Pengalaman Praktisi

Memikirkan Orang Lain Terlebih Dahulu Sebelum Melakukan Sesuatu

(Minghui.org) - Saya berkultivasi sudah hampir tiga belas tahun, hingga kini perasaan saya masih berubah-ubah saat saya mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan Falun Gong, menganjurkan orang-orang agar mengundurkan diri dari Partai Komunis China dan organisasi-organisasi terkaitnya, begitu pula, di dalam aktivitas kehidupan saya sehari-hari. Saya sudah mencoba untuk mengendalikan perasaan saya sehingga hati saya tidak tergerak dalam berbagai situasi, tetapi tanpa hasil yang baik. Hati saya masih dikendalikan oleh berbagai peristiwa yang saya alami. Mengapa demikian? Setelah masalah ini dipikirkan cukup lama, saya masih juga tidak dapat menemukan jawaban yang memuaskan. Saya merasa gelisah karena saya tidak dapat menemukan sebab pokok masalahnya. Beberapa hari kemudian, saya membaca artikel Shifu, yang membuat saya menyadari akar permasalahan saya.

Guru berkata,

"Jika anda selalu dalam belas kasih, memperlakukan orang dengan Shan (baik; ramah), selalu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, setiap kali berjumpa masalah yang pertama-tama dipikirkan ialah, apakah yang anda lakukan itu dapat atau tidak diterima orang lain, apakah dapat mencederai orang lain, dengan demikian tidak akan timbul masalah" (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Saya tiba-tiba menyadari bahwa saya tidak dapat menjaga kondisi hati yang tenang tak tergoyahkan, karena rasa egois saya – sebagai akibat memusatkan segalanya pada diri sendiri. Ketika saling berinteraksi dengan yang lain, saya menimbulkan perselisihan yang mengakibatkan keresahan hati sendiri.

Jika saya dapat secara terus-menerus memikirkan orang lain terlebih dahulu, maka saya tidak akan mengikuti jalan pikirkan manusia biasa. Seperti yang anda dapat lihat, rasa ego tidak dapat dilepaskan dengan hanya membicarakannya, kita harus tindak lanjuti dalam perbuatan kita. Untuk mencapai suatu keadaan senantiasa memikirkan orang lain, kita harus mempraktekkannya di dalam kehidupan sehari-hari, sedikit demi sedikit. Selalu mempertimbangkan orang lain tanpa konsep-konsep dan pemikiran kita sendiri. Itu adalah bagaimana caranya agar tetap tenang.

Sejak saya memahami pokok persoalan ini, saya mengetahui harus berbuat apa dan bagaimana berperilaku di dalam kultivasi saya pada masa yang akan datang. Menempuh tahap terakhir dengan baik adalah sebuah masalah kegigihan.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2008/8/11/183872.htm
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/8/22/100042.html