Pengalaman Praktisi

Pemahaman Saya Tentang Melewati Ujian Karma Penyakit
Oleh seorang praktisi dari Kota Hefei, Provinsi Anhui

(Minghui.org) Saya telah mengalami karma penyakit lagi. Disaat menahan penderitaan kali ini, saya sempat berpikir, "Tetapi baru-baru ini saya merasa telah gigih maju di dalam kultivasi saya." Sebenarnya saya tidak mematut diri dengan ketat dan tidak memenuhi syarat sebagai seorang praktisi Dafa. Malam itu ketika saya tertidur, sebuah suara keras membangunkan saya. Saya dengan jelas teringat dengan pemandangan di dalam mimpi. Di dalam mimpi saya sangat sibuk, seperti halnya saya berada di dalam masyarakat manusia biasa. Saya sibuk sepanjang hari dan pikiran saya tidak berada pada Fa. Saya telah membiarkan diri terpengaruh oleh apa saja yang ada di dalam masyarakat manusia biasa dan terkejut ketika saya menyadari semuanya ini. Kemudian nampak Guru meminta kekuatan lama dan setan busuk untuk berhenti menganiaya saya. Akan tetapi, mereka berteriak, "Lihatlah dia, tidak pantaskah kami menganiayanya?" Mendengar kata-kata ini, saya terbangun.

Saya kemudian memahami bahwa Guru yang telah mengatur agar saya mendengar hal ini, untuk menyadarkan saya sehingga saya dapat meluruskan diri sendiri.

Walaupun saya berniat untuk gigih maju, tetapi saya tidak selalu demikian. Sebelum mendapatkan Fa, saya pernah hampir meninggal karena masalah kesehatan. Kemudian saya mulai berlatih Falun Gong. Setelah menjadi seorang praktisi di tahun 1996, saya belum begitu jelas memahami Fa. Kadang-kadang saya rajin dan kadang-kadang kendor. Setiap kali ketika saya membaca pengalaman praktisi lain, saya merasa bahwa saya harus rajin. Akan tetapi, setelah kembali berinteraksi dengan masyarakat manusia biasa, saya tidak bisa menjaga diri pada kriteria sebagai seorang praktisi, dan saya selalu bertindak seperti halnya seorang manusia biasa. Kadang-kadang saya menyesal karena tidak menghargai Fa dan tidak gigih maju. Saya selalu terpengaruh oleh penampilan palsu dan tidak dengan sungguh-sungguh berkultivasi. Sebagai tambahan, saya tidak memperlakukan kultivasi dengan serius dan malah berkultivasi atas dasar mengejar hidup nyaman dan bebas penderitaan di dalam masyarakat manusia biasa. Di dalam hal belajar Fa, Guru berkata kepada kita betapa pentingnya belajar Fa secara berulang-ulang. Setiap hari saya belajar Fa, tetapi saya memperlakukan belajar Fa hanya sebagai pemenuhan suatu tugas. Kadang-kadang saya mengantuk ketika membaca, dan kadang-kadang banyak pemikiran yang tidak murni akan muncul. Guru berkata kepada kita, "Tidak ada gunanya belajar Fa kalau hati tidak tenang, tenangkanlah hati untuk belajar." ("Sebuah Tamparan yang Keras" pada Petunjuk Penting untuk Gigih Maju”)

Selama beberapa tahun terakhir, walaupun saya selalu belajar Fa, namun pikiran saya tidak berada pada Fa dan saya tidak dengan teguh mengkultivasikan diri sendiri. Oleh karena itu, ketika saya berjumpa dengan karma penyakit itu, saya tidak memahaminya dengan pikiran lurus. Saya hanya berpikir bahwa saya tidak berkultivasi dengan baik dan masih mempunyai beberapa karma untuk dilenyapkan. Hasil dari pemikiran demikian: karma penyakit menjadi semakin berat. Anak saya berkata, "Ayah pernah mendapatkan masalah ini beberapa kali." Ia mengingatkan saya, "Guru berkata kepada kita bahwa para praktisi lama seharusnya tidak lagi mempunyai karma penyakit."

Saya sangat sedikit belajar ceramah-ceramah yang mana Guru telah menunjukkan masalah ini setelah 20 Juli 1999. Saya selalu mencari ke luar bukannya mencari ke dalam, dan merasa bahwa saya tidak mempunyai cukup waktu atau terlalu sibuk dengan pekerjaan. Tetapi segera setelah mengalami karma penyakit lagi, saya menjadi lebih rajin untuk sesaat; setelah itu, saya kembali mengendorkan pikiran lurus. Beberapa hari yang lalu saya bermimpi bahwa ketika saya membeli beras, ada sebuah lubang di dalam tas plastik dan beras itu pun merembes keluar, maka saya menutupi semua lubang itu dan melanjutkan perjalanan. Saya bahkan mencoba untuk merahasiakan lubang itu dari orang lain. Saya lalu memahami bahwa Guru sedang menyadarkan saya: bahwa saya tidak berkultivasi dengan teguh dan saya hanya berkultivasi untuk mengubah celah kekosongan. Basis kultivasi saya tidaklah lurus. Sebagai mahluk hidup, saya harus mengasimilasikan diri pada Fa dengan tekun; kalau tidak, walaupun saya kelihatan berkultivasi dengan sempurna pada permukaan, tetapi Xinxing (kualitas moral) saya tidak sesuai dengan kebutuhan Fa, saya tidak sungguh-sungguh berkultivasi, sehingga akan membahayakan orang lain, termasuk diri sendiri. Saya berharap melalui pengalaman saya ini, para praktisi lain yang memiliki permasalahan yang sama dapat mengoreksi diri mereka sendiri dengan segera. Saya berharap mereka dapat mengambil hikmah dari pengalaman saya dan menyikapi kultivasi secara serius dan jangan mengecewakan Guru.

Sebelumnya saya tidak bermaksud untuk mengirimkan artikel ini ke website Minghui/Clearwisdom. Saya merasa malu dan takut bahwa tidak ada orang lain yang berkultivasi seburuk saya. Setelah membaca artikel-artikel yang telah dimuat pada "Mingguan Minghui," Saya mengetahui bahwa ketika rekan-rekan praktisi dianiaya oleh karma penyakit, para praktisi yang ada di sekitar mereka akan membantu mereka dengan belas kasih. Saya harus melihat ke dalam. Pada waktu yang sama, saya berharap bahwa pengalaman saya ini akan dapat membantu rekan praktisi lainnya.

Mohon tunjukkan dengan belas kasih apabila ada sesuatu yang kurang tepat.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/5/20/178818.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/6/7/97939.html