Pengalaman Praktisi

Teman-Teman Praktisi: Mari Berbagi Ide Tentang Bagaimana Membantu Praktisi Muda Untuk Gigih Maju Di Dalam Kultivasi Mereka

Oleh Xiaolian, praktisi Falun Gong di Kota Qiqihar

(Minghui.org) - Putra saya belajar Fa bersama saya ketika ia berusia lima tahun. Kami sering mendengarkan rekaman ceramah Guru. Ia mendengarkannya sambil bermain. Kadang-kadang ia mengulangi kalimat-kalimat tertentu yang didengarnya. Meskipun masih muda dan belum dapat membaca menulis, ia telah melihat Falun dan citra Buddha pada kata-kata di dalam buku Zhuan Falun, dan telah melihat Falun yang berputar. Kadang-kadang ia bahkan menceritakan bahwa Guru pernah mengatakan kepadanya tentang sesuatu mengenai dirinya.

Ketika dia masih kecil, saya mengasuhnya sendiri dan ia belajar Fa bersama-sama dengan saya. Tetapi setelah ia masuk sekolah dan tumbuh lebih dewasa serta berhubungan lebih banyak dengan masyarakat, ia menjadi lebih sulit untuk diatur.

Lingkungan di China sangatlah rumit dan penuh dengan bahaya. Sebagai tambahan, sekolah tersebut menggunakan kurikulum yang ditetapkan oleh PKC (Partai Komunis China) sebagai bahan-bahan pelajaran sehari-hari untuk disampaikan kepada para siswa. Lebih lanjut, karena pikatan berbagai unsur yang tak sehat, anak saya menjadi semakin jauh dari Dafa. Ia terbenam dalam kebiasaan sosial yang buruk, hanya ingin menikmati hidup dan tidak sanggup mengalami penderitaan. Anak saya mengetahui dalam hatinya bahwa xiulian (kultivasi) memerlukan daya tahan dan kemampuan menahan penderitaan, serta memerlukan sebuah pikiran yang murni dan melepaskan keinginan-keinginan. Ia menolak untuk terus belajar Fa. Ia lebih menyukai kesenangan dunia fana, dan akhirnya meninggalkan jalur xiulian-nya.

Tidak mudah untuk mendidik seorang praktisi muda di China. Masyarakat China menganggap hal berikut sebagai ukuran dari seorang siswa yang baik: nilai-nilai akademis yang baik, peringkat baik di sekolah, mengetahui bagaimana agar tidak kehilangan, dan mengetahui bagaimana caranya mengambil hati orang lain. Sangat sedikit ruang bagi moral dan pendidikan spiritual. Anak-anak tidak mampu membedakan yang benar dan salah. Dicemari oleh lingkungan sosial PKC dan sekolah yang mengajarkan kebudayaan partai komunis, anak-anak muda mengalami kesulitan untuk membuat keputusan. Meskipun anak itu dapat membedakan antara yang benar dan salah, lingkungannya akan mengasingkan dia karena mempunyai pandangan yang berbeda dari mereka. Beberapa anak tidak mampu berdiri tegar ketika orang-orang memandang mereka sebagai yang berbeda, sehingga mereka lebih suka menyerah atau meragukan keyakinannya sendiri.

Saya melihat putra saya mengalami hal-hal ini secara langsung. Saya mencoba melakukan yang terbaik untuk membantunya tetap gigih pada jalur xiuliannya. Lingkungan di China telah mengotori pikirannya, dan ia kini jauh dari Dafa.

Saya melihat banyak praktisi muda di China yang ada di sekitar saya sudah menjadi seperti ini. Mereka mengikuti anggota keluarganya untuk mengerjakan sesuatu serta membuktikan kebenaran Dafa dan sebelumnya juga sangat rajin. Tetapi ketika mereka beranjak dewasa, mereka secara berangsur-angsur melepaskan xiulian. Ketika saya membaca di Internet tentang lingkungan xiulian para praktisi muda di Taiwan dan luar negeri, saya merasa sedih terhadap praktisi-praktisi muda di China.

Saya mendiskusikan fenomena ini, berharap rekan-rekan praktisi dapat berbagi pandangan dan pengalaman mereka.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/8/30/184983.html

English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/9/14/100630.html