(Kebijakanjerih.net) Di akhir tahun 2000, saya mengembangkan keterikatan hati untuk melakukan berbagai hal. Beberapa hari berturut-turut, saya sibuk menyebarkan materi-materi klarifikasi fakta kebenaran tetapi tidak memiliki waktu untuk belajar Fa. Sebagai hasilnya, saya ditangkap ketika sedang menyebarkan materi-materi tersebut. Selama didalam pusat penahanan, saya melafal artikel-artikel dan kutipan dari Zhuan Falun yang saya dapat ingat. Walaupun saya tengah melakukan kerja paksa berat, sedang makan atau sedang beristirahat, saya tidak pernah berhenti melafal Fa. Saya melafal Fa mulai dari fajar hingga senja setiap hari selama satu setengah tahun dalam penahanan.

Selama masa penahanan, saya menemukan bahkan satu artikel Guru dapat membantu meluruskan alam dan pikiran saya sehingga saya dengan mudah dapat melewati berbagai kesengsaraan.

Para sipir, polisi dan rekan-rekan kerja saya terus-menerus datang berbicara kepada saya, mencoba membujuk saya untuk berhenti berlatih. Pada awalnya saya merasa ada tekanan yang luar biasa dan tidak mengerti apa yang harus saya katakan kepada mereka. Saya lalu ingat untuk mengikuti satu kutipan dari Fa,

“Sudah sejak lama segala makhluk hidup yang berada dalam Dafa, terutama para pengikut selalu terdapat suatu kesalah-fahaman terhadap Fa  pada tingkat yang berbeda dalam aspek peningkatan Xinxing. Setiap kali dilanda penderitaan, tidak dipahami dengan menggunakan sisi watak hakiki, malah sepenuhnya dipahami dengan sisi manusia, maka iblis pun tidak habis-habisnya memanfaatkan hal ini untuk mengganggu dan merusak, mengakibatkan para praktisi terpuruk dalam penderitaan yang berkepanjangan. Sesungguhnya ini adalah akibat dari pemahaman yang kurang terhadap Fa pada sisi manusia,  secara dibuat-buat telah mengekang sisi Dewa kalian, berarti  mengekang bagian kalian yang telah berhasil dikultivasi, menghambat bagian tersebut meluruskan Fa. Bagaimana mungkin sisi yang belum berhasil dikultivasi mampu mengekang pikiran utama, mengekang sisi yang telah memperoleh Fa? Secara dibuat-buat telah memupuk unsur iblis, membuatnya memanfaatkan peluang dari Fa. Selaku pengikut, ketika penderitaan menerpa, jika benar-benar dapat tenang tak tergoyahkan, atau dapat meletakkan hati sesuai dengan tuntutan berbeda yang dikehendaki terhadap anda pada tingkat yang berbeda, itu sudah cukup untuk melewati ujian. Sekiranya masih tak berkesudahan, jika bukan karena ada masalah lain pada aspek Xinxing atau perilaku, pasti adalah iblis jahat sedang memanfaatkan peluang yang dibiarkan eksis oleh kalian. Bagaimanapun juga orang Xiulian bukanlah manusia biasa, kalau begitu mengapa sisi watak hakiki tidak meluruskan Fa? “Tao Fa (penguraian atas dasar Fa)” – Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I

Saya menyadari dari petikan Fa di atas bahwa saya dapat melewati ujian jika saya tetap tak tergerak. Oleh karena itu saya melafal “Tao Fa” berkali-kali dalam hati untuk meluruskan diri sendiri. Secara berangsur-angsur saya menjadi tenang dan dapat melakukan percakapan dengan mereka. Pada akhirnya, mereka bahkan tersenyum pada saya.

Kapan pun mereka berbicara kepada saya, saya hanya memberi jawaban ini, ”Falun Dafa mengajarkan orang-orang untuk mengkultivasikan hati mereka dan menjadi belas kasih.” Mereka berhenti menekan saya. Setelah beberapa waktu, mereka semua menunjukkan simpati pada saya. Kemudian saya menyadari bahwa menghafal Fa secara terus-menerus memungkinkan saya memiliki pikiran yang murni. Maka hanya dengan satu kata sudah cukup untuk mencerai-beraikan unsur-unsur jahat yang mengendalikan mereka.

Kemudian saya dipindahkan ke sebuah penjara lain. Pada waktu itu, saya sudah dapat melafal banyak artikel dan ceramah Guru, termasuk “Dafa Kukuh Tak Terhancurkan,” “Apakah Kemampuan Gong,” “Fungsi Pikiran Lurus,” “Paksaan Tidak Bisa Merubah Hati Manusia,” “Kemuliaan Para Pengikut,” dan “Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Washington D.C.”  Namun, saya masih merasa sulit memenuhi kriteria Fa secara keseluruhan. Saya memutuskan, yang terpenting, tetap teguh, jadi saya dengan tegas menolak untuk berhenti berlatih. Kapan pun mereka bertanya apakah saya akan meneruskan kultivasi, saya selalu menjawab ya. Secara konsisten terus melafal Fa, saya dapat melewati tahapan tersebut.

Berikutnya, mereka meminta saya untuk mengikuti workshop teknis. Saya memahami Guru berkata,
“Dalam keadaan apa pun jangan bekerja sama dengan permintaan, perintah, atau suruhan kejahatan. Jika anda semuanya berbuat demikian, maka lingkungan sudah tidak begini lagi.” (“Pikiran Lurus Pengikut Dafa Memiliki Keampuhan” – Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II)

Dengan demikian pasti saya belum memenuhi kriteria pengikut Dafa. Bagaimana saya dapat mencapai kesempurnaan? Saya bertekad untuk memenuhi permintaan Fa.

Selama workshop, saya menolak untuk bekerjasama dengan permintaan mereka, perintah, atau apa yang mereka inginkan. Segera dua minggu telah berlalu. Administrasi penjara datang untuk melihat ujian akhir. Namun saya tidak mengikuti ujian. Saya duduk di sel penjara untuk melafal Fa. Mereka menyeret saya ke ruang ujian. Saya menolak untuk mengambil pulpen. Pimpinan penjara bertanya apakah saya tengah memprotes ujian itu dan saya mengangguk. Mereka menyeret saya ke luar ruangan dan meminta saya untuk berjongkok. Saya tidak menghiraukan dan mereka mulai menghujani saya dengan tendangan dan pukulan. Mereka memukuli saya sampai jatuh, kemudian meminta saya bangun kembali. Saya tidak mendengarkan mereka. Mereka menarik saya ke atas dan memukul saya jatuh lagi. Mereka mengulangi ini beberapa kali, kemudian menyerahkan saya kepada para sipir yang bertanggung jawab atas saya. Para sipir membawa saya ke kantor mereka dan meminta saya untuk masuk. Setelah saya berada di dalam, mereka meminta saya ke luar. Kemudian mereka meminta saya untuk masuk lagi. Saya tidak bergerak. Saya mengetahui mereka sedang menunggu saya untuk berteriak “Lapor” sebelum masuk ke dalam. Saya masih diam. Mereka menyeret saya ke dalam dan memukuli saya dengan keras. Satu pukulan telak mendarat pada perut dan saya hampir tidak bisa bernafas. Saya tidak berkata sepatah kata pun, tetapi sebagai gantinya melafal “Tao Fa” selama pemukulan. Setelah beberapa waktu, mereka berhenti memukuli saya dan memborgol saya pada pohon yang ada di luar. Lalu saya melakukan mogok makan dan berkata pada mereka bahwa saya tidak melakukan kesalahan apa pun. Setelah beberapa hari mereka berkata, “Makan dulu.” Setelah insiden ini, mereka berbicara banyak dengan saya, tetapi saya masih tetap melafal Fa. Maka pada akhirnya saya tidak perlu melakukan kerja paksa maupun menghadiri kelas indoktrinasi politik wajib setiap minggunya. Mereka tidak memiliki alternatif lain selain memberi saya label sebagai “orang sakit” dan menempatkan saya bersama-sama dengan sekelompok tahanan yang benar-benar sakit.

Setiap malam saya melafal Fa selama satu atau dua jam. Lalu memancarkan pikiran lurus sambil membayangkan saya tengah bersila ganda. Saya tertidur dan di dalam mimpi saya benar-benar bersila ganda dan terbang di atas pegunungan dan pohon-pohon untuk memancarkan pikiran lurus. Pada hari kedua saya menolak untuk bangun saat panggilan rutin. Saya tidak bergabung untuk sarapan. Sebagai gantinya saya masih tetap rebahan di tempat tidur untuk melafal Fa. Dalam beberapa tahun, saya dapat melafal sepuluh ceramah dan banyak lagi artikel-artikel Guru. Seringkali saya melafal Fa untuk tiga jam sebelum bangun. Siang hari, saya menjenguk tahanan-tahanan yang sakit dan mereka yang tidak bertugas. Saya mengatakan kepada mereka bahwa Falun Gong mengajari orang-orang untuk menjadi baik dan kami sedang dianiaya.

Karena saya dapat melewati setiap ujian dan murni serta berbelas kasih, ditambah lagi usia saya muda, para tahanan sangat bersahabat terhadap saya. Mereka berkomentar bahwa mereka benar-benar telah melihat adalah mungkin bagi seseorang untuk berkorban demi keyakinan mereka

Penjara mengintensifkan penganiayaan setiap beberapa bulan. Mereka tidak mengijinkan saya tidur selama 24 jam sehari. Kapan pun mata saya menutup atau saya terlelap, mereka menggunakan sebuah bola lampu bertegangan tinggi untuk menyetrum atau menuangkan air dingin di atas kepala saya. Itu terjadi pada bulan April. Setelah beberapa kali dituangkan air dingin saya berpikir, "Siapa yang takut pada anda?" Saya merebut ember dan menuangkan sendiri di kepala saya. Melihat hal ini, mereka mengambil ember tersebut dan membawanya  pergi. Meskipun mereka mencoba segalanya untuk mencegah saya tidur, saya masih tertidur sesaat karena saya sangat mengantuk sehingga tidak lagi dapat merasakan apa pun yang mereka lakukan terhadap diri saya. Dua hari kemudian mereka memegang sebuah cermin di depan saya. Saya melihat sesuatu yang gelap tipis pada wajah saya dengan mata memar dan bibir pecah. Di hari ketiga, mereka mengatakan bahwa saya bebas untuk tinggal di dalam sel atau turun ke tempat kerja. Kadang-kadang saya mandi di tempat kerja. Saya juga mengamati bagaimana tahanan-tahanan lain sedang bekerja di sana. Saya melihat mereka sedang melemparkan arang, potongan besi atau baja ke dalam lubang kecil yang berpijar merah, sehingga benda tersebut meleleh dan diubah menjadi berbagai barang-barang baru. Melihat hal ini saya bahkan lebih bertekad untuk tidak "dirubah", jika tidak saya pasti telah berbuat dosa terhadap Dafa, yang akan mengakibatkan hukuman serupa seperti arang, besi dan baja yang sedang dibakar di dalam bara api. Pada malam hari saya bermimpi bahwa saya masuk ke dalam sebuah papan baja dan tidak dapat bergerak. Beberapa tahanan membalikkan papan baja tersebut dan saya juga merasa diputarbalikkan. Setelah terbangun, saya menyadari bahwa Guru tengah membuat saya merasakan bagaimana menjadi sepotong baja, karena segalanya memiliki kehidupan.

Satu tahun kemudian, seorang praktisi lanjut usia dijebloskan ke penjara. Segera, pihak penjara mengadakan babak baru penganiayaan. Para sipir memerintahkan kami ke kantor. Mereka menunjukkan sebuah dokumen yang katanya berasal dari otoritas yang lebih tinggi, telah memerintahkan semua praktisi agar “berubah”, jika tidak praktisi akan dikurung dalam sel isolasi. Saya berkata, “Saya tidak akan mematuhinya. Saya bukan penjahat dan tidak melakukan kejahatan apa pun. Saya tidak mau masuk sel isolasi.” Mereka memerintahkan dua pria muda memanggul saya dan menjebloskan saya ke sel isolasi, sekitar 100 m dari kantor. Para napi yang ditugaskan untuk mengawasi datang. Saya menolak bekerjasama. Mereka kemudian menyentak borgol dan menyeret saya ke sel. Ketika saya akhirnya berada dalam sel, celana dan kulit pada pergelangan semuanya koyak. Mereka memasang belenggu dan mengaitkan belenggu kaki tersebut dengan borgol sehingga saya tidak dapat diri tegak dan hanya dapat berjongkok untuk bergerak. Saya melakukan mogok makan selama 20 hari, selama masa itu para sipir memaksa saya makan. Akhirnya, napi yang ditugaskan berkata, “Sepanjang kamu berjanji untuk makan, saya tidak akan memaksamu menulis pernyataan apa pun. Saya jamin mereka akan mengeluarkanmu segera.” Saya setuju dan mulai makan. Hari berikutnya, beberapa sipir datang dengan praktisi lanjut usia yang baru tiba. Saya melihat sinar titik-titik emas pada praktisi lanjut usia tersebut. Saya tidak tahu apakah itu, tetapi saya merasa dia telah “dirubah.” Ternyata benar. Belakangan dia memberitahu saya bahwa para sipir tidak mengijinkannya tidur dan menggunakan lampu tegangan tinggi untuk menghanguskan wajahnya. Awalnya, mereka hanya memintanya untuk menulis pernyataan akan mematuhi peraturan penjara. Dia menolak untuk menulisnya selama dua hari pertama. Kemudian dia berpikir itu bukanlah masalah besar, maka dia menulis pernyataan tersebut. Setelah itu, para sipir mulai memukulinya dengan kejam. Segera dia dipaksa menulis pernyataan melepas Falun Gong juga. Saya pernah merasakan siksaan yang sama, namun karena saya terus melafal Fa, sehingga para sipir tidak sungguh-sungguh memukuli saya dan malah membiarkan saya.  

Selama lima tahun di pusat penahanan dan penjara, saya telah melewati masa tersebut dengan melafal Fa dari dalam hati dan ingatan. Saat hari pembebasan, karena saya masih menolak “dirubah”, mereka mengirim saya langsung ke pusat indoktrinasi, di mana saya terus menolak bekerjasama. Mereka kembali mengurung saya dalam sel isolasi. Pada pusat indoktrinasi, terdapat puluhan sel isolasi, masing-masing berisi satu praktisi. Di tengah musim dingin yang membeku, tidak ada pemanas dalam sel tersebut. Saya hanya mengenakan mantel tipis. Punggung saya menyandar pada pintu besi yang dingin membeku sementara tangan saya diborgol dan digantung tinggi pada bagian atas pintu. Saya terus melafal Fa dan berpikir,  “Saya akan bertahan sebisa saya. Dalam dua bulan, musim semi akan datang dan cuaca akan lebih bersahabat.” Para praktisi sering dikurung di sel isolasi selama 2-3 bulan berturut-turut. Dan kami digantung sedemikian rupa untuk waktu yang lama, dari satu minggu hingga beberapa bulan tanpa diturunkan. Karena kami tidak mungkin tidur sambil rebahan, saya tertidur sambil berdiri digantung.

Pengalaman saya membuat saya menyadari bahwa sepanjang saya memiliki Fa di hati, Guru ada di samping saya sepanjang waktu. Sepanjang saya bersikap sesuai kriteria Fa, Guru dapat membantu saya melewati setiap ujian yang merintangi jalan saya.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/4/25/199634.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/5/9/107172.html