(Minghui.org) Pak Gu Jinnan, seorang hakim di Pengadilan Tinggi Taiwan Cabang Taizhong, seorang yang sederhana dan ramah, senyuman selalu menghiasi wajahnya. Meskipun berumur 65 tahun, dia terlihat energik, kulitnya lembut, dan memiliki rambut hitam halus.

Delapan tahun yang lalu, Pak Gu tidak kelihatan seperti itu. Dia mengingat saat baru berumur 50 tahun, cucu kecilnya memanjat ke pundak dan mencabut ubannya. Segera setelah itu, dia mulai melihat lebih banyak lagi uban, dan tidak berani membiarkan cucu perempuannya mencabutnya lagi. Seiring berlalunya waktu, setengah rambutnya berubah menjadi putih. Rambut Pak Gu sekarang murni berwarna hitam, hanya sekumpulan kecil uban yang bisa dilihat. Sulit dibayangkan sekarang bagaimana rupanya dengan setengah kepalanya beruban. Pak Gu berkata sambil tersenyum, perubahan yang begitu drastis sebagai hasil dari kultivasi Falun Gong.


Hakim Gu Jinnan (kiri) berlatih Falun Gong di sebuah taman di pagi hari

Ketika masih muda tubuh Pak Gu lemah. Dia meninggalkan sekolah di kelas dua untuk membantu keluarganya di ladang mereka. Ketika masuk militer, dia ditugaskan untuk pekerjaan ringan karena masalah jantungnya. Dia memutuskan untuk menjadi hakim, dan meluangkan waktu untuk belajar dan ikut serangkaian ujian pemerintahan. Pekerjaannya berjalan dengan lancar; akan tetapi, kesehatan fisiknya buruk. Sebuah penyakit pernapasan genetik menyebabkannya terus menerus batuk pada musim panas ataupun musim dingin. Dia memiliki alergi, meskipun telah dilakukan pembedahan, dia sering buang angin dengan bau busuk.

Pada tanggal 20 Juli 2001, perubahan pada diri Pak Gu dimulai. Temannya berkunjung, memberinya buku Zhuan Falun, dan memperkenalkan Falun Gong kepadanya. Teman ini hampir meninggal dunia karena kanker, namun karena berlatih Falun Gong, dia berubah dari hampir mati menjadi seorang yang energik. Dia sendiri menyaksikan keajaiban tersebut. Setelah temannya pergi, Pak Gu membaca separuh Zhuan Falun tanpa henti, kemudian menanyakan tempat latihan. Pada keesokan paginya, Pak Gu pergi berlatih Falun Gong. Sekarang, 8 tahun telah berlalu, setiap orang di dekatnya telah menyaksikan perubahan dalam diri Pak Gu. Ketika bertemu dengan koleganya, mereka biasanya suka memulai percakapan mengenai bagaimana dia telah berubah. Pak Gu selalu dengan ramah mengundang rekan kerjanya untuk berlatih Falun Gong.

Pak Gu menjadi lebih muda, dan bahkan lebih sehat dibanding saat muda. Salah satu alasan perubahannya adalah Pak Gu tidak perduli tentang penderitaan; dia hanya gigih berlatih Falun Gong. Ketika baru mulai melakukan latihan meditasi, kakinya terlalu kaku untuk bersila, dia tidak dapat duduk seimbang dan terus terjungkang ke belakang. Dia harus menggunakan penyangga untuk menjaga keseimbangan. Akan tetapi, hal ini tidak mengubah rasa percaya dirinya dalam berlatih. Dia berusaha sebaik mungkin untuk merubah tubuhnya sesuai standar dan meningkatkan waktu latihan meditasinya.

Setahun kemudian, dengan dorongan dari teman praktisi, Pak Gu mencoba melakukan posisi lotus penuh ketika bermeditasi. Dia hanya dapat mempertahankan posisi tersebut selama satu detik sebelum sakit yang sangat luar biasa memaksanya melepaskan kaki. Dengan keinginan kuat, Pak Gu ketat dengan dirinya dan ingin terus maju, bukannya mundur. Tidak peduli betapa sakitnya, dia memaksa mempertahankan posisi lotus penuh ketika bermeditasi. Beberapa hari kemudian, Pak Gu dapat melakukan meditasi dengan posisi lotus penuh selama 40 menit. Ketika musik latihan ke lima diperpanjang menjadi satu jam, dia mengikutinya dalam posisi lotus penuh sampai akhir.

Falun Gong mengkultivasikan jiwa dan raga. Di samping perubahan tubuh seseorang, peningkatan Xinxing seseorang adalah langkah penting. Pak Gu mengikuti ajaran Falun Gong dengan berbelas kasih dan perhatian kepada semua orang. Perubahan ini juga terefleksi di dalam kerjanya. Pak Gu berkata, “Sebelum dan setelah berkultivasi, perubahan pada pekerjaan saya sangat besar.” Pekerjaan seorang jaksa terkenal sulit dan penuh tekanan. Tekanan membuat kegelisahan yang luar biasa yang akhirnya menyebabkan keletihan, baik badan maupun pikiran. Banyak jaksa yang mengundurkan diri karena stres, kehidupan yang tidak memuaskan, ataupun kesehatan yang buruk.

Setelah berlatih Falun Gong, Pak Gu mengalami perasaan yang sama sekali berbeda. Dia berkata, “Sekarang saya telah memiliki sebuah badan yang sehat dan pikiran yang ceria. Saya tidak merasa tertekan karena pekerjaan. Kerja saya efisien dan menyidangkan kasus dengan cepat. Saya sangat menguasai pekerjaan, jadi tidak ada kasus yang tidak tertangani.”

Pa Gu menganggap Sejati-Baik-Sabar sebagai filosofi hidupnya, penuh perhatian kepada orang lain dalam segala hal, dan tidak pernah terlibat di dalam perselisihan. Hubungannya sangat baik. Di dalam sistem pengadilan, penugasan kasus-kasus sulit ke pengadilan cabang tidak selalu diterima, sulit menghindari konflik di dalam prosesnya. Akan tetapi, tidak ada masalah seperti itu dengan Pak Gu. Bahkan ketika kasus sulit ditugaskan kepadanya, dia hanya menyidangkannya tanpa argumen apapun.

Selama persidangan, Pak Gu selalu menunjukkan pertimbangan terhadap penuntut dan pengacara, dari berbagai perspektif. Sebagai contoh, saat menyidangkan sebuah kasus, penuntut sering meminta hakim mengeluarkan lebih banyak bukti untuk menyelesaikan permasalahan sulit mereka, seperti ke mana harus mengirimkan surat investigasi, ke mana harus mengirimkan materi, dan sebagainya. Ini memperpanjang waktu persidangan dan meningkatkan beban kerja hakim. Pak Gu selalu mempertimbangkan permintaan dari sudut pandang mereka masing-masing, memahami perspektif mereka, dan berusaha sebisanya untuk memenuhi permintaan penuntut. Kadang-kadang, terjadi konflik yang disebabkan oleh kurangnya waktu persidangan bagi pengacara untuk menyidangkan semua kasusnya. Pak Gu akan menyesuaikan jadwal sesuai dengan waktu luang pengacara. Berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar, nada dan sikap Pak Gu membuat penuntut dan pengacara merasakan kebaikan dan ketulusannya, yang mengurangi stres mereka. Karena hasil kasus dapat dipercaya, dia telah mendapatkan kepercayaan mereka. Pak Gu selalu menjadi hakim yang paling sering dipilih oleh penuntut dan pengacara di pengadilan cabang. Selama hampir tiga puluh tahun bekerja di pengadilan, banyak teman seprofesi yang jauh lebih muda dari Pak Gu telah mengundurkan diri; proporsinya lumayan tinggi. Sejauh ini, Pak Gu tidak berminat untuk mengundurkan diri.
Chinese: http://www.minghui.ca/mh/articles/2009/7/28/205404.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/8/12/109975.html