(Minghui.org) Sejak masa kanak-kanak, saya memahami bahwa wanita surgawi adalah  paling indah, dan dewa adalah makhluk surgawi tingkat tinggi. Saya suka memperhatikan gambar-gambar wanita cantik surgawi yang melayang dan menebarkan bunga. Saya dan adik perempuan saya seringkali berpura-pura sebagai dewa. Kami membungkus tubuh kami dengan selembar seprai tempat tidur, sarung bantal dan lain sebagainya. Kami meniru lengan baju mereka yang sangat panjang dan menggerak-gerakkannya dengan gerakan yang elok. Ketika kami mulai masuk sekolah, buku tulis menjadi buku gambar saya. Seluruh buku diisi dengan gambar wanita surgawi, hiasan-hiasan rambut dan pakaian. Ayah saya sering kali memarahi saya karena melakukan ini.

Ketika duduk di sekolah dasar, pada suatu malam saya bermimpi. Saya teringat segalanya dengan jelas setelah bangun. Taman dekat rumah saya memainkan peran yang besar di dalam mimpi ini. Satu bagian sedang diperluas dengan batu bata, pasir, semen dan sebuah sekop. Kebun dibangun dan bunga suci berwarna merah tua ditanam di dalam kolam. Orang-orang dengan gaun abu-abu menuangkan semen, dan wanita-wanita dengan gaun-gaun biru tua menanam bunga-bunga. Saya pikir ini adalah hal yang menarik, maka saya menyampaikan hal ini kepada adik perempuan saya. Dia berkata: "Omong kosong, bagaimana mungkin hal ini terjadi pada waktu musim dingin? Bagaimana mungkin mereka dapat menanam bunga suci warna merah tua?"

Saya tidak lagi membicarakan tentang mimpi tersebut seiring berlalunya waktu. Waktu  itu tanggal 1 Juni, tanggal untuk festival anak-anak. Saya dan adik pergi ke taman. Apa yang telah saya lihat? Saya berkata kepada adik saya, "Adikku, perhatikan tempat ini, itu adalah tepat seperti  apa yang saya lihat di dalam  mimpi. Ada kolam yang dibuat dengan semen dan bunga suci berwarna merah tua ditanam di tengah-tengah kolam. Para pekerja baik pria maupun wanita berpakaian sama seperti yang saya lihat di dalam  mimpi. Bagaimana saya bisa bermimpi tentang berbagai hal di masa yang akan datang? Benar-benar mengagumkan."

Di waktu lain, setelah bangun dari tidur, saya merasa sangat tidak nyaman dan sedih serta terlintas pikiran "patah hati yang sekarat." Saya menangis sangat keras sampai membasah bantal, tetapi saya tidak tahu mengapa. Saya hanya merasa sangat tidak nyaman dan sedih sekali sepanjang hari. Tiga hari kemudian, kami menerima sebuah pesan telegram yang mengatakan bahwa nenek telah meninggal dunia. Saat nenek meninggal dunia adalah bersamaan waktu ketika saya terbangun dan menangis. Jaraknya beberapa ribu mil jauhnya! Ini benar-benar aneh.

Setelah tumbuh dewasa, saya suka membaca buku fiksi ilmiah. Saya benar-benar percaya bahwa berbagai hal yang tidak biasa yang saya baca bisa terjadi. Saya selalu berharap untuk menemukan jawabannya di buku.

Saya cukup beruntung dapat membaca Zhuan Falun, akhirnya saya memahami segalanya --reinkarnasi di dunia manusia, pembalasan hutang karma, akumulasi kebajikan dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik, dan clairvoyance (kemampuan melihat tempat jauh). Akhirnya, saya memahami bahwa alam Buddha, alam dewa, Triloka dan dunia manusia memiliki alam yang berbeda.

Saya mulai berlatih Falun Dafa setelah dimulainya penganiayaan. Saya telah mendengar tentang latihannya, hanya karena fitnahan, dan budaya serta pendidikan dari Partai Komunis, saya tidak mampu memahami alam pikiran praktisi yang melepaskan hidup mati. Tetapi, pemikiran yang salah ini berubah dengan cepat. Pada tahun 2001, CCTV, corong Partai Komunis Tiongkok (PKT), menyiarkan "Aksi Bakar Diri di Lapangan Tiananmen." Propaganda ini di mata saya menggelikan dan membencikan. Itu membantu saya mengenali perbuatan yang memalukan dari PKT. Siapapun walau dengan sedikit pengetahuan medis akan memahami bahwa seorang pasien dengan luka bakar di tubuh seharusnya membuka bagian tubuhnya yang terbakar, untuk mencegah pelekatan dan bernanah. Namun, pasien luka bakar yang ditampilkan di TV dibungkus di dengan kain yang tebal. Gadis cilik yang batang tenggoroknya telah dioperasi dapat berbicara dengan jelas, dan bahkan menyanyikan sebuah lagu selama wawancara. Benar-benar penipuan! Bukankah ini kebohongan dan fitnahan?

Saya mulai berlatih dengan sungguh-sungguh pada tahun 2003. Pada tahun dimana tempat kerja saya mengadakan kompetisi teknis. Karena saya berusaha keras untuk menang dan ingin membuktikan kebenaran diri sendiri, saya bangun lebih awal dan tidur malam-malam serta tidak pulang rumah selama tiga bulan. Saya menjadi pemenang pertama. Saya percaya diri, dan merasa bahwa saya mampu sebaik orang lain. Saya merasa gembira selama beberapa hari dan kemudian saya menjadi cemas karena saya menghadapi banyak ujian - keluarga, menjaga anak, pekerjaan, stres berlebihan yang menyebabkan kelelahan, kegelisahan, sakit kepala, dan suasana hati yang tertekan selalu bersama saya. Kemudian, rambut saya memutih. Saya benar-benar merasa lelah dan bosan serta merasa agak pesimistis. Saya ingin menjadi seorang biarawati dan menemukan suatu tempat di mana saya bisa mengkultivasikan pikiran dan tubuh saya.

Suatu kali saya berkata kepada rekan kerja saya bahwa saya ingin masuk kuil, membaca kitab sucil, menjadi pengikut Buddha, tidak berbicara tentang hal-hal duniawi dan mengkultivasikan pikiran dan raga saya, tetapi tidak tahu bagaimana caranya. Teman saya berkata, "Berlatihlah Falun Gong. Sungguh bagus."

Saya memutuskan untuk mencobanya dan melihat apakah bisa berkultivasi jiwa dan raga serta apakah benar-benar berlatih Sejati-Baik-Sabar bisa menenangkan pikiran saya.

Ketika saya membaca buku untuk pertama kalinya, saya merasa sangat sulit untuk memahaminya. Setelah melanjutkan membaca, saya berangsur-angsur memahami bahwa saya perlu berbuat menurut Fa yang diajarkan di dalam buku. Kesempatan beruntung ini, "takdir pertemuan" ini akhirnya telah tiba! Saya memahami Fa karena takdir pertemuan bersama dengan keluarga, teman-teman, kenalan dan masyarakat. Buku ini mengajarkan saya konsep dibalik mengapa terjadi sesuatu, dan banyak pertanyaan yang tidak dijabarkan oleh buku lain namun terjawab. Saya memahami bahwa sepanjang seseorang dengan sungguh-sungguh berlatih, orang itu akan menemukan jawabannya.

Misteri-misteri setelah Ikut Berlatih

Suatu hari, saya dan suami pergi bermain bersama dengan anak kami. Kami melihat anak-anak bermain papan jungkat-jungkit dan berpikir ini akan menyenangkan. Bagaimanapun, kami tidak tahu bagaimana caranya memainkan permainan ini. Akibatnya menimbulkan kecelakaan; kaki kanan saya terluka. Rasa sakit di malam hari menyebabkan saya tidak bisa tidur. Saya membangunkan suami. Ia berkata, "Mungkin kamu mengalami memar otot atau sesuatu yang lebih serius." Ia menyarankan agar saya pergi ke rumah sakit.

Saya memahami tidak ada suatu hal yang kebetulan dan saya percaya Shifu dan Dafa. Ini sedang membersihkan tubuh saya. Saya berkata, "Saya baik-baik saja, Guru sedang membersihkan tubuh saya dan melenyapkan karma!" Hari berikutnya, saya merasakan sakit, saya memakai sepatu dan pergi bekerja. Saya merasa jauh lebih baik daripada malam hari, jadi saya memutuskan untuk pulang ke rumah dengan jalan kaki. Sesampai di rumah, suami menghubungi telepon genggam saya, "Tunggu di tempat kerja, saya akan mengantarmu setelah bekerja." Saya dengan cepat menjawab, "Tidak perlu, saya sudah di rumah." "Apa, apakah kamu pergi ke rumah sakit tadi sore? Bagaimana kakimu?" Saya menjawab, "Kaki saya baik-baik saja, saya pulang ke rumah dengan jalan kaki." Ia bertanya, "Kakimu tidak terluka lagi!" Untuk ini saya menjawab, "Saya baik-baik saja, saya benar-benar merasa baik. Bukankah ini keajaiban?" Setelah ia pulang malam, dengan teliti ia mengecek kaki saya. Kaki saya tidak merah, maupun bengkak. Ia berkata, "Ajaib, benar-benar ajaib. Luka pada otot dan tulang biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk sembuh. Luka ini sembuh dalam waktu kurang dari satu hari." Saya menyadari bahwa ini tergantung pada pikiran seseorang. Jika sesorang tidak menanggapinya serius, semuanya akan baik-baik saja.

Saya ingin menceritakan tentang keajaiban lainnya. Sebelum menikah, saya sangat tidak sehat. Saya tidak menderita pilek ataupun demam, tetapi saya harus minum obat anti-peradangan  untuk masalah telinga. Saya tidak bisa mengingat semua obat yang harus saya minum semasa kanak-kanak atau beberapa kali saya terserang penyakit infeksi. Saya mempunyai banyak gejala penyakit, seperti bengkak separuh wajah saya, sakit kepala, hilang pendengaran, mulut tidak terbuka dan sakit gigi. Saya tidak suka mengingat semua penderitaan  yang saya derita pada waktu itu.

Setelah saya berlatih Falun Gong, saya tidak lagi harus mimum bat apapun dan masalah telinga tidak mengganggu saya lagi. Namun pada suatu pagi, tiba-tiba, saya merasa separuh wajah saya bengkak dan seluruh muka saya terasa sakit. Saya tidak ingin makan dan memikirkan masalah telinga saya kambuh lagi. Rasa sakit berlangsung selama satu hari. Saya tergeletak di tempat tidur ketika saya tiba-tiba sadar, bukankah ini melenyapkan karma? Sejak itu saya bisa tidur dan tidur dengan sangat nyenyak sekali malam itu. Pada pagi berikutnya tidak ada apapun yang terjadi pada diri saya.

Kondisi fisik saya memburuk setelah menikah, terutama setelah melahirkan anak. Saya mudah terserang pilek dan demam, sedikitnya tiga sampai empat kali satu tahun. Saya kehilangan suara, dan pergi ke rumah sakit ketika sudah parah. Penyakitnya menjadi semakin serius. Setelah sekitar enam bulan berlatih Falun Gong, saya mengalami demam sangat tinggi. Saya memahami bahwa saya sedang membayar karma. Saya berjuang sampai hari berikutnya. seluruh tubuh saya terasa menggigil serta tangan dan kaki saya mati rasa. Saya ingin melakukan latihan, tetapi saya tidak bisa menaikkan lengan saya. Saya kembali ke tempat tidur dan berpikir, "Guru, saya tidak bisa seperti ini, saya akan dapat giliran kerja malam. tolong hentikan penghapusan karma ini. Saya pasti akan berhasil di lain waktu." Saya bersikeras untuk pergi bekerja. Keesokan harinya, keadaan saya mulai membaik. Bahkan suami saya, yang bukan praktisi, dibuat kagum karena saya sembuh dengan cepat dari penyakit.

Saya memperkenalkan latihan ini kepada ibu saya. Dia menderita rematik pada kedua kakinya. Sebelum berdiri setelah duduk, dia harus menggerak-gerakkan dan menggosok-gosokkan kakinya untuk beberapa menit. Dia juga harus beristirahat setelah berjalan pada jarak yang singkat. Tekanan darahnya mencapai 190. Dokter tidak mengijinkannya banyak bergerak, dan dia harus banyak minum obat untuk tekanan darah. Orang-orang dengan tekanan darah tinggi harus bergantung pada pengobatan selama sisa hidupnya. Bagaimanapun juga, setelah dia menjadi seorang praktisi, segala macam penyakitnya lenyap. Dia tidak minum obat dalam empat tahun ini dan tubuhnya bercahaya. Dia dapat mengendarai sepeda dan tekanan darahnya normal. Saya tidak lagi mencemaskannya. Bunda sering kali berkata, "Dafa sangat baik. Terima kasih Shifu, terima kasih Dafa. Saya harus berlatih hingga akhir."

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/1/27/194327.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/2/17/104907.html