(Minghui.org) Beberapa rekan praktisi tidak berani mengklarifikasi fakta secara berhadapan, tidak sepenuhnya karena rasa takut, tetapi karena ada perasaan bahwa mereka tidaklah cukup pandai untuk berbicara menjelaskan berbagai hal dengan jelas. Mereka umumnya adalah praktisi-praktisi yang tertutup dan tidak biasa berinteraksi dengan orang asing. Mereka mengiri pada praktisi-praktisi yang dapat berbicara dengan baik. Namun, mereka terhalangi oleh mentalitas mereka sendiri dan tidak dapat menerobosnya.

Kepandaian berbicara seseorang mungkin terkait dengan perangai dan lingkup pengetahuan mereka. Saya melihat bahwa beberapa praktisi telah gagal dalam mengklarifikasi fakta kebenaran secara efektif karena logika mereka yang lemah dan tidak fokus pada pokok bahasan.

Saat mengklarifikasi fakta, beberapa praktisi sangat mudah terpengaruh oleh manusia biasa sehingga mereka kehilangan rangkaian pemikiran mereka; mereka mengikuti manusia biasa dan melupakan tujuan utama mereka.

Meskipun demikian, apakah hanya seorang yang pandai berbicara saja yang dapat menjelaskan fakta kebenaran secara lebih efektif? Tidak mesti demikian. Sebagai contoh, saya pernah membaca sebuah artikel yang ditulis oleh seorang praktisi yang dikenal sebagai seorang cendekiawan di dalam masyarakat manusia biasa dan mampu berbicara secara tajam. Ketika ia mulai berkultivasi dan mengklarifikasi fakta, tidak seorang pun mampu mengalahkan poin-poin pembicaraannya. Namun, mereka yang dibuat diam setelah terlibat dalam argumentasi dengannya, bukan saja mereka tidak memahami fakta kebenaran, mereka juga menjadi sangat marah. Praktisi ini kemudian menyadari bahwa ia sangat egois dan memiliki nafsu bersaing untuk menonjolkan diri, kurang belas kasih, dan hanya menuruti kehendak untuk berbicara lugas tanpa memperhatikan apakah orang-orang bisa menerima apa yang ia katakan. Contoh ini menunjukkan bahwa seseorang yang pandai berbicara itu tidak menjamin dapat menjelaskan fakta kebenaran dengan baik.

Mr. Zhong Quichun, yang pernah mengikuti Guru untuk berkultivasi pada masa awal, berbagi pengalamannya di dalam CD berjudul "Hari-Hari Ketika Kita Bersama Guru." Ketika ia  baru mulai berkultivasi, hubungan dengan istrinya retak dan ia merasa dipersalahkan. Ia mendatangi Guru untuk menyampaikan keluhannya. Guru tersenyum dan berkata setelah mendengarkan keluhannya itu, "Anda harus memperlakukan pasangan anda dengan baik setelah pulang ke rumah." Zhong dengan segera sadar bahwa ia bersalah dan merasa malu.

Kita semua mengetahui tentang kepandaian berbicara Guru. Namun, Guru tidak menggunakan kepandaian bicaranya dalam hal ini. Beliau hanya mengatakan sesuatu yang sangat sederhana. Pikirkanlah tentang hal ini. Akankah praktisi berubah jika orang biasa berkata hal yang sama kepadanya? Tentu saja tidak. Bagaimana jika seorang yang pandai berbicara memberinya ceramah yang panjang lebar, akankah itu mempunyai pengaruh yang sama? Saya kira tidak seorang psikiater pun dapat menjaminnya. Lalu apa yang dapat mengubah pikiran orang-orang? Saya kira adalah medan energi Guru dengan belas kasih yang tak terbatas dan tanpa pamrih yang mampu meluruskan semua yang tidak benar dan secara fundamental mengubah para pengikut. Itu adalah "Cahaya Buddha bersinar di mana-mana, sopan santun dan keadilan meluruskan dan mengharmoniskan semuanya." ("Harmonis Dengan Fa," Hong Yin)

Guru berkata,  

“Saya sering mengatakan apabila seseorang adalah sepenuhnya demi kebaikan orang lain,  sedikitpun tidak ada pemahaman dan tujuan untuk diri sendiri, perkataan yang diucapkannya akan membuat orang lain meneteskan air mata.” ("Pikiran Jernih" - Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju)

Jika kita mencapai alam pikiran ini dan mempunyai hati yang belas kasih dan tanpa pamrih yang teguh dalam menyelamatkan orang-orang, sisi-sisi mereka yang tidak baik akan dikekang di dalam medan energi kita. Bagaimana mungkin sisi orang yang telah mengerti tidak tergerak dan tidak mau menerima fakta kebenaran? Pada waktu itu barangkali hanya berkata sebuah kalimat saja sudah cukup untuk menyelamatkan seseorang, dan tidak jadi soal apakah anda pandai berbicara atau tidak.

Oleh karena itu, kemampuan untuk menjelaskan fakta kebenaran dengan baik tidak ada hubungannya dengan pandai berbicara atau tidak. Itu sebenarnya berhubungan dengan apakah seseorang mempunyai mentalitas yang lurus. Jika kita terlalu memusatkan perhatian pada kepandaian berbicara dan mengabaikan kondisi pikiran kita, kita sudah berbuat terlalu jauh. Guru sudah meninggalkan kita jalur paling lurus melalui perkataan dan tindakan-tindakan beliau, untuk membimbing kita agar dapat melakukannya dengan baik. Sepanjang kita melakukan apa yang Guru telah katakan kepada kita agar dilakukan, kita pasti akan berhasil.

Saya berharap rekan-rekan praktisi yang dihalangi oleh kekhawatiran yang berlebihan terhadap kepandaian berbicara atau tidak, didorong agar menerobos kondisi permukaan ini, lepaskan semua keterikatan hati, membantu Guru di dalam pelurusan Fa, menyelamatkan orang-orang, dan memenuhi janji prasejarah kita.  

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/8/26/207178.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/9/2/110515.html