Pengalaman Praktisi

Kekuatan Pikiran Lurus Seorang Praktisi Wanita
Oleh: praktisi Falun Gong di Dezhou, Provinsi Shandong

(Minghui.org) - Guru terhormat berkata,
“Hal-hal yang dilakukan pengikut Dafa di berbagai daerah sungguh mengharukan dan patut dipuji, hanya saja tidak direkam menjadi film di masyarakat, tetapi di dalam alam semesta ada film kalian." (“Ceramah Fa di Konferensi New York 2008”).

Diantara banyak praktisi Falun Gong yang mengkultivasi diri mereka dengan tekun saat memperlihatkan pikiran dan tindakan lurus, saya ingin menceritakan mengenai seorang “Bibi” yang saya kenal. (Catatan: Di Tiongkok, “Bibi” adalah cara penyebutan dengan hormat kepada seorang wanita tua yang bukan keluarga.) Dia adalah seorang wanita yang sederhana dan ramah. Dia selalu memaafkan rekan praktisi dan tidak pernah berdebat dengan mereka. Dia selalu berkata, “Ini salah saya. Saya akan memperbaiki diri.” Meskipun tidak pandai bicara, dia telah mengesankan dan mengharukan saya dengan pikiran dan tindakan lurusnya.

Pada musim panas tahun 2006, putranya mabuk dan pulang ke rumah untuk meminta uang. Kerika dia menolak memberikan uang, putranya memanggil polisi dan berkata kepada polisi bahwa ibunya adalah seorang praktisi Falun Gong. Dalam beberapa menit, sebuah mobil polisi tiba di gedung apartemennya. Beberapa polisi naik tangga menuju ke tempat kediamannya. Putranya panik saat melihat mobil polisi dan bergegas turun untuk menghentikan polisi. Ketika putranya bernegosiasi dengan polisi, bibi itu dan suaminya (bukan praktisi) dengan cepat namun tenang, membungkus buku-buku Falun Gong dan materi-materi klarifikasi fakta kebenaran. Kemudian dia menurunkan bungkusan itu dengan tali. Lalu, dia berjalan melewati polisi dengan sangat tenang. Setelah menyimpan bungkusan di ruang penyimpanan, dia pergi ke rumah paman saya (seorang praktisi) dan tinggal semalaman. Keesokan harinya dia berkata pada paman saya, “Saya seharusnya tidak menerima pengaturan kekuatan lama. Saya harus pulang ke rumah.” Dia tetap melakukan tiga hal yang Guru minta.

Setelah kejadian ini, polisi seringkali tiba-tiba muncul untuk mengusiknya, namun mereka tidak pernah berhasil. Dia menolak bekerjasama. Dia menolak membuka pintu dan tinggal di dalam untuk memancarkan pikiran lurus, atau ia akan menjelaskan kepada polisi bahwa setiap orang pasti akan mendapatkan balasan baik untuk perbuatan baik dan mendapatkan hukuman untuk perbuatan buruk. Suatu hari, seorang polisi mengetuk pintunya, namun pergi saat dia menolak membuka pintu. Beberapa saat kemudian, datang yang lain, mengaku sebagai pimpinan kantor polisi, mengetuk pintunya. Melihat dia sebagai seseorang yang perlu diselamatkan, dia mengklarifikasi fakta kebenaran kepada polisi itu dari balik pintu tertutup. Kemudian pejabat setempat yang menyewakan apartemen di lantai yang sama berusaha mengawasinya. Dia mulai lebih sering memancarkan pikiran lurus dan melihat Gong-nya dalam cahaya putih. Tiga orang pengintai di apartemen terdekat takut oleh cahaya putih itu dan tertidur sebentar. Salah satu diantara mereka mengalami retak lengan pada suatu kejadian. Tiga orang pengintai bayaran ini segera lari meninggalkan pos mereka.

Dia tidak pernah lalai belajar Fa dan berlatih Falun Gong walau seharipun. Kadang-kadang dia berlatih dua kali sehari. Dia belajar Fa lebih banyak untuk memperkaya pikirannya. Dia secara aktif mengkoordinasi kelompok belajar Fa. Setiap beberapa waktu, dia akan mengumpulkan praktisi setempat untuk bertukar pemahaman kultivasi. Setiap hari Minggu, dia pergi jauh untuk mengambil materi klarifikasi fakta kebenaran dan kemudian membagikan kepada setiap praktisi. Tiap malam hanya tidur sedikit. Disamping empat waktu yang telah ditetapkan, dia juga memancarkan pikiran lurus pada malam hari selama 60 menit dan seringkali tidak tidur sampai pukul 2 atau 3 dini hari untuk memancarkan pikiran lurus. Meskipun demikian dia tetap bangun pukul 4 pagi untuk melakukan latihan. Dia berkata tidak merasa lelah setelah bangun. Malahan, dia merasa dipenuhi energi. Dia kelihatan sangat sehat dan bertenaga serta kulitnya kemerah-merahan.

Selama delapan tahun ini, dia membagikan materi informasi Falun Gong setiap malam, seringkali bersama cucu perempuannya, meskipun cuaca tidak bersahabat. Pada suatu malam di bulan Juni 2008, saat sedang menjelaskan fakta kebenaran pada seorang wanita, dia melihat seorang pria berdiri di dekatnya sedang menelepon melalui telepon selularnya. Segera setelah itu, kira-kira sepuluh pria mengendarai sepeda mendekatinya. Dari penampilan mereka, dia tahu bahwa mereka adalah polisi yang berpakaian sipil. Dia tetap tenang dan berpikir, “Saya seharusnya tidak diganggu. Mohon Guru memperkuat pikiran lurus saya. Saya harus menyelamatkan wanita yang berjodoh ini.” Dia tetap tinggal dan memastikan wanita ini memahami fakta kebenaran. Setelah wanita ini setuju untuk keluar dari Partai Komunis China (PKC) dan dua organisasi afiliasi kepemudaan, lalu pergi, dia berbalik dan menghadap polisi itu. Dia menatap mereka dengan tenang sambil memancarkan pikiran lurus. Bahkan sebelum dia menegakkan telapak tangan di depan dada, mereka tidak merani menatap matanya. Satu demi satu, mereka naik sepeda dan kabur. Dia berpikir, “Kemanapun kalian pergi, saya harus memberantas unsur-unsur jahat yang memanipulasi kalian.” Dia juga naik sepeda dan pergi mengejar mereka. Ketika mereka mengayuh dengan susah payah, mereka melihat sekilas padanya. Dia mengejar mereka di sebuah gang sempit.

Mereka melihat jalan buntu, jadi mereka harus keluar dari gang itu. Mereka melihat seorang pria memindahkan peti bir dari mobil. Untuk mencoba mengalihkan perhatian, mereka menghentikan dan membantu pria itu memindahkan peti. Dia berjalan dengan sepedanya, melihat lurus pada mereka dan berkata, “Jangan melakukan perbuatan buruk untuk mendapat sedikit keuntungan. Hukum langit menetapkan bahwa setiap orang pasti akan mendapat balasan baik untuk perbuatan baik dan mendapat hukuman untuk perbuatan buruk. Hanya dengan melakukan perbuatan baik seseorang akan mendapat balasan baik.” Mereka tidak berani melihat padanya, namun mereka kelihatan mendengarkan. Kemudian dia naik sepeda dan pulan ke rumah.

Dia mempunyai banyak pengalaman yang memanifestasikan pikiran dan tindakan lurus. Dia selalu tampak berbelas kasih dan kecemerlangan dalam kehidupan yang ditempa oleh Fa. Adalah Fa yang melenyapkan perbuatan buruk kita dan melimpahkan kebajikan kepada kita.

Rekan praktisi, mari hargai kesempatan yang datang hanya sekali dalam keabadian. Seperti Bibi ini, mari tunjukkan pikiran dan tindakan lurus, cerai-beraikan mahkluk-mahkluk jahat, berkultivasi dengan gigih, dan berjalan dengan baik di tahap akhir masa Pelurusan Fa. Biarkan hal-hal yang kita lakukan dicatat di dalam alam semesta. Biarkan hidup kita bersinar di dalam Fa!

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/8/30/184995.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/9/13/100582.html