Malaysia: Praktisi Falun Gong Mengadakan Rapat Umum untuk Memprotes Penindasan Sembilan Tahun

(Minghui.org) - Sudah sembilan tahun sejak Partai Komunis China (PKC) melancarkan penindasan terhadap Falun Gong di China. Pada pagi hari, 20 Juli 2008, praktisi di Malaysia berkumpul di Kota Kerajaan Klang yang bersejarah. Mereka mengadakan pawai dan nyala lilin malam untuk memprotes penindasan yang telah berlangsung sembilan tahun di China dan mengenang para praktisi yang meninggal dunia akibat dari penindasan tersebut. Mereka menyerukan kepada orang-orang di dunia untuk membantu menghentikan penganiayaan kejam ini.

Juru bicara Falun Gong, Zhang membaca pernyataan dari Asosiasi Falun Dafa di Malayasia, menyerukan agar mengakhiri penindasan


Pawai untuk menentang penganiayaan

Jam 7 pagi, praktisi Falun Gong mendatangi Kota Klang untuk melakukan pawai. Sebelum dimulai, mereka berkumpul di Gedung Dewan Kota Klang untuk memperagakan latihan dan mengadakan konferensi pers pada pukul 8 pagi. Juru bicara Falun Gong, Wu Wenqiang mengatakan, “Praktisi Falun Gong dan sukarelawan CIPFG dari 40 negara lebih di dunia sedang mengklarifikasi fakta kebenaran mengenai penindasan di China kepada orang-orang dari segala ras dan wilayah. Mereka meminta orang-orang di dunia untuk menandatangani petisi yang menentang penindasan PKC. Mereka berharap dapat mengumpulkan sejuta tanda tangan dan membangkitkan suara besar bagi Falun Gong. Ini mungkin merupakan aktivitas anti-penganiayaan terbesar di dunia dalam tahun-tahun terakhir ini. Pada akhir Juli, telah terkumpul 1,08 juta tanda tangan dari 127 negara.”

Wu juga mengatakan bahwa sebagian besar tanda tangan terkumpul di Asia. ”Menurut CIPFG, Asia memiliki populasi praktisi Falun Gong tertinggi dan mereka lebih mengetahui tentang penindasan di China daripada orang barat. Tujuh ribu dua ratus empat pulu dua orang dari Malaysia menandatangani petisi.”

Pawai Merentang dari Selatan sampai Utara Klang
Setelah konferensi pers, praktisi meninggalkan Gedung Dewan Kota Klang pada pukul 8.30, dan melalui jembatan dua tingkat di Malaysia, Jambatan Kota. Mereka berpawai dari selatan menuju utara Klang.

Prosesi pawai menempuh satu jam dengan melewati jalan-jalan yang ramai di Klang selatan, dan menarik perhatian dari penduduk. Praktisi membagikan materi klarifikasi fakta sepanjang jalan. Kemudian, praktisi menghabiskan 20 menit di depan terminal bus terbesar di Klang. Banyak orang meminta materi klarifikasi fakta, dan ingin lebih mengetahui tentang Falun Gong.

Barisan praktisi menyeberangi jembatan lainnya, Jambatan Tengku Musaeddin, dan mengarah ke Klang selatan lagi. Pada pukul 10.20, pawai berakhiri di depan Istana Klang, Istana Alam Shah.

Polisi Mengizinkan Pawai setelah Mempelajari Fakta Kebenaran tentang Penganiayaan
Koordinator pawai, Xie berkata, “Setelah polisi setempat memahami fakta kebenaran tentang penindasan kejam, khususnya PKC mengambil organ praktisi Falun secara hidup-hidup, mereka terkejut dan bersimpati. Mereka mengizinkan pawai kami.”

Nyala Lilin Malam di Depan Konsulat China
Jam 7 malam, praktisi berkumpul di depan Konsulat China di Kuala Lumpur untuk mengenang rekan-rekan mereka yang meninggal dunia akibat penindasan di China dan menyerukan untuk mengakhiri penindasan.

Juru bicara Wu dan Zhang membacakan pernyataan pers dari Asosiasi Falun Dafa Malaysia dalam bahasa Mandarin. Judul pernyataan pers adalah “Kebangkitan hati nurani dan hentikan penindasan.” Wu juga mengumumkan lebih dari satu juta orang dari 127 negara telah menandatangani petisi yang meminta PKC untuk menghentikan penindasan terhadap Falun Gong. Banyak petugas ronda menjadi paham alasan dari nyala lilin malam tersebut.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/7/22/182560.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/7/24/99204.html