendiri menunjukkan bahwa hati saya sendiri tidak tenang saat ini. Saya sedang mencari ke luar bukannya mencari ke dalam. Setelah sesaat, saya merasakan bahwa situasi keseluruhan adalah kacau, Maka saya meninggalkan tempat lebih awal.

Pada hari berikutnya seseorang menceritakan kepada saya bahwa tuan rumah dari kelompok belajar meneteskan air mata melihat keadaan yang tidak terarah ini. Mendengar hal ini, hati saya sangat tertekan. Saya telah berkata pada diri saya - Guru sangat menekankan pentingnya kelompok belajar, mengapa kita tidak dapat melakukannya dengan baik? Mengapa masalah ini hanya membaik sesaat – setelah para koordinator membahas masalah ini, kemudian kembali lagi berjalan seperti sebelumnya? Kini adalah waktunya bagi kita untuk benar-benar melihat ke dalam diri - bukannya bersandar pada para koordinator. Saya memeriksa diri dan menemukan bahwa saya tidak cukup memahami arti penting dan sakralnya  kelompok belajar Fa. Apalagi, saya sudah menyimpan kebiasaan-kebiasaan tidak baik yang berkembang dari hari-hari saat saya masih di China daratan. Ketika saya mendengar sesuatu yang saya tidak sukai atau kurang menarik, saya memikirkan atau mengerjakan sesuatu yang lain. Saya bertanya pada diri sendiri, jika ini adalah suatu pertemuan reguler bisnis yang diprakarsai oleh mereka yang bukan praktisi, akankah menjadi seperti ini? Tentu tidak akan demikian.

Di dalam pertemuan-pertemuan bisnis, sedikitnya kita memikirkan bahwa kita mungkin akan ditegur oleh atasan kita. Pada kelompok belajar Fa, tidak ada tekanan dari luar untuk bagaimana bersikap. Tetapi mengapa di sana terdapat perbedaan yang besar? Tidakkah hal ini menunjukkan bahwa kita sendiri yang sedang dimanipulasi oleh tekanan dari luar? Guru berkata bahwa kita perlu ikut serta di dalam kelompok belajar Fa, tetapi seringkali kita memperlakukan hal ini hanya sebagai suatu pekerjaan yang perlu untuk dikerjakan. Kita tidak sungguh-sungguh merasakan pentingnya kelompok belajar dari dasar hati kita, maupun kita benar-benar memahami mengapa Guru menekankan arti penting kelompok belajar Fa. Masing-masing dari kita perlu bertindak sama seperti halnya para koordinator, dan mengambil inisiatif untuk menghargai dan memelihara lingkungan kelompok belajar Fa.

Saya juga memikirkan tentang fakta bahwa banyak praktisi Dafa di China daratan tidak mempunyai peluang maupun lingkungan untuk secara terbuka mengadakan kelompok belajar Fa. Memiliki lingkungan demikian di China akan menjadi sangat-sangat berharga. Banyak dari kita sudah berada di luar negeri, namun kita tidak menghargai lingkungan yang kita miliki di sini!

Mengenai pokok persoalan saya sendiri, saya berpikir bahwa saya masih sangat berketerikatan terhadap ego sendiri. Saya tidak menggunakan energi positif untuk membantu memelihara lingkungan kelompok belajar; sementara, saya dengan angkuh mengamati berbagai kejadian di sekitar saya. Selama saya tidak berbincang-bincang dengan praktisi-praktisi lain selama sesi pertemuan atau melakukan suatu pertemuan lain, saya akan merasa baik. Saya tidak mempedulikan bagaimana orang lain melakukannya, sepanjang saya sendiri berkelakuan baik. Ini benar-benar memisahkan diri saya dari kelompok yang lebih besar, dan saya tidak sadar akan hal itu. Hal mana sangatlah berbahaya.

Disaat menulis artikel ini, saya membaca artikel yang lain oleh seorang praktisi dari Sydney berjudul "Marilah kita buat kelompok belajar Fa kita lebih sakral." Masalah-masalah mencakup bagaimana kita perlu berpakaian sopan saat belajar Fa, menggunakan para jemaat gereja sebagai contoh, dan bagaimana mereka selalu berdandan untuk menghadiri misa gereja. Saya menyadari bahwa saya belum menyikapi belajar Fa itu adalah sakral. Ketika saya melihat ke dalam hati saya yang paling dalam, saya menemukan bahwa sebab utama mencakup kurangnya belajar Fa, tidak mampu senantiasa melihat ke dalam diri, dan bahwa saya mempunyai suatu keterikatan yang besar kepada diri sendiri. Saya berharap bahwa semua praktisi dapat bekerjasama untuk menyediakan suatu lingkungan kelompok belajar Fa.

Ini adalah beberapa pandangan dari pemahaman pribadi saya. Rekan praktisi, mohon tunjukkan apabila ada yang tidak sesuai.

Terima kasih!

Chinese http://www.minghui.ca/mh/articles/2008/2/18/172589.html
English http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/3/6/95101.html